Tips Menjaga Kesehatan Mental Bagi Emak



Sudah setahun ini saya mulai sadar tentang pentingnya kesehatan mental bagi perempuan. Banyak berita tentang ibu yang membunuh anaknya lalu lanjut bunuh diri, ibu menyiksa anak, bahkan istri yang membakar suaminya hidup-hidup karena permasalahan rumah tangga.

Sampai segitunya ya kalo perempuan udah kehilangan kesadaran karena masalah yang dihadapi. Hal yang tak masuk logika pun bisa jadi jalan keluar terakhir.

Penyebab utama dari semua itu adalah MENTAL YANG TIDAK SEHAT. Sadar atau tidak, saya sendiri pernah mengalami masalah yang mempengaruhi jiwa dan mental. Hingga berimbas ke gangguan kesehatan. Sayangnya kebanyakan perempuan justru tidak sadar jika permasalahan yang pernah dialami menjadi noda yang sulit dihilangkan dari hati dan pikiran serta membuat mental menjadi sakit. 

Pada akhirnya yang tidak bertahan langsung mengambil jalan pintas mengakhiri kehidupan, sedangkan yang mencoba bertahan dapat mengalami gangguan kesehatan fisik berbagai rupa yang sulit disembuhkan hanya secara medis. Mental yang sakit harus disembuhkan secara psikologis agar hidup dapat lebih tenang.

Apa itu Kesehatan Mental?

Kesehatan mental diartikan sebagai kondisi saat jiwa kita berada dalam keadaan tenang dan tenteram sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar.

Orang yang bermental sehat dapat memaksimalkan potensi diri yang dimiliki untuk menghadapi tantangan hidup dan berhubungan positif dengan orang lain.

Sebaliknya, mental yang tidak sehat membuat seseorang tidak dapat menikmati hidup dan merasa tidak nyaman berhubungan dengan orang lain. Gangguan mental yang biasanya terjadi antara lain stres, gangguan kecemasan, dan depresi. Singkatnya bisa dibilang sakit jiwa lah. Semoga jauh-jauh dari kita ya makkk..
 
Penyebab Gangguan Kesehatan Mental

Banyak hal yang dapat menjadi penyebab mental tidak sehat. Kita harus berhati-hati karena bisa jadi pemicunya ada di sekitar kita tanpa kita sadari.

1. Faktor Biologi
Berupa gangguan sel saraf di otak, cedera otak, atau bawaan genetik sejak bayi. Faktor biologi ini biasanya menyebabkan gangguan kesehatan mental secara permanen.

2. Faktor Sosial
Berupa trauma, pelecehan, bullying, alkohol, obat-obatan, masalah keluarga dan lingkungan. Fakto sosial ini dapat disembuhkan dan hanya bersifat sementara dengan proses tertentu. 

Emak-emak rentan banget lho kena gangguan kesehatan mental. Tiap fase kehidupan mulai dari menikah, awal punya anak, menghadapi suami dan lingkungan baru, menjaga keseimbangan rumah tangga dan kantor bagi ibu pekerja dan lainnya sering menjadi pemicu gangguan kesehatan mental. Jadi sebagai emak harus aware ama hal ini.

Tanda atau gejala terganggunya kesehatan mental biasanya dapat langsung dikenali. Misalnya :
- susah tidur
- nggak nafsu makan
- dada nyeri
- sesak nafas
- merasa bingung dan cemas berlebihan
- merasa dikucilkan
- marah-marah
- nggak semangat mau ngapa-ngapain

Saya jadi ingat waktu saya mengalami baby blues saat awal melahirkan anak pertama. Tiba-tiba merasa tidak ada yang peduli dan perhatian, mengharapkan semua dari suami tapi tetap ada aja yang kurang. Itu salah satu pengalaman yang pernah membuat mental saya nggak sehat. Alhamdulillah udah bisa saya lewati walaupun dengan proses yang cukup panjang hingga saya bisa sadar dan kembali normal.

Tips Menjaga Kesehatan Mental Bagi Emak

Dari pengalaman tersebut, saya punya beberapa tips menjaga kesehatan mental bagi emak-emak. Yuk disimak ya..

1. Bersyukur
Saat sesuatu yang buruk terjadi biasanya seseorang akan langsung terpuruk. Namun masih bisa hidup, fungsi organ lengkap, masih berada di sekitar orang-orang yang disayangi juga harus disyukuri. Bersyukur atas nikmat yang masih diberi Tuhan akan memunculkan kesadaran bahwa masih banyak yang bernasib sama atau bahkan lebih buruk dari apa yang kita alami. Sehingga semangat baru akan muncul dan membuat mental seseorang semakin kuat lagi.

2. Berpikir positif
Apapun yang terjadi dalam kehidupan manusia sudah diatur oleh Tuhan dan pasti ada hal baik yang dapat diambil. Berpikir positif bahwa akan ada rencana Tuhan yang lebih baik akan membuat seseorang lebih kuat dalam menghadapi masalah yang mengganggu mental dan jiwanya.

3. Me Time
Namanya emak-emak tentunya tak terlepas dari rutinitas membereskan rumah, memasak, mengurus anak dan suami yang tidak terbatas 24 jam sehari. Rutinitas tersebut tentu dapat membuat jenuh jika tidak diselingi waktu emak beraktivitas lain yang disukai sendiri. Disini lah dituntut pengertian suami untuk memberikan waktu sendiri (Me Time) bagi para istri yang sehari-hari selalu full beraktivitas di rumah agar dapat mengistirahatkan jiwa dari kepenatan rutinitas sama setiap harinya.

4. Komunikasi
Kalo udah ada gejala kesehatan mental terganggu dan rasanya sulit untuk dihadapi sendiri, sebaiknya segera berkomunikasi dengan orang-orang terdekat yang bisa memahami kita. Minimal sebagai pendengar budiman yang rela mendengar keluh kesah masalah yang ada. Beneran hati bisa plong lho walaupun mereka cuma diam. Bagi emak-emak, suami lah yang diharapkan untuk bisa mengambil peran ini. Apalagi tambah dipeluk. Mudah-mudahan segala masalah yang dianggap berat bisa terasa lebih mudah karena ada yang mendampingi.

Oke deh. Itu dulu tulisan saya kali ini. Semoga semua emak bisa tetap sehat, baik secara mental maupun fisik agar selalu bahagia. Ingat ya, jadi emak tuh harus bahagia!! :)




No comments

Post a Comment