Merasa lingkungan kerja nggak cocok dan nggak sevisi ama kamu? Nggak ada teman satu frekwensi yang akhirnya buat kamu pengen pindah dan cari tempat kerja yang lebih nyaman?
Ujung-ujungnya bisa bikin kamu nggak semangat kerja. Lupa tujuan kamu kerja untuk apa. Pokoknya pindah, pindah, dan pindahhh aja yang ada di pikiran. Tiap hari rasanya pengen mengeluh dan curhat tapi bingung mau ke siapa.
Hei, kamu nggak sendiri. Saya dan banyak orang juga pernah ada di posisi itu. Merasa sendirian dan jadi alien di planet yang nggak cocok ama karakter diri. Pengen resign tapi masih butuh penghasilan. Pengen pindah cari pekerjaan lain, tapi umur udah nggak memungkinkan dan sulit untuk upgrade skill diri.
Lah,, jadi maunya apa sih?
Saya dulu begitu. Pernah pengen jadi kutu loncat beberapa kali karena satu atau dua hal yang nggak bikin nyaman di tempat kerja. Entah bos nya lah, entah teman, entah aturan, banyak lah pokoknya. Apapun rasanya bisa dijadikan alasan untuk bisa pindah ke tempat yang bisa bikin kerja lebih nyaman sesuai keinginan saya.
Saya sendiri pernah jadi CPNS di salah satu kementerian, namun merasa tidak nyaman dan akhirnya dapet rejeki diterima di salah satu BUMN di kota Medan. Dulu tu mikirnya ilmu yang saya dapat dari kuliah nggak bisa maksimal dimanfaatkan di instansi tempat saya jadi CPNS. Lalu ada panggilan kerja di tempat lain yang akhirnya menjadi tempat kerja saya hingga sekarang.
Wah,, udah nyaman dan betah ya mak! Ya nggak juga kalo dibawain nggak betahnya. Di awal-awal saya bekerja disini dan jauh dari suami pun pengennya cari kerjaan lain lagi. Yang deket suami lah, yang lebih ber-perikemamak-an lah, yang pressure kerjaannya lebih rendah lah, ada aja alasan yang bikin saya nggak nyaman untuk ke sekian kalinya.
Sampai akhirnya suami kasi peringatan. Kalo pengen pindah lagi kali ini, mending nggak usah kerja di luar rumah lagi. Udah di rumah aja, biar bisa dapat kenyamanan yang saya mau.
Gubrakkkk!!! Saya sempat nggak percaya dapat respon kayak gitu. Karena biasanya doi kalem aja dengerin istrinya curhat ini itu tentang kantor termasuk pengen pindah dan jadi kutu loncat untuk ke sekian kalinya. Ternyata ada yang doi simpan akhirnya dikeluarin dan sempat bikin saya kaget. Namun pelan-pelan membuat saya sadar.
Nggak cuma peringatan, tapi suami saya juga kasi kultum alias kuliah tujuh menit. Eh, apa lebih ya? wkwk. Inti dari ceramahnya adalah dimana pun saya berada atau bekerja, saya harus bisa menemukan kenyamanan saya sendiri. Saya tidak bisa mengatur hal-hal yang di luar wewenang dan kontrol saya, seperti sikap bos dan orang-orang di sekitar saya. Saya hanya bisa mengontrol apa yang ada di bawah kendali saya. Tak lain dan tak bukan adalah diri saya sendiri.
Jlebb banget ini. Saya memang dari dulu orangnya cuek dan mandiri. Jadi kalo ada yang nggak sesuai ama hati saya, saya dengan gampangnya cari pengganti yang membuat saya nyaman. Walaupun ujung-ujungnya saya menjadi sendiri dan harus adaptasi lagi dengan lingkungan baru. Mungkin karena dulu saya nggak punya orang lain untuk dipikirkan yang akan terkena efek dari keputusan saya.
Ternyata setelah punya suami dan anak nggak segampang itu gaess.. Banyak yang harus dipikirkan sebelum ambil keputusan. Terutama efek keputusan kita ke suami dan anak. Jangan sampe nanti nasi udah jadi peyek baru menyesal.
Oke,, kembali ke saya yang baru diceramahi, hehe.. Saya mulai berpikir tentang apa yang dikatakan suami saya. Namanya kita hidup ya pasti akan menemukan kondisi yang membuat kita tidak nyaman. Kalo pun sekarang nyaman, bisa jadi besok muncul hal yang membuat kita kembali tidak nyamana. Roda hidup berputar kan? Saat kita berada di atas, disitu kita merasa mendapatkan kenyamanan. Namun saat kita berada di bawah biasanya kenyamanan seolah-olah jauh dari kita.
Bisa jadi itu cobaan untuk menjadikan kita manusia yang lebih baik lagi. Ketidaknyamanan yang biasanya akan membuat kita bergerak lebih agar berada di level yang lebih tinggi dalam proses kehidupan.
Pengen resign? Inget masih ada cicilan rumah yang belum lunas.
Pengen pindah kerja? Inget kalo dimana pun pasti ada aja yang potensial bikin kita kurang nyaman
Pengen jadi kutu loncat terus? Inget umur mak... mau sampe kapan pindah-pindah terus.
Sejak saat itu saya belajar untuk mencari hal yang dapat membuat saya nyaman di tempat kerja sekarang. Saya mulai lebih mengatur waktu dan pola kerja saya agar tetap bisa seimbang antara kantor dan rumah. Saya mulai mengontrol diri saya untuk fokus pada hal-hal yang menjadi kewajiban saya di kantor dan menyingkirkan hal-hal di luar tanggung jawab dan wewenang saya.
Semua orang punya tanggung jawab masing-masing pada pekerjaannya. Tugas saya hanya menghargai semua pekerjaan setiap orang tanpa harus mengintervensi cara kerja atau keputusannya. Kalopun mulut saya gatel pengen komentar atau tangan saya gatel pengen membantu, saya harus pastikan memang mereka membutuhkannnya. Alih-alih saya jadi sok pintar akan hal yang belum tentu saya pahami dengan baik, saya malah bisa lebih nyaman berkomunikasi dengan semua orang walaupun awalnya tidak satu frekwensi dengan saya.
Bersyukur hingga saat ini saya berhasil menerapkannya. Saya merasa lebih legowo dalam menerima keadaan. Jika tidak sesuai dengan harapan, saya lebih bisa berdamai dengan diri saya sendiri. Memastikan kalo saya sudah melakukan yang terbaik di porsi saya namun keputusan memang bukan terletak pada diri saya sendiri namun di orang lain yang lebih berwenang.
Jadi,, udah nggak pengen pindah kerja lagi sekarang? Ya belum tau juga sih. Kalopun pengen pindah atau resign, saya harus memastikan keputusan itu dibuat dengan matang sehingga meminimalisir konflik di masa depan. Saya hanya ingin meningkatkan kemampuan saya di bidang-bidang yang saya sukai agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Mudah-mudahan bisa jadi ladang penghasilan lain tanpa harus mengabaikan tanggung jawab saya di tempat kerja saat ini.
Jadi.... buat kami yang pengen pindah kerja demi kenyamanan diri pribadi,, yuk ah berpikir lagi. Jangan sampai keputusanmu yang tergesa-gesa karena emosi semata membuahkan penyesalan esok hari. Ingat,, kita harus lebih dewasa dalam menyikapi ketidaknyamanan dalam hidup karena pada akhirnya kita sendiri yang akan menciptakan kenyamanan bagi diri sendiri.
Stay positive, stay health and stay happy!!!!
No comments
Post a Comment