Melihat Proses Pengolahan Teh Hitam di Bah Butong



Salah satu hal yang saya sukai dari perusahaan tempat saya bekerja adalah karena bisa memiliki pabrik teh. Sesekali saya bisa berkunjung dan melihat proses dari daun teh menjadi teh hitam yang siap diseduh. Sama seperti saya bisa naik tangki CPO (minyak sawit) untuk melakukan sounding / stock opname. Ahh.. entah kenapa sejak dulu saya suka hal yang menurut banyak orang membosankan. Saya malah senang melakukannya karena merasa bisa belajar banyak hal baru.

Beruntung sekali bulan lalu saya bisa berkunjung langsung ke Pabrik Teh Bah Butong. Saya pun ingin menulis proses pengolahan teh hitam di pabrik tersebut. Manatau bisa jadi pengetahuan baru bagi pembaca blog ini.

Proses Pengolahan Teh Hitam di Pabrik Bah Butong

Pabrik teh memiliki aroma khas saat memasukinya. Mulai dari aroma daun teh yang baru dipanen, hingga aroma teh hitam yang harum baunya. Seperti aromatheraphy yang menusuk masuk ke dalam hidung dan sejenak memberi ketenangan.

Aroma-aroma tersebut tak lain berasal dari daun teh yang masih basah karena baru dipanen dan melalui serangkaian proses hingga menjadi teh hitam berkualitas tinggi yang siap diseduh. Berikut alur dan proses pengolahan teh hitam tersebut.

Alur Pengolahan di Pabrik Teh

1. Penerimaan pucuk basah

Pucuk daun teh dipanen dengan cara dipangkas setiap pagi sehingga kondisi daun teh masih cukup basah dan ditampung dengan alat seperti jaring.

Pengeringan dan Pelayuan Pucuk Teh Basah

2. Pelayuan 18 jam

Pucuk daun teh basah dibawa ke pabrik dan masuk ke tahap pelayuan dengan diletakkan ke dalam bak panjang dengan pemanas di bawahnya agar daun teh mengering dan layu. Proses pengeringan dan pelayuan ini membutuhkan waktu 18 jam.

3. Penggulungan

Daun yang kering dan layu kemudian digulung dengan alat (rolling) agar mutu teh cukup baik untuk diolah lebih lanjut. Penggulungan dilakukan sebanyak lima kali dipisahkan dari proses pengayakan (rolling - ayak). Hal ini bertujuan untuk menurunkan kadar air sebesar 52% hingga 54%.

Penggulungan (rolling)

4. Pengeringan 

Proses pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air pada daun teh hingga tersisa hanya 2% - 3,5% saja. 

5. Sortasi/Grading

Tahap terakhir untuk menjadi teh yang siap seduh adalah sortasi/grading untuk penentuan grade atau kualitas teh.

Teh hitam Grade Tinggi setelah disorting




Ternyata jenis teh dari hasil sortasi cukup banyak. Mulai dari grade yang paling tinggi untuk kualitas ekspor (BOP, BOPF, dll) hingga ampas teh (waste). Penentuan kualitas dilakukan berdasarkan hasil uji lab berdasarkan kepekatan dan aroma.

Jenis teh berdasarkan grade (kualitas)

Masuk ke pabrik teh untuk melihat proses di dalamnya adalah pengalaman yang mengasyikkan buat saya. Sama seperti masuk ke pabrik kelapa sawit, naik tangki CPO untuk stock opname, atau melihat proses tandan buah sawit segar diolah menjadi CPO. Teh produksi Bah Butong dengan grade tinggi sebagian besar diekspor, sedangkan yang kualitasnya menengah ke bawah biasanya dibeli oleh perusahaan lokal yang akan mengolah teh tersebut menjadi kemasan teh celup.  




  

No comments

Post a Comment