Memilih Sekolah untuk Anak

Memilih Sekolah Anak

Jadi orangtua memang nggak abis-abis belajarnya. Mulai dari anak masih dalam perut sampai mungkin anak udah berumah tangga. Minimal belajar tentang kesabaran. Dari sekian banyak pembelajaran yang saya dapatkan selama lebih dari 11 tahun menjadi orangtua, kali ini saya ingin berbagi tentang pengalaman saya memilih sekolah anak.

Kenapa harus memilih? Tentunya agar anak kita mendapatkan pendidikan dari sekolah terbaik.

Awal mula mengenalkan "sekolah" di luar rumah untuk anak saya adalah sejak anak pertama berusia 2,5 tahun. Masih dini sekali. Namun bukan saya tak paham soal itu. Saya punya alasan sendiri mengapa saya memutuskan membawa anak saya ke sekolah dekat rumah kami. Kami tinggal di daerah perkebunan yang di sekitar kami jarang sekali ada anak seusia anak saya kala itu. Jadi untuk mengenalkan ia sosialisasi, saya membawanya ke PAUD dimana ada permainan dan anak lainnya. Itu pun tanpa paksaan dan hanya saat ia mau saja.

Tiba saat akan saya daftarkan sebagai siswa TK dan SD. Saya pun belajar lagi tentang memilih sekolah terbaik untuk anak saya. Saat ini anak saya yang paling besar sudah akan masuk SMP. Namun si bungsu juga akan masuk SD tahun depan. Jadi saya benar-benar harus sudah melakukan survei sekolah mana yang akan menjadi pilihan.

Berikut tips memilih sekolah TK dan SD untuk anak berdasarkan pengalaman saya.

1. Lokasi

Untuk anak yang masih TK atau SD, sangat penting untuk memilih sekolah yang lokasinya tidak terlalu jauh dari rumah. Hal ini dikarenakan anak masih dalam proses adaptasi dan butuh menyiapkan tenaga untuk aktivitas belajar di sekolah. Jarak yang jauh akan menghabiskan energi selama di perjalanan. Alih-alih semangat belajar, bisa-bisa anak malah menjadi tidak mood karena sudah kelelahan.

2. Kurikulum dan fokus pendidikan

Tentang kurikulum sendiri, secara umum di Indonesia dapat dibagi menjadi dua yaitu kurikulum nasional dan kurikulum internasional. Beberapa sekolah menambahkan kurikulum internasional pada kurikulum nasional yang digunakan selama bisa sejalan antara keduanya. Biasanya disebut dengan sekolah nasional plus.

Kurikulum nasional adalah kurikulum yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, seperti KTSP, kurikulum 2013 dan biasanya akan berubah selama beberapa tahun sekali. Ada juga kurikulum dari Kementerian Agama yang digunakan oleh sekolah madrasah dan SDIT yang berbasis agama Islam.

Kurikulum internasional adalah kurikulum yang dikembangkan oleh negara maupun lembaga di negara lain. Yang terkenal antara lain kurikulum Cambridge, IB (International Baccalaureate), International Primary Curriculum (IPC), Montessori, dan Singaporean Primary School Curriculum. Kurikulum internasional memudahkan anak untuk dapat melanjutkan studi ke luar negeri terutama karena bahasa Inggris yang wajib digunakan dalam proses belajar sehari-hari.

Adanya kurikulum akan memudahkan sekolah dan guru dalam proses menyampaikan pelajaran pada para siswa.

Selain kurikulum, fokus sekolah dalam menentukan pendidikan siswa adalah salah satu pertimbangan utama. Karena dengan fokus yang terlihat pada visi, misi dan cara guru mendidik, akan menentukan ke arah mana siswa akan diajak berpikir. Misalnya saja sekolah yang fokus pada pendidikan karakter dan agama, maka seluruh elemen di dalam sekolah juga harus menunjukkan sikap yang mendukung hal tersebut.

3. Kesesuaian dengan visi pendidikan di rumah

Penting sekali mencari sekolah yang sevisi dengan pendidikan yang diterapkan di rumah. Hal ini dilakukan agar anak tidak bingung untuk mengikuti proses pembelajaran. Orangtua di rumah pun bisa lebih mudah mengarahkan anak sesuai yang diharapkan. Banyak orangtua yang mengutamakan pendidikan akademis untuk anak, namun tak sedikit pula yang saat ini mengutamakan perndidikan agama dan karakter terutama dalam 9 tahun pertama sekolahnya. Hayo,, kamu termasuk yang mana kira-kira? 

4. Biaya

Biaya juga menjadi pertimbangan utama dalam memilih sekolah anak. Setiap orangtua pasti ingin menyekolahkan anaknya ke sekolah terbaik. Namun jika biaya sekolahnya malah akan sangat memberatkan hingga tahun-tahun ke depan, alangkah lebih bijak jika memilih sekolah dengan biaya yang lebih terjangkau ekonomi keluarga kita. Banyak juga sekolah dengan biaya terjangkau namun kualitasnya oke. Kuncinya adalah orangtua mau bergerak dan mencari tau sekolah-sekolah seperti itu. 

5. Fasilitas sekolah

Proses belajar mengajar akan lebih efektif jika didukung oleh fasilitas, sarana dan prasarana yang memadai. Ruang kelas yang nyaman, tempat bermain saat jam istirahat, perpustakaan, lapangan olahraga adalah beberapa contoh fasilitas yang dibutuhkan.

Jangan lupa setelah membuat beberapa alternatif pilihan sekolah, ajak anak untuk ikut survei ke lokasi sekolah. Dengan begitu mereka akan merasa lebih dihargai dan dipercaya oleh orangtua dalam menyuarakan pendapatnya.

Sekian tips memilih sekolah untuk anak berdasarkan pengalaman saya. Semoga bermanfaat :)   

11 comments

  1. Awal memilih sekolah anak kami, karena selain dekat juga visi misi pun lebih mirip sama apa yang kami terapkan di rumah.
    Akhirnya kami pindah .tapi anak kami gak kami pindahin karena masih cocok dengan visi misi pendidikan di rumah kami.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo udah cocok, susah pindah ke lain hati ya mak. Selama nggak terlalu jauh jaraknya masih aman lah insyaAllah.

      Delete
  2. Kami sekarang lagi kesulitan di sini mencari sekolah.
    Sekolah jauh dari rumah kami.
    Dan..
    Mahalnya minta ampyun.....
    Paling enak memang tinggal di Medan.
    Sekolah bagus di Medan aja, harganya gak semahal sekolah di sini hiks...

    ReplyDelete
    Replies
    1. di Bali banyak sekolah bagus tu kak. Tapi harganya masyaAllah ya.. Pelan2 pasti dapet nanti.

      Delete
  3. Samaan nih kak, kelima tips di atas juga kami lakukan saat memilih sekolah untuk anak-anak. Alhamdulillah dapat yang pas dari segi lokasi, biaya maupun kurikulumnya. Tetapi tetap home education gak pernah tinggal diterapkan di rumah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Home education tetap yang utama kak. Sekolah di luar rumah harus selaras dengan visi pendidikan di rumah juga biar anak nggak bingung.

      Delete
  4. Memilih sekolah memang harus pandai2 supaya gak salah pilih. Plus minus pasti ada, jd kita yg memilah mana yg banyak plusnya buat anak, budget dan kemampuan lainnya hehe.
    Makasih tipsnya ya kak

    ReplyDelete
  5. Fix, saya dulu juga pernah mikir gini sih. Nanti kalau pas punya anak-anak di masa depan nanti. Kira-kira nanti disekolahin mana ya? Oh, ada sekolah yang bagus nih, tapi setelah mikir lagi, ketika zaman sekarang ini, tanya anak aja deh. Mau sekolah mana. Hal yang penting selaku orang tua ya siapin bajetnya aja ya kan. Eh, lupa. Saya kan belum punya anak. Adik yang ada.

    ReplyDelete
  6. Setuju sama semua tips memilik sekolah ala Jendela Mamak ini. Apalagi yg nomor 3, wajib tuh menyesuaikan dg visi pendidikan di rumah, dari segi agama, misalnya. Rugi banget kan udah biayanya setinggi langit ehh anak kita gak ngerti agama huhuu. Nice info Devi, makasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama kak Mia. Kakak lebih senior kayaknya buat ini, hehe..

      Delete