Makanan sehat anak nggak harus ribet - Pernah nggak sih merasa membuat menu untuk anak itu ribet banget? Menunya harus khusus, tekstur dan cara masak harus disesuaikan dengan usia, bahannya nggak boleh sembarangan, harus perfect lah pokoknya. Apalagi kalau anak baru satu. Semua jadi super ribet karena sang ibu ingin memberikan segala sesuatu yang super perfecto untuk anak semata wayangnya.
Saat anak memasuki usia 6 bulan dan mulai diberi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), waktunya ibu mengeksekusi menu makanan yang jauh hari sebelumnya sudah dikumpulkan dari berbagai sumber. Namun saat melihat bahan dan cara memasaknya langsung auto minder karena beberapa alasan.
- Bahannya nggak ada, harus beli jauh ke kota
- Bahannya mahal
- Cara masaknya susah, banyak tahapannya
- Ribet lah pokoknya.
Itu pengalaman saya saat memiliki anak pertama. Seiring dengan waktu dan bertambahnya anak, saya lebih siap menghadapi masa awal mengenalkan makanan ke anak kedua dan ketiga. Bahkan saat ini untuk membuat menu ketiga anak di rumah, saya cukup menyesuaikan dengan bahan dan cara memasak sederhana namun tetap mengutamakan pemenuhan syarat makanan sehat untuk menunjang tumbuh kembang mereka.
Makanan sehat memiliki peran yang sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Setiap orangtua tentunya tidak ingin anak kekurangan gizi yang dapat menghambat perkembangan baik fisik maupun mental mereka. Oleh karenanya saya harus berusaha agar kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi.
1. Sebagai nutrisi otak
2. Memenuhi kebutuhan energi
Anak membutuhkan energi yang cukup dalam masa pertumbuhan. Makanan sehat adalah salah satu sumber energi yang akan menunjang aktivitas mereka sehari-hari agar tetap semangat dan kuat. Kekurangan energi dapat menghambat tumbuh kembang mereka. 3. Memenuhi berat badan ideal
Dulu tuh ya saya sering mikir kalau anak saya itu kurus banget lalu langsung membandingkan dengan anak tetangga yang terlihat lebih menggemaskan karena cukup gemuk. Padahal memang anak saya nggak punya riwayat keturunan dari yang gemuk juga. Makanan sehat yang diberikan sejatinya akan dapat menghasilkan berat badan yang ideal untuk anak.
4. Meminimalisir risiko penyakit
Anak yang kekurangan atau kelebihan nutrisi berisiko terkena penyakit tertentu yang dapat menghambat pertumbuhan. Makanan sehat dengan nutrisi seimbang dapat meminimalisir adanya risiko tersebut.
Kebutuhan Nutrisi Anak
Anak yang masih dalam masa pertumbuhan membutuhkan nutrisi dan asupan makanan yang akan menunjang aktivitas sehari-hari. Masih ingat dengan pola makan 4 Sehat 5 Sempurna kan? Pola makan tersebut sudah digantikan dengan pola makan seimbang. Namun dalam keduanya nutrisi yang dibutuhkan relatif sama bagi pertumbuhan anak.
1. Protein
Protein dapat diperoleh dari ikan, daging, telur, olahan susu, dan kacang-kacangan. Zat ini sangat dibutuhkan untuk pembentukan sel, mengubah makanan menjadi energi dan menjaga ketahanan tubuh anak.
2. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh disamping manfaat lainnya untuk menunjang fungsi organ tubuh lain. Nasi, gandum, roti, sereal, kentang dan beragam mie dan pasta merupakan sumber makanan yang mengandung karbohidrat.
3. Vitamin dan serat
Vitamin dibutuhkan untuk menjaga kekebalan tubuh dalam melawan radikal bebas sedangkan serat sangat dibutuhkan agar pencernaan tetap sehat dan mengurangi risiko penyakit kanker. Sumber vitamin dan serat banyak terdapat di buah dan sayur sehingga sangat penting mengenalkan anak untuk menyukai keduanya.
4. Lemak
Lemak dapat bersumber dari hewan (lemak hewani) dan dari tumbuhan (lemak nabati). Fungsi lemak adalah sebagai cadangan energi anak dan membantu tubuh dalam menyerap beberapa nutrisi. Lemak bisa didapatkan dari ikan, daging, minyak goreng dan produk olahan susu.
5. Zat Besi
Tubuh memerlukan zat besi untuk dapat membawa oksigen ke seluruh sel tubuh dan untuk mencegah anemia pada anak. Zat besi dapat diperoleh dari daging, hati, sereal, dan kacang-kacangan.
Modifikasi Bahan Makanan Anti Ribet
Perkembangan zaman yang memberikan banyak kemudahan mendapatkan informasi menjadi tantangan tersendiri. Mengikuti grup yang berhubungan dengan anak dan pengasuhan di berbagai sosial media menjadi hal yang mafhum dilakukan oleh para ibu. Berkomunitas secara virtual dengan ibu-ibu di seluruh Indonesia bahkan di luar negeri. Mempelajari pengasuhan, tumbuh kembang anak hingga makanan sehat beraneka rupa.
Menu makanan anak adalah salah satu yang sering dibagikan di grup. Hal itu sempat membuat saya khawatir dan minder. Dari tampilannya terlihat enak. Apalagi bahan yang digunakan adalah bahan yang sehat dan sering dibahas oleh ibu-ibu lainnya. Saya minder karena saat itu saya sempat tinggal di daerah yang jauh dari kota. Tak jarang bahan makanan yang disarankan sangat sulit didapat di sekitar tempat tinggal saya. Kalaupun ada harganya cukup menguras budget rumah tangga. Kok kayaknya ribet banget ya membuat makanan sehat untuk anak. Bisa-bisa anak saya jadi kekurangan nutrisi untuk tumbuh kembangnya.
Menu makanan anak adalah salah satu yang sering dibagikan di grup. Hal itu sempat membuat saya khawatir dan minder. Dari tampilannya terlihat enak. Apalagi bahan yang digunakan adalah bahan yang sehat dan sering dibahas oleh ibu-ibu lainnya. Saya minder karena saat itu saya sempat tinggal di daerah yang jauh dari kota. Tak jarang bahan makanan yang disarankan sangat sulit didapat di sekitar tempat tinggal saya. Kalaupun ada harganya cukup menguras budget rumah tangga. Kok kayaknya ribet banget ya membuat makanan sehat untuk anak. Bisa-bisa anak saya jadi kekurangan nutrisi untuk tumbuh kembangnya.
Hasil diskusi dengan teman-teman akhirnya membuat lebih lega. Ternyata saya nggak perlu stres dan takut tidak dapat memenuhi nutrisi yang dibutuhkan anak saya. Banyak bahan makanan yang mudah didapat di sekitar kami bahkan dengan harga relatif murah dan secara nutrisi tidak kalah dengan makanan berbahan segala minyak, keju, gandum, yoghurt, pasta atau sejenisnya. Termasuk dengan ikan impor dengan harga yang sering bikin hati ini baper.
Saya pun mulai melakukan modifikasi berbagai resep disesuaikan dengan bahan yang mudah didapat namun mengandung nutrisi yang hampir sama. Cara memasaknya pun saya sesuaikan dengan kondisi peralatan dapur yang saya punya.
Berikut beberapa bahan makanan yang sering saya modifikasi.
- EVOO / ELOO (minyak zaitun) diganti dengan minyak goreng
- ikan salmon diganti dengan ikan kembung, tongkol atau patin
- susu cair diganti dengan santan segar
- kacang edamame diganti dengan kacang merah / kacang hijau / kacang kedelai / tempe
- spaghetti, makaroni dan pasta diganti bihun jagung atau mie telur
- pisang impor diganti dengan pisang ambon
- tofu diganti dengan tahu biasa
- mozarella diganti dengan keju cheddar atau quick melt
Ini nih contoh hasil modifikasi bahan makanan dari resep Salmon Teriyaki untuk anak-anak saya.
Simple Patin Teriyaki
Bahan :
- 3 potong ikan patin (salmon saya ganti patin)
- garam dan lada secukupnya
- 2 sdm minyak sayur - saya ganti minyak goreng
- 1 sdt butter - saya ganti margarin
- 1 sdm tepung sagu
- 2 siung bawang putih, parut halus
- 1 sdm Saori Saus teriyaki - di resep asli 2 sdm kecap kikkoman + 1 sdm gula
Cara memasak :
- Lumuri ikan dengan garam dan lada. Lalu balur dengan tepung sagu
- Panaskan wajan dan minyak goreng dengan api sedang, panggang ikan patin selama 2 menit lalu dibalik hingga dagingnya cukup matang.
- Di panci terpisah, tumis parutan bawang putih hingga harum lalu masukkan saus teriyaki.
- Masukkan saus teriyaki ke dalam panci ikan dan beri margarin. Tutup selama 2 menit. Matikan api dan diamkan selama 3 menit. Angkat dan sajikan
Ternyata menyiapkan makanan sehat untuk anak nggak seribet yang saya pikirkan sebelumnya. Menu yang ditunjukkan ibu-ibu lain bisa jadi karena memang gampang mereka dapatkan di sekitar mereka. Mungkin aja mereka ingin bisa memberikan tempe ke anak mereka namun terkendala sulitnya mencari tempe bagi mereka yang tinggal di luar negeri. Sama dengan saya yang kesulitan mencari edamame yang malah menjadikan tempe sebagai alternatif penggantinya.
Nah,, jadi ibu terkadang sering berpikir ribet padahal bisa dibikin gampang disesuaikan dengan kondisi sekitar. Biar nggak dikit-dikit merasa ribet sendiri, kita bisa cari tahu di web >> AsianParent <<. Ada banyak artikel tentang keluarga, parenting, tumbuh kembang anak, kesehatan dan gaya hidup yang tentunya sangat bermanfaat untuk keluarga. Pada akhirnya dengan menjadi ibu yang rajin cari tahu, kita bisa membesarkan anak yang sehat, bahagia dan percaya diri untuk masa depannya.
Ih aku setuju banget dengan tulisan ini. Sebenernya gak perlu terlalu ngikuti resep yang ada ya kak. Karena kita bisa pake bahan pengganti di rumah yang sejenis. Jadi bikin makanan sehat anak itu sebenernya gak ribet.
ReplyDeleteBener kak. Yang ribet itu mindset kita yang pakem banget ama sesuatu yang harusnya bisa dibuat lebih fleksibel.
DeleteTernyata mempersiapkan makanan anak tidak perlu yang mahal dan ribet ya Ma. Hanya perlu kreatifitas dan kemauan.
ReplyDeleteIya mbak. Tinggal dikreasikan aja.
Deletehaha bener mba...
ReplyDeletedah capek2 liat resep canggih, trus mundur gegara bahan.
pernah tak usahain supaya ada semua bahan, ehhh anaknya ndak doyan haha
Saya juga udah pernah gitu mbak. Kuciwa banget rasanya gara-gara ekspektasi terlalu tinggi, hehe..
DeleteAsian Paret memang lengkap...banyak artikel tentang keluarga, parenting, tumbuh kembang anak, kesehatan dan gaya hidup yang sangat bermanfaat
ReplyDeleteDan setuju, menjadi ibu mesti rajin cari tahu, agar bisa membesarkan anak yang sehat, bahagia dan percaya diri untuk masa depannya. Terus belajar untuk lebih baik lagi dari hari ke hari
Iyaaa zaman MPASI anak saya dulu rasnaya kudu perfect ampe ke kota sebelah nyari salmon, dan beli online produk-produk lainnya. Padahal mah bisa diganti dengan yang mudah didapat ya. Lagi pula yang mihil itu belum tentu anak suka.
ReplyDeleteSama kayak aku dulu waktu punya anak kesatu, ribetnya minta ampun deh kalau nyiapin mpasi, ujung2nya mager kembali ke instan lagi. Kalau sekarang udah banyak info yang didapat jadi lebih memudahkan.
ReplyDeletewah sangat simpel banget yaa dengan membuat salmon teriyaki, pasti anak" suka karena banyak mengandung omega 3
ReplyDeleteYang sering banget jadi salah kaprah ibu baru adalah menyiapkan MPASI dari ikan impor seperti ikan salmon. Padahal ikan lokal seperti ikan gembung dan juga belut memiliki banyak nutrisi yang lebih baik dibanding ikan salmon dan harganya juga lebih murah. Yang pasti lebih segar dibanding ikan impor.
ReplyDeleteBener mbak jadi ibu harus kreatif ya ... Jadi kalau mau bikin sesuatu buat si kecil nggak usah dibikin ribet nyari2 bahan. Manfaatkan yang sudah ada aja.
ReplyDeleteyap masak itu ngga susah, apalagi makanan sehat, bytheway thanku ya mba resep patinnyaa. mau coba bikin hihi
ReplyDelete