Pengalaman Terinfeksi Covid-19

Kalo ditanya, rasanya nggak bakal ada yang mau mencoba ngerasain terinfeksi virus covid-19. Takut juga jadi takabbur. Virus itu kan ciptaan Tuhan. Kalo sebagai manusia menunjukkan sikap sombong, bisa aja kan Tuhan mendatangkan penyakit tersebut ke tubuh kita.

Saya termasuk orang yang mencoba biasa aja menghadapi pandemi virus ini. Biasa dalam arti nggak parno tingkat tinggi namun tetap menjaga 3M sejak awal pandemi hampir setahun lalu.

Apa sih 3M itu?

3M adalah perilaku disiplin sebagai kampanye yang digalakkan untuk menekan penyebaran virus covid-19. Perilaku disiplin yang dimaksud antara lain :

- Memakai masker
Menurut penelitian internasional, memakai masker dapat mengurangi risiko penyebaran virus covid-19. Penggunaan masker kain mampu menekan penyebaran virus sebesar 45%, sedangkan masker medis dapat menekan penyebaran virus hingga 70%.

- Mencuci tangan
Mencuci tangan dengan benar juga dapat menekan penyebaran virus covid-19 sebesar 35%. Mencuci tangan dengan benar dapat dilakukan dengan menggunakan air + sabun ataupun dengan hand sanitizer selama 20 - 30 detik.

- Menjaga jarak dan menghindari kerumunan
Menjaga jarak dengan orang lain (physical distancing) dan menghindari kerumunan (social distancing) menurut penelitian adalah cara paling efektif untuk menekan risiko penyebaran virus covid-19, yaitu sebesar 85%.


Oke,, sesuai judul, kali ini saya ingin sharing pengalaman saat saya terinfeksi covid-19. Awalnya nggak nyangka banget, tapi anggap aja pertanda Allah makin sayang ama saya. Biar saya paham untuk lebih baik lagi menjaga kondisi tubuh.




Awal Gejala Covid-19

Kamis, 10 Desember 2020
Sehari setelah pilkada Kota Medan, saya harus menghadapi ujian assessment dari kantor sebagai penilaian kompetensi SDM perusahaan. Ujian memang sehari, tapi sejak dua hari sebelumnya saya harus mengisi form yang cukup banyak dan membuat saya harus lebih berpikir dan refleksi diri. Pengisian form pun diwarnai selang seling anak minta mandi, anak minta makan, riweuh lah. Waktunya anak-anak tidur, eh saya nya ikutan tidur, haha..

Saya dan dua orang teman lainnya berangkat jam setengah 6 pagi menggunakan mobil kantor. Ujian dimulai jam 8 pagi hingga jam 8 malam. Jeda istirahat untuk makan cemilan, makan siang dan sholat. Itu pun nggak nyaman karena sambil membayangkan soal yang banyak banget. Lelah fisik dan pikiran karena saya bukan orang yang suka sembarangan kalo ngerjain soal ujian,, #halahhh

Sabtu, 12 Desember 2020
Biasanya saat weekend keluarga kecil saya memang sering ke rumah orangtua. Sekedar untuk makan bareng, steam boat dan panggang daging ala-ala, setidaknya bisa menyenangkan keluarga. Tapi ada yang aneh karena badan saya terasa pegal dan sakit semua. Rasanya pengen rebahan aja. Pulang ke rumah udah malam dan badan langsung terasa demam.

Minggu - Selasa, 15 Desember 2020
Demam saya berlanjut hingga senin pagi. Saya pikir hanya flu dan demam biasa. Memang nggak terlalu tinggi, tapi cukup membuat saya pengen rebahan seharian. Saya cuma minum paracetamol dan madu plus air hangat agar kondisi badan lebih enak. Selasa pagi demam sudah berangsur hilang. Namun punggung masih sakit kalo tegak agak lama. Saya pun meminta ijin bos di kantor untuk bekerja dari rumah. Kok nggak ijin sakit sih? Karena saya harus tetap support pekerjaan rekan kerja lainnya walaupun sambil sakit. Dilemaaaaa... hix..

Rabu, 16 Desember 2020
Saya akhirnya masuk kantor setelah diminta oleh bos saya. Ada hal yang harus diurus dan sulit untuk dikerjakan dari rumah. Saya pun bekerja di kantor seharian bahkan sempat rapat dengan beberapa rekan. Masker tetap saya gunakan walaupun nafas saya terasa agak sesak. Karena diagnosa gerd sebelumnya, saya menganggap sesak yang saya rasakan sama dengan sesak sejak sepuluh bulan belakangan.

Kamis, 17 Desember 2020
Saya tepat berusia 34 tahun pada tanggal itu. Alhamdulillah. Sepanjang punggung masih terasa sakit namun masih memaksakan diri ke kantor. Daripada ditelpon terus karena nggak ke kantor, ya udah lah. Toh saya masih bisa berdiri bahkan berlari. Tapi belum bisa melompat lebih tinggi. Pulang kantor masih diajak suami ke mall buat pacaran berdua sebelum pulang ke rumah.

Menjelang maghrib badan udah nggak bisa kompromi. Langsung minta tolong pijat sepupu sekitar satu jam. Lalu anak minta ditemani bermain di kamar. Saat bermain dengan mengusapkan lotion, saya baru sadar kalo nggak bisa mencium bau lotion yang biasanya membuat hidung saya sakit saking harumnya. 

Ada yang nggak beres. Saya langsung mengambil minyak kayu putih dan mengoleskannya berkali-kali ke hidung sampai hidung agak lecet. Fix... nggak terasa apa-apa. Perasaan mulai nggak enak. Langsung saya ambil masker dan menyuruh anak-anak untuk tidur di kamar berbeda. Sebisa mungkin menjaga jarak dari mereka.

Saat itu juga langsung lapor ke suami. Saya kira dia akan panik mendengar istrinya memiliki gejala terinfeksi virus covid-19. Ternyataaaa.. dia cuma ketawa. Lalu bilang "Ya udah, positif lah itu mak!".
Dia berpikir kami semua satu rumah pun pasti sudah terpapar. Satu-satunya cara terbaik yang kami pikirkan adalah isolasi di rumah agar tidak menularkan ke orang lain dan menguatkan imunitas seluruh anggota keluarga.

Jumat, 18 Desember 2020
Saya pun memutuskan untuk memeriksakan diri ke klinik. Dari penjelasan gejala yang saya rasa, dokter langsung merujuk saya untuk melakukan tes swab PCR di klinik berbeda saat itu juga.

Sepanjang jalan udah pasrah. Kalo kena ya udah. Akhirnya virus ini masuk juga ke tubuh saya. Saya berusaha menerima dan berdamai dengan keadaan. Saya yakin bisa sembuh dengan semangat yang saya miliki. 3M yang saya lakukan selama ini ternyata nggak jadi jaminan saya bebas dari virus ini. Orang-orang di sekitar saya yang jarang pakai masker malah aman-aman aja,, hix.. Pada akhirnya setiap orang hanya menunggu giliran untuk disapa virus covid-19.

Di klinik tempat saya akan tes swab, sudah antri beberapa orang. Kebanyakan dari mereka akan melakukan perjalanan menggunakan pesawat ke Pulau Jawa dan Bali. Maklum saat itu memang beberapa hari menjelang libur panjang akhir tahun. Dimana saya juga harusnya liburan ke kampung halaman suami di Padang Sidempuan.

Swab dilakukan hanya beberapa detik dan saya akan diberitahu hasilnya paling lambat esok hari. Harap harap cemas walaupun udah 90% yakin hasilnya positif. Lega setelah memang tau hasilnya sesuai dugaan.

Saya pun diberikan beberapa obat. Dari pengamatan dokter, saya mengalami gejala ringan. Ya,, masih ringan padahal saya udah merasa badan saya abis digebukin orang sekampung. Bahkan di dua hari setelahnya saya mengalami sakit kepala yang cukup mengganggu selama 3 hari. Saya benar-benar menghitung hari dan berharap 14 hari masa intens infeksi virus bisa saya lewati.

Pengobatan dan Pemulihan Covid-19
Obat yang diberikan pada pasien terinfeksi covid-19 tergantung gejala yang muncul di masing-masing orang. Karena saya memiliki masalah di lambung yang menyebabkan sesak nafas, dokter memberikan saya obat untuk lambung. Namun secara umum, dokter akan memberikan resep berikut ke pasien terinfeksi covid, ada ataupun tidak ada gejala :
 
- Paracetamol untuk mengurangi nyeri badan dan demam.
- Multivitamin seperti becom-C dan sejenisnya untuk menjaga daya tahan tubuh
- Vitamin D dan zinc untuk membantu mencegah infeksi berat
- Antibiotik untuk mencegah adanya infeksi bakteri akibat melemahnya kondisi tubuh karena virus.

Semakin banyak gejala yang muncul akan semakin banyak pula obat yang harus dikonsumsi pasien. Saya sempat berdiskusi dengan teman-teman penyintas covid-19 yang sudah sembuh. Dari mereka ada yang tanpa gejala, ada juga yang memiliki gejala berat hingga sesak nafas parah. 

Teman yang memiliki gejala berat akibat infeksi covid-19 diisolasi dan dirawat di rumah sakit dengan pengawasan yang intens. Ia mengalami gejala mual, muntah dan sakit kepala. Bahkan selama di rumah sakit ia harus mengkonsumsi 13 jenis obat setiap harinya, termasuk avigan dan chloroquin yang disebut-sebut sebagai obat malaria. Ditambah lagi dengan obat dari suntikan. Mendengarnya saja saya mabok. Apalagi yang langsung merasakan. Beruntung sekarang ia sudah sehat kembali.

Penciuman saya 100% hilang di hari ke-5 hingga hari ke-8 setelah gejala demam. Baru kembali sedikit-sedikit hingga sebulan setelahnya. Selama sebulan saya rutin minum obat dari dokter, madu 3 kali sehari, telur bebek 1 butir sehari (ini wejangan si mama) dan sesekali minum air kelapa muda. 





Alhamdulillah tanggal 30 Desember 2020 saya swab ulang dan hasilnya sudah negatif. Seneng banget ini. Walaupun selama dua minggu setelahnya punggung masih terasa nyeri. Hingga saya tanya sana sini dan sampai pada kesimpulan bahwa pemulihan pasca terinfeksi covid-19 itu cukup lama. Dan virus ini ibarat dapat membangunkan kembali penyakit yang ada di tubuh kita sebelumnya.

Saat saya menulis ini kondisi badan saya insyaAllah sudah kembali normal seperti sebelumnya. Meskipun begitu saya tetap berusaha untuk menerapkan 3M karena nggak mau lagi merasakan sakit karena virus ini.

Kunci utama untuk sembuh dari infeksi covid-19 adalah TETAP SEMANGAT dan BAHAGIA! Yakin akan sembuh dan tubuh akan mengalahkan virusnya. Bahagia yang dirasa akan meningkatkan imunitas tubuh untuk tetap bertahan. Kalo saya selain makan apa yang saya suka, saya juga jadi nonton drama korea,, haha... Setelah menjalankan ibadah rutin tentunya.



Stay safe, stay healthy, stay happy!!!

Waspada Jebakan Pinjaman Online!


 

Butuh dana cepat tanpa agunan? Klik www.xxxx.zzzz.com. Dijamin langsung cair tanpa khawatir.

Ada yang pernah dapat sms seperti itu? Atau malah ada yang udah pernah meng-klik tautan yang ada dan langsung download aplikasinya? Saya berharap yang membaca tulisan ini belum ada dan jangan sampai ada yang terkena jebakan batman, eh jebakan rentenir semacam itu.

Di zaman pandemi covid-19 setahun belakangan banyak yang merasa ekonominya terpuruk. Tabungan habis, aset pribadi sudah tidak ada lagi yang bisa dijual, pinjam sana sini sudah tak lagi memungkinkan. Mau kerja sulit lowongan. Lalu mendapat sms tawaran dana segar yang dapat digunakan untuk setidaknya membuka jalan untuk usaha kecil-kecilan. Kok ya rasanya Tuhan seperti sedang mendengar doa sampeyan.

Jangan salah tafsir gaes... Itu bukan jawaban dari Tuhan. Malah hasutan dari setan untuk masuk ke lubang jebakan rentenir dalam bentuk digital. Riba dari pinjaman online! 

Pinjaman Online

Perkembangan teknologi di berbagai bidang sedang marak saat ini. Tak terkecuali dalam hal finansial. Sudah beberapa tahun ini kita sering mendengar istilah Fintech atau Financial Technology yang dapat diartikan sebagai inovasi teknologi digital untuk mengubah dan mempercepat berbagai aspek pelayanan dalam jasa keuangan. Masyarakat menjadi lebih mudah dalam memperoleh akses terhadap produk keuangan dan dalam bertransaksi.

Saat ini jenis fintech yang tumbuh dengan cepat adalah P2P-Lending yang dikenal dengan nama pinjaman online. Dengan syarat yang mudah, proses cepat, tanpa jaminan membuat banyak orang tergiur dengan pinjaman online ini. 

Memanfaatkan teknologi digital, tawaran pun disebar melalui sms ke nomor handphone calon peminjam. Bagi yang tergiur atau ingin sekedar coba-coba akan langsung meng-klik tautan di sms tersebut dan diarahkan untuk mendownload aplikasinya. Hanya dengan klik-klik di gawai saja, sejumlah dana yang diminta langsung masuk ke rekening. Berasa bahagia sejenak padahal bisa jadi itu jebakan atas ketidakpahaman kita tentang pinjaman online.

Aplikasi pinjaman online yang banyak beredar saat ini antara lain danaku, tunaiku, indodana, dan masih banyak lagi. Ibarat jamur yang sangat subur di musim hujan, pandemi pun semakin menyuburkan para penggiat fintech untuk mengambil keuntungan dari orang yang butuh kepepet uang dalam bentuk pinjaman online.

Saya yang awalnya sama sekali tidak paham pada akhirnya harus belajar untuk paham demi menolong kerabat yang terjebak pinjaman online ini.

Mekanisme Pinjaman Online

Namanya juga online, pinjaman dapat dilakukan tanpa datang ke bank atau pihak penyedia pinjaman. Pengajuan pinjaman dilakukan secara online dengan syarat yang ringan. Calon peminjam hanya perlu mengisi data diri dan melampirkan dokumen persyaratan secara lengkap. 

Selanjutnya data tersebut akan dicek dan diverifikasi untuk menentukan layak atau tidaknya mendapatkan pinjaman. Jika layak, calon peminjam akan diminta untuk menandatangani kontrak perjanjian pinjaman dan dana pun langsung ditransfer ke rekening peminjam.

Mulai saat ini lah horor bagi peminjam dimulai. Tanpa sadar semua nomor kontak yang ada di gawai yang digunakan peminjam secara digital akan terkoneksi dengan aplikasi. Penyedia pinjaman akan melakukan monitoring dan penagihan untuk memastikan peminjam dapat melunasi sesuai dengan perjanjian. Jika tidak, segala cara akan mereka lakukan untuk memastikan peminjam dapat membayar. Salah satunya adalah menghubungi semua nomor kontak yang terkoneksi dari gawai peminjam.

Berdasarkan pengalaman seorang teman, saat akan jatuh tempo (tenor) pihak peminjam akan mengirimkan pesan. Biasanya paling lambat jam 12 siang harus segera dilakukan pelunasan. Disini akan ada opsi perpanjangan pinjaman yang nilainya bisa mencapai 45% dari nilai yang dipinjam. Jadi semacam denda yang harus segera dibayar agar peminjam mendapat perpanjangan waktu dan berhenti diteror sementara.

Selain opsi perpanjangan, banyak juga yang akhirnya memilih opsi gali lubang tutup lubang. Artinya meminjam lagi untuk menutupi pinjaman sebelumnya. Yang buat saya nyesek liatnya adalah skema yang 100% pasti merugikan peminjam.

Begini contoh skemanya.

Pinjaman pertama     : Rp 2.675.000
Jatuh tempo (tenor)   : 7 hari

Karena tidak mampu membayar sesuai jangka waktu, peminjam ingin memperpanjang dengan harus membayar biaya perpanjangan sebesar Rp 1.170.000.

Kondisi tidak ada uang untuk membayar perpanjangan akhirnya memaksa peminjam mencoba melunasi dengan meminjam lagi ke aplikasi yang sama.

Pinjaman yang dapat diberikan adalah Rp. 2.400.000
Namun yang ditransfer adalah nilai setelah dipotong bunga, yaitu hanya Rp. 1.560.000 dimana 1,17 juta nya digunakan untuk membayar perpanjangan pinjaman sebelumnya. 

Hellooowww.. itu bunganya langsung dipotong 35% gaesss... Lintah darah banget kannnn..

Hutang yang awalnya cuma 2juta-an melonjak jadi 5juta-an. Dari hutang tambahan 2,4 juta, hanya Rp 390 ribu yang bisa digunakan untuk membayar pinjaman sebelumnya. 

Otomatis kalo si peminjam ingin melunasi pinjamannya, ia harus buka minimal 3 sampai 4 pinjaman sekaligus. Dengan jatuh tempo biasanya sesuai dengan yang sebelumnya. Kalau cuma satu pinjaman ya nggak bakal bisa dilunasi. Ini mah bukan solusi, tapi bunuh diri!

Belum lagi virtual account yang diberikan aplikasi sebagai tujuan transfer untuk pelunasan atau perpanjangan pinjaman yang hanya berlaku maksimal 5 menit. Hal ini sering menjadi jebakan lain bagi peminjam. Saat telah terjadi transfer di luar masa berlaku virtual account, nilai yang ditransfer peminjam dianggap tidak diterima oleh pihak pinjaman online. Padahal bukti transfer jelas adanya. Dasar dzolim!
 
Arrgghhh... Disini saya mulai pengen ngelempar itu pinjaman online. Sabar makkkk,, sabarrrr..

Waspada Jebakan Pinjaman Online!

Dari pengalaman teman, saya jadi mengerti tentang betapa dzolim nya pinjaman online itu. Di satu sisi mungkin bisa jadi jalan keluar bagi yang kepepet butuh uang. Namun sebelum kalian memutuskan untuk memilih jalan keluar itu, harus benar-benar dipikirkan konsekuensi setelahnya. 

Yakin kalian bisa melunasi sesuai jangka waktu yang disepakati?
Yakin ridho kena bunga yang besarnya nggak tanggung-tanggung?
Yakin siap diteror dengan mereka menghubungi ke telepon orang-orang terdekat kita?
Yakin ama dosa riba yang bakal ditanggung di akhirat nanti?

Kalau kalian nggak yakin siap dengan semua itu, langsung buang jauh-jauh niat untuk berhutang melalui pinjaman online. Nggak sedikit lho orang yang ingin bunuh diri gara-gara kena jebakan batman seperti ini. Ada juga yang tokonya sampai bangkrut hanya karena tidak dapat melunasi. Dengan berbagai pengalaman tersebut, maka kita harus semakin waspada terhadap jebakan pinjaman online ini.

Pesan Bagi yang Udah Terjebak

Atas alasan ketidaktahuan, ingin menolong orang, atau apapun alasan lainnya, kenyataannya sudah banyak yang kena jebakan pinjaman online seperti ini. Dari pinjaman yang awalnya hanya 4 juta, dalam hitungan minggu bisa menjadi 20 hingga 30 juta. Dimana selisihnya adalah riba dan permainan dari pihak pinjaman online yang sudah pasti hanya akan merugikan peminjam.

Setiap tindakan ada konsekuensi. Dari konsekuensi mental pribadi, ekonomi, hingga sosial. Karena jika peminjam tidak bersedia membayar lunas hingga riba yang disyaratkan, harus siap dengan kondisi diteror, ditelpon dengan caci maki, ditakut-takuti, hingga semua nomor kontak yang ada di gawai yang diambil otomatis oleh aplikasi pinjaman online akan segera di-sms untuk menagih kepada peminjam.

Celakanya, banyak yang tidak paham skema pinjaman online ini. Sehingga banyak orang baik yang terjebak malah tercoreng namanya hanya karena nilai pinjaman yang tidak seberapa. Sebagian merasa takut dihakimi, didatangi polisi hingga takut dijebloskan ke penjara.

Hai kamu yang sedang dalam posisi itu, KUATLAH!!!! Bayar nilai sesuai pinjaman awal. Jangan mau dibodohi dan masuk jebakan lanjutan dengan mengikuti permainan para penikmat riba. Setelah itu kuatkan hati dan mental menerima konsekuensi dan pertanyaan dari kenalan yang terdata di nomor kontak dan di-sms pihak pinjaman online. Jelaskan sebisa mungkin agar semua memahami posisimu, walaupun mungkin nggak semua orang bisa benar-benar mempercayaimu. Banyaklah berdoa pada Allah agar dijauhkan dari fitnah yang sedang digencarkan oleh pihak pinjaman online.

Pada akhirnya setelah satu atau dua bulan, mereka nggak akan mendatangimu atau menjebloskanmu ke penjara karena kebanyakan dari penyedia jasa pinjaman online seperti itu tidak memiliki legalitas secara hukum. Namun memang pihak-pihak yang merasa takut disangkutpautkan akan menjauh darimu, Yakinlah, selalu ada pertolongan Allah bagi hamba-Nya yang berdoa dan bertobat. 

Wajarlah kalau dalam Islam, Allah menyebutkan riba sebagai salah satu dosa terbesar. Naudzubillahimindzalik. Semoga kita semua dilindungi dari dosa tersebut. Salah satunya dengan menghindari pinjaman online ini.

Perjalanan JendelaMamak.com



“Apa bagusnya sih menulis di blog? Halahh,, paling cuma curhat-curhat nggak jelas. Nggak ada faedahnya.”

Mungkin banyak yang berpikir seperti itu. Maklum, belum banyak yang paham aktivitas blogging dan profesi blogger yang mulai berkembang beberapa tahun belakangan. Dan saya salah satu yang terjerumus dalam dunia menulis blog.

Awal Mula Terjerumus ke Dunia Blog

Terjun ke dunia blog bagi saya awalnya adalah suatu pelarian. Pelarian dari kacaunya kondisi mental saya di tahun 2017. Kondisi sebagai working mom dengan tuntutan pekerjaan super duper membuat saya merasa hidup tidak seimbang. Pergi jam 7 pagi, pulang jam 8 malam, sabtu dan minggu sering masih harus ke kantor, akhirnya membuat saya jenuh setelah kurang lebih menjalaninya selama lima tahun.

Cuan sih oke, tapi kalau gara-gara cuan anak dan suami mengeluh terus karena saya jarang di rumah? Tentu bisa jadi bom yang tinggal menunggu waktu untuk meledak bukan? Hati pun bergejolak. Saya butuh keseimbangan. Saya masih butuh pekerjaan sebagai pembuktian eksistensi diri, namun juga harus tetap bisa dekat dengan keluarga.

Keputusan menolak jabatan lebih tinggi pun menjadi pilihan dan hingga saat ini kadang setan sering mengejek-ngejek keputusan itu. “Bodo amat deh lu, tan!” seru hati yang terdalam, haha..

Awal setelah mengambil keputusan, perasaan juga masih nggak karuan. Ada yang harus saya keluarkan tapi bagaimana caranya?? Mengeluh pada suami atau teman mungkin bisa menghilangkan gundah gulana yang saya rasakan. Namun itu hanya sementara. Saya butuh “pelarian” yang lebih bisa menjadi tempat saya mengeluarkan uneg-uneg dalam hati sekaligus sebagai cara saya menasihati diri sendiri. Sesuatu yang bisa membantu saya dalam jangka panjang.

Di masa pencarian itu saya ingat bahwa dulu pernah menulis di blog. Tahun 2011 di saat saya menjalani long distance marriage (LDR) alias jauh dari suami, saya membuat blog dan hampir setiap hari menulis disana sebagai sarana cerita untuk menghilangkan sepi. Blog itu saya beri nama My Life My Adventure.blogspot.com.

Akhirnya saya kembali membuka blog saya yang ibarat rumah yang ditinggalkan selama bertahun-tahun. Banyak yang harus dibereskan. Saya mulai membaca tentang bagaimana mengurus blog. Saya mulai kenal platform blogspot dan wordpress. Sedikit-sedikit melihat beda keduanya dari blog orang-orang. Saya juga sempat memiliki blog di wordpress walaupun masih gratisan.

Di sela beres-beres saya usahakan tetap konsisten menulis seminggu sekali. Saya tak puas hanya dengan baca di mesin pencari. Saya pun mencari media belajar lain, bertemu dengan komunitas blogger di sekitar tempat tinggal saya. Terjerumus semakin dalam dan semakin dalam lagi ke dunia blog yang ternyata cukup menjadi obat hati si mamak galau ini.

Dunia Blog yang Bikin Betah

Walaupun banyak hal yang harus saya pelajari dan cukup buat saya pusing, tapi masuk ke komunitas blog bikin saya betah untuk tetap mengurus blog. Komunitas ini yang sangat berpengaruh dan bisa buat makin semangat.

Saya ingat kelas pertama yang saya ikuti dari Komunitas Blogger Sumatera Utara (Blogsum). Disitu saya belajar cara membuat blog TLD langsung. Agak bingung karena sempat melihat coding-coding yang tidak saya pahami. Tapi pemateri mengingatkan untuk fokus saja dulu pada konsisten menulis.

Wawasan saya juga jadi terbuka perihal dunia blog. Menulis di blog bukan hanya untuk cuap-cuap dan sarana curhat semata. Namun banyak peluang dapat diambil dari tulisan blog. Berikut beberapa manfaat menulis blog :

Pertama, berbagi informasi

Zaman gawai sekarang ini adalah zaman dimana semua informasi bisa didapat dengan mudah. Tinggal ketik sesuatu di mesin pencari, lalu akan keluar berbagai sumber informasi terkait kata kunci yang diketik. Nah, banyak tulisan dibuat para blogger yang dapat dimanfaatkan untuk berbagi informasi menurut pengalaman dan sudut pandang masing-masing.

Kedua, sarana curhat

Nah,, kalo manfaat ini sering digunakan oleh para cewek di segala usia. Baik yang masih jomblo maupun yang udah emak-emak. Wajar sih, karena berdasarkan penelitian seorang perempuan mengeluarkan 20 ribu kata per hari. Apakah itu lewat ngobrol, bercerita, marah-marah bahkan bergosip tanpa faedah. Tulisan dapat menjadi salah satu media penyalur curhat para perempuan. Segala uneg dalam hati bisa dikeluarkan dengan menulis. Kalaupun tidak ingin diketahui orang lain, minimal sudah dikeluarkan dan nggak jadi nyesek di dalam hati.

Ketiga, sumber penghasilan

Beberapa tahun ini profesi blogger semakin digandrungi. Ternyata di era digital saat ini tulisan di blog mulai banyak dimanfaatkan oleh para penjual dalam menawarkan produk dan jasa mereka. Dengan biaya yang relatif minimal mereka bisa mengiklankan produk melalui halaman blog juga.

Dengan ketiga manfaat tersebut saya jadi makin betah di dunia per-blog-an. Saya ingin merasakan ketiganya. Kalo biasanya suma curhat-curhat manja, saya ingin merasakan cuan dari hobi menulis saya. Akhirnya saya pun mantap memutuskan untuk membeli domain TLD di platform blogspot dengan nama www.jendelamamak.com.

Tentang JendelaMamak

Saya juga bingung kenapa saya nggak buat nama asli saya sebagai nama domain blog. Yang jelas saya adalah seorang mamak dari tiga anak. Sebelum mengenal dunia blog, wawasan saya hanya sebatas bidang akuntansi yang saya sukai dan peran saya sebagai ibu dan istri di rumah.

Dengan blog, saya seolah-olah membuka jendela wawasan saya yang dulu tertutup dengan kesibukan kantor dan rumah. Wawasan tentang dunia yang sebelumnya tidak saya ketahui. Dari dunia itu saya bisa melihat banyak hal diluar sana. Dunia luas tanpa batas namun menuntut saya untuk lebih cerdas dalam menerima dan menulis informasi di blog yang saya miliki.

Dari ketidakterbatasan informasi yang bisa didapat di jendelamamak, tulisan di dalamnya pun sangat beragam. Blog saya tidak hanya fokus pada tema atau niche tertentu. Saya menulis yang ingin saya tulis. Tentang apa yang saya alami sehari-hari sebagai working mom, cerita jalan-jalan yang saya lakoni, cerita pengasuhan anak, review tempat yang saya kunjungi, dan lainnya. Menyenangkan sekali bisa bercerita di blog ini.

Gaya tulisan saya di blog lebih ke storytelling. Seperti yang diajarkan di materi kedua Kelas Growth Blogger dengan pemateri mas Bambang Irwanto. Saya banyak belajar bagaimana bercerita melalui tulisan yang menarik di blog.

JendelaMamak Goes to Wordpress

Blog jendelamamak sudah harus diperpanjang domainnya bulan April nanti. Selama menggunakan blogspot, saya udah berkali-kali juga mengganti tema tampilan biar enak dilihat. Sering galau kalo udah lihat blog orang yang lebih cakep, haha..

Saatnya tahun ini mamak memutuskan untuk pindah platform dari blogspot ke wordpress. Dari dulu sebenernya udah pengen pindah karena tergoda melihat tampilan blog wordpress yang lebih kece dan infonya lebih gampang dijadiin “mainan” sesuai selera.

Untuk alasan performa dari mesin pencari, wordpress pun infonya relatif lebih baik daripada blogspot. Kalo kata para senior di kelas Growthing, lebih ramah SEO (Search Engine Optimation). Efeknya akan lebih banyak dibaca orang dan mudah-mudahan makin banyak job menulis berdatangan, hehe..

Selama ini saya masih menahan diri karena harga domain wordpress lumayan lebih mahal daripada blogspot. Konsekuensinya saya harus bisa menyesuaikan untuk lebih fokus mencari penghasilan dari blog ini. Minimal untuk membiayai perpanjangan domain tiap tahunnya.

Doakan migrasi jendelamamak ke wordpress berjalan lancar ya. Ini lagi mencari hosting yang pas.

Salam,

Mamak


Pentingnya Literasi Digital


Siapa yang tiap hari bisa buka ponsel seharian sampai lupa waktu? Segala hal dilihat ataupun dibaca. Apakah itu sekedar informasi receh yang bisa buat ketawa, ngobrol dengan temen di sosial media atau mengikuti berita yang lagi berkembang agar nggak kudet alias kurang update. Saya salah satunya, eh.. :D

Data wearesocial pada bulan Januari 2017 mengungkapkan bahwa orang Indonesia dapat menatap layar ponsel atau gadget lainnya selama kurang lebih 9 jam sehari. Indonesia juga menjadi negara pengonsumsi smartphone keenam terbesar di dunia. Dapat dibayangkan betapa ketergantungannya masyarakat pada teknologi ini.

Ironinya, data UNESCO malah menunjukkan fakta yang menyedihkan. Indonesia berada di urutan kedua dunia terbawah soal literasi. Artinya minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah. Yaitu hanya 0,001%. Dari 1000 orang masyarakat Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca. Hal yang sama juga dibuktikan oleh riset lainnya dimana Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat baca.

Duh! Jadi buka smartphone pada ngapain aja???

Perkembangan Teknologi Informasi

Tidak dapat dipungkiri saat ini perkembangan teknologi telah membantu banyak orang untuk memperoleh informasi dengan cepat dan dari berbagai sumber secara digital. Kemudahan dalam memanfaatkan teknologi juga memungkinkan seseorang untuk menyebarkan informasi melalui berbagai media termasuk media sosial.

Penggunaan ponsel pintar di berbagai jenjang usia menyuguhkan informasi apapun tanpa filter pembatas. Hal ini menuntut para pengguna untuk lebih bijak dalam menyaring informasi yang ada sesuai kebutuhan.

Beberapa tahun belakangan kita sering mendengar istilah hoaks di berbagai media. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hoaks adalah berita bohong atau tidak bersumber. Ternyata hoaks ini sudah ada dari dulu lho. Sejak zaman Johannes Gutenberg menciptakan mesin cetak pada tahun 1439. Lebih parahnya lagi saat itu lebih sulit mencari tahu kebenaran dari berita yang beredar.

Jadi memang harus lebih bijak dalam menerima dan mengelola informasi agar kita tidak termasuk menjadi korban apalagi salah satu penyebar hoaks dalam bentuk apapun, termasuk hoaks secara digital dari ponsel yang kita miliki. Disinilah pentingnya literasi digital yang baik bagi setiap orang.

Pengertian Literasi Digital

Dilansir dari halaman wikipedia, literasi yang dalam bahasa Latin disebut literatus memiliki arti “orang yang belajar”. Menurut National Institute for Literacy, yang dimaksud dengan literasi adalah kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga, dan masyarakat.

Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa pengertian literasi tidak hanya sekedar aktivitas membaca dan menulis saja. Namun lebih jauh hingga seseorang dapat memahami dan menggunakan informasi yang diperoleh sesuai dengan bidang dan tujuan masing-masing.

Literasi pun akhirnya semakin berkembang. Konsep literasi dasar yang digunakan oleh Kementrian Pendidikan dalam gerakan literasi nasional dibagi menjadi enam jenis, yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital dan literasi budaya dan kewargaan. Hayo siapa yang belum tau maksudnya bisa coba cari sendiri ya.

Era revolusi industri 4.0 menghadapkan literasi pada penyesuaian teknologi digital. Muncullah istilah literasi digital.

Paul Gilster dalam bukunya Digital Literacy (1997) mengartikan literasi digital sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui piranti komputer.

Literasi digital menuntut kemampuan menggunakan media digital sebagai alat komunikasi yang saling terkoneksi untuk mendapatkan, mengevaluasi dan memanfaatkan informasi secara bijak, cerdas dan tepat sasaran. Pada akhirnya penyebaran hoaks diharapkan dapat minimal dengan melakukan evaluasi informasi dengan kecakapan literasi digital.

Peran Blogger dalam Literasi Digital

Blogger membuahkan karya melalui tulisan yang dituangkan dalam blog yang dapat diakses semua orang. Profesi ini semakin berkembang di masyarakat yang suka menulis namun bukan berprofesi sebagai jurnalis. Bahkan saat banyak profesi terdampak negatif karena pandemi covid-19, blogger menjadi profesi sampingan yang cukup dapat menghasilkan uang.

Lalu apa peran blogger dalam literasi digital?

Pertama, sosialisasi konten positif dan penulisan yang baik

Menjadi blogger memerlukan ide-ide untuk menghasilkan tulisan atau konten yang bagus. Konten bagus ini tentunya harus bersifat positif sehingga informasi yang ditulis dapat bermanfaat bagi para pembaca. Konten positif juga dapat menjadi penyeimbang konten negatif yang muncul dari berbagai sumber.

Tulisan yang dibuat juga harus sesuai dengan tata bahasa Indonesia dan penulisan yang baik. Jadi menulis memang tidak boleh sembarangan agar mudah dipahami pembaca. Mbak Gemaulani menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Menulis dan Editing saat saya mengikuti materi pertama kelas Growth Blogger 2 semalam.

Kedua, menumbuhkan minat baca masyarakat

Seorang blogger harus banyak membaca. Itu syarat wajib. Karena dengan membaca akan banyak kosakata baru yang muncul dan dapat dijadikan tulisan di blog. Tulisan yang menarik dari seorang blogger dapat membuat orang penasaran. Sehingga banyak yang tertarik untuk membaca dan minat baca masyarakat secara umum dapat meningkat.

Ketiga, meminimalisir hoax

Hoaks masih menjadi momok yang nyata  dalam dunia maya maupun dunia nyata. Apalagi ditunjang dengan teknologi yang semakin banyak digunakan masyarakat. Melalui tulisan, seorang blogger dapat memberikan informasi yang lebih akurat dan benar. Biasanya sebelum menulis blogger akan bertabayun terlebih dahulu dengan banyak membaca atau konfirmasi langsung dengan pihak terkait. Sehingga para pembaca semakin paham mana informasi yang benar dan mana informasi yang bohong.

Mengapa Literasi Digital Perlu Digaungkan?

Kecakapan literasi menjadi hal yang sangat penting saat ini. Keseharian kita sudah disuguhi berbagai informasi yang harus dievaluasi kebenaran data dan pengaruh yang dapat diberikan oleh informasi tersebut. Literasi digital berbasis teknologi yang banyak digunakan harus dapat dipahami tidak hanya sebagai aktivitas membaca atau menulis saja, namun juga memahami serta dapat meyakini kebenaran informasi yang ada di dunia maya.

Setiap orang harus dapat bertanggung jawab atas informasi yang disebar. Sekilas tampak sederhana, namun dengan menyaring terlebih dahulu dapat mencegah aliran informasi hoaks dan negatif yang tidak jelas sumber dan kebenarannya agar tidak semakin berkembang di masyarakat. Sayangnya hingga saat ini informasi dari berbagai sosial media lebih sering langsung diterima dan dengan mudahnya disebarkan ke orang lain. Sehingga sangat penting untuk menggaungkan kembali pemahaman untuk menelaah dan mencerna informasi terlebih dahulu sebelum memutuskan tindakan yang harus dilakukan terhadap informasi tersebut.

Ke depan diharapkan teknologi digital dapat menjadi media literasi yang lebih kreatif dan mengembangkan hal-hal positif yang bermanfaat bagi para penggunanya.

Kesimpulan

Literasi digital sangat penting untuk dipahami oleh setiap orang di era industri 4.0 sekarang ini. Penggunaan teknologi sebagai alat komunikasi dan sebagai sumber informasi memerlukan filter agar tidak salah menerima informasi apalagi ikut menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya. Dalam hal ini blogger juga memiliki peran penting dalam menggaungkan literasi digital agar lebih dipahami masyarakat.