Apapun makanannya, minumnya.... teh b***l s***o
Slogan tersebut dikenal banyak orang dari salah satu produk teh yang cukup diminati di Indonesia. Siapa sih yang nggak suka teh? Orang Indonesia sejak dahulu sudah menjadikan teh sebagai minuman favorit hingga wajib setiap hari. Saya masih ingat sejak kecil setiap pagi mama selalu menyajikan teh manis atau susu sebagai teman sarapan. Kata mama, biar ada tenaga dan nggak lemas di sekolah. Itu mungkin salah satu manfaat teh yang telah dibuktikan orangtua jaman dahulu.
Minum teh hangat ditemani potongan crackers saat hari hujan juga menjadi aktivitas menyenangkan untuk saya pribadi. Tubuh menjadi lebih hangat dan pikiran pun terasa lebih tenang. Kok bisa ya?
Teh berasal dari tanaman bernama latin camellia sinensis yang memiliki kandungan antioksidan alami (katekin) dan kafein yang baik. Bagian yang diolah dan diproduksi untuk konsumsi adalah pucuk daun muda tanaman tersebut. Kandungan katekin pada teh yang berasal dari Indonesia adalah yang tertinggi di dunia sehingga kualitas aroma dan rasa yang dihasilkan cukup baik.
Jenis Teh
Teh memiliki banyak jenis. Jenis ini dibagi berdasarkan metode dan cara pengolahan yang berbeda. Namun teh yang biasanya dikonsumsi ada 4 jenis. Kondisi saat panen dan cara pemrosesan daun teh akan menentukan komposisi zat katekin dan kafein yang terkandung di dalamnya.
1. Teh Hitam
Dinamakan teh hitam karena daun teh yang siap diseduh berwarna hitam. Masyarakat Indonesia sendiri menamakan teh ini sebagai teh merah karena warna teh hasil penyeduhan berwarna merah. Teh hitam dihasilkan dari proses fermentasi penuh yang melibatkan enzim fenolase yang terdapat pada daun teh hitam itu sendiri. Kadar kafein teh hitam adalah yang paling tinggi diantara jenis teh lainnya sehingga sering dijadikan minuman pengganti kopi sebagai stimulasi kerja tubuh dan otak.
2. Teh Hijau
Teh hijau dihasilkan tanpa proses fermentasi dengan cara menonaktifkan enzim fenolase yang ada pada pucuk daun teh segar. Proses pemanasan membuat oksidasi terhadap katekin dapat dicegah. Pemanasan daun teh untuk menghasilkan teh hijau dapat dilakukan melalui pemberian uap panas seperti yang ada di Cina, atau dengan disangrai seperti yang ada di Jepang.
3. Teh Putih
Teh putih adalah teh yang sama sekali tidak melalui proses fermentasi. Daun teh yang dipetik adalah pucuk daun teh muda yang belum benar-benar mekar, lalu dikeringkan dengan metode penguapan atau dibiarkan kering oleh udara. Teh putih adalah jenis teh yang pemrosesannya paling sedikit dari semua jenis teh lain sehingga kadar antioksidan yang terkandung di dalamnya adalah yang tertinggi. Teh putih adalah jenis yang paling mahal karena hanya diproduksi dengan jumlah yang sangat sedikit.
4. Teh Oolong
Teh oolong diproses secara semi fermentasi dan menggunakan bahan baku khusus, yaitu varietas tertentu seperti camellia sinensis varietas sinensis yang memberikan aroma khusus. Jenis teh oolong belum terlalu populer seperti jenis teh lainnya. Namun beberapa daerah di Indonesia sudah memproduksinya, seperti Jawa Oolong, Olong Bengkulu, dan Olong Organik Banten. Bahan baku teh oolong diambil dari 3 daun teh teratas yang dipetik tepat pada waktunya, yaitu pada saat tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
Manfaat Teh untuk Kesehatan
Berbagai penelitian telah membuktikan manfaat teh untuk kesehatan. Namun manfaat ini akan maksimal jika cara menyeduh dan meminumnya tepat agar tidak merusak zat katekin sebagai antioksidan di dalamnya.
Berikut manfaat yang lainnya dari konsumsi teh :
- meningkatkan ekspenditur energi dan menurunkan lemak tubuh (diet)
- antiinflamasi pada pasien diabetes dan gangguan kognitif
- menurunkan risiko kematian pada penyakit kronis
- memperbaiki sensitivitas insulin
- menurunkan risiko penyakit Alzheimer dan neurodegeneratif (penyakit saraf)
- mencegah kanker
- menjaga kesehatan rongga mulut
- menjaga kesehatan saluran cerna
- menjaga status hidrasi
- relaksasi
Walaupun mengkonsumsi teh memiliki banyak manfaat, namun harus tetap sesuai kebutuhan dan tidak boleh berlebihan.
Konsumsi teh yang direkomendasikan oleh dokter adalah sebagai berikut :
- Aman hingga 6 cangkir per hari
- Hati-hati adanya reaksi alergi pada teh herbal
- Konsumsi teh pada anak maksimal 2 cangkir per hari
- Jarak waktu minum teh sebaiknya 15-20 menit setelah makan agar tidak mengganggu penyerapan zat makanan seperti zat besi dan lainnya.
Pada beberapa orang, konsumsi teh dapat menyebabkan efek samping akibat adanya komposisi kafein yang cukup tinggi seperti pada teh hitam. Efek samping yang paling sering dirasakan misalnya adanya gangguan saluran cerna, osteoporosis, dan jantung berdebar. Kandungan tanin dan kafein juga dapat menghambat penyerapan zat besi (terutama yang berasal dari sayuran) yang dapat menyebabkan anemia akibat defisiensi zat besi. Adapun jumlah yang aman untuk mengkonsumsi teh adalah tidak lebih dari 3 cangkir per hari (710 ml) untuk mencegah adanya efek samping tersebut.
Cara Menyeduh Teh
Secangkir teh dikatakan bagus jika terdapat keseimbangan antara rasa dan struktur zat yang terkandung di dalamnya. Hal ini dapat terjadi dengan menyesuaikan suhu air dan durasi seduh.
Semakin tinggi suhu air, rasa dan struktur zat juga akan semakin cepat larut ke air.
Semakin rendah suhu, teh akan terasa lebih kental, beraroma, dan zatnya akan lebih lama tinggal di cangkir.
Dari keempat jenis teh yang sebelumnya dijelaskan, kamu bisa mengikuti saran pembuatan teh berikut untuk menjaga rasa, aroma dan manfaat teh agar maksimal untuk membuat tubuh lebih sehat.
Banyak juga ya serba serbi teh ini. Salah satu teh produksi dari kebun di Indonesia yang cukup terkenal adalah dari PTPN IV, tepatnya dari Perkebunan Teh Sidamanik, Bah Butong, dan Tobasari di Sumatera Utara. Kalau dulu citarasa teh ketiga perkebunan tersebut hanya bisa dinikmati dari merk perusahaan lain, saat ini teh PTPN IV dengan merk Butong Tea dan Tobasari Tea dapat dinikmati oleh masyarakat luas.
Penikmat teh akan langsung tau beda teh dari PTPN IV dengan teh lainnya yang beredar di pasaran. Ada yang mau coba?? Bisa dibeli langsung ke supermarket sekitar Kota Medan, pesan online melalui tokopedia atau bisa langsung ke saya ya. Rasakan kenikmatan teh dari perkebunan teh Sumatera Utara dan manfaatnya untuk kesehatan kamu.
Sumber bacaan :
- http://balittri.litbang.pertanian.go.id/
- Hasil webinar Manfaat Teh untuk Kesehatan (Selasa, 27 Oktober 2021)
- Hasil webinar Manfaat Teh untuk Kesehatan (Selasa, 27 Oktober 2021)
Saya penyuka teh. Mulai dari teh hitam, teh hijau, Oolong, teh bunga, dll. Kalau mampir ke kota orang, sering nyari teh khas sana. Cuma yang belum bisa saya tinggalkan itu, ngeteh tanpa gula. Sejauh ini masih campur gula hihi. Padahal kalau lebih sehatnya kan tanpa gula ya 😂
ReplyDeletekalau ngetehnya pakai madu gimana kak?
DeleteAlfie suka teh, kak. Apalagi aroma dan rasanya yang tak terlalu manis, itu pasti langsung habis.
ReplyDeleteBtw masih banyak orang yang ga tau dengan penyajian teh itu lho kak. Syukur aja kakak tulis di sini. Mereka kalau sudah merendam teh itu, lama banget. Padahal yak boleh kan...
Tergantung selera bang Alfi. Yang suka pahit silakan merendam tehnya dengan waktu cukup lama.
Deletewah baca artikel ni..bikin sadar trmyata slama ni gk bener ya makan ..minumnya es teh manis hahaha.. apalagi klo keselek pas makan mana bisa nunggu 10-15menit gk minum.eh minum teh manis dingin.. kudu di tulis sih ni poitn point pentingnya. makasi kaka ilmunya 😍
ReplyDeleteKonsumsi es teh manis pun nggak boleh berlebihan kak. Secukupnya saja ya :)
DeleteMak.. kebetulan kali memang suami baru aja nganter orang ke Butong. Jadinya dapet okeh-oleh teh dari perkebunan sana. Rasanya? Luar biasa enak Mak.. pas kali buatan PTPN iv. Tapi kami minum yang merk teh kebon no 1.
ReplyDeleteYang kualitas ekspor ya mak? Itu sekarang ada dijual dalam merk Butong. Biasanya cuma diekspor, sekarang udah bisa dinikmati di dalam negeri.
Deletekapan ya terakhir kali minum teh, selalunya aku seruput teh mamakku aja kak haha, tapi memang ada rasa tersendiri menghirup aroma teh itu ya, ahhhh, tu kan jadi pengen nge teh haha
ReplyDeleteUdah lama banget nih Henny enggak ngeteh lagi kak semenjak suka sama kopi :D. Pas baca ulang kaya akan manfaatnya, jadi ingin jadwalin ngeteh lagi nih. Btw, kalau dari segi rasa, teh jenis mana ya kak yang paling enak dinikmati? Rekom-rekom dong.
ReplyDeleteSaya sudah mencoba semua jenis teh yg dipaparkan, favorit saya teh putih krn tidak terlalu berasa pahit, adapun teh yg berasal bunga jg sangat saya sukai apalagi chamomile, wangi gt rasanya jg mild, utk merk teh saya rekomendasi dari Dilmah.
ReplyDeleteSenang sekali membaca artikel Mamak Devi, kali ini tentang teh ya, ada teh Butong dan Tea Tobasari dari PTPN IV ya bangga deh kita orang Sumatera Utara. Btw kl teh dari bunga termasuk teh apa ya Dev, ini ada teman nawarin teh bunga telang. Katanya bagus buat kesehatan.
ReplyDeletePaling sukakkk sama yang namanya Teh dan kopi. Tapi yang paling bikin aku suka sama teh ini karena kandungan antioksidannya ya. Baik Teh Hijau dan juga teh hitam. Bangga juga nih ada produk teh dari sumatera utara. Masyarakat sumut wajib nyoba teh butong nih.
ReplyDelete