"Mak, abang bosen. Ada makanan apa mak?"
"Mak, kakak pengen dimsum. Laperrrr.."
"Mak, adek mau makan juga."
Efek Pandemi : Kebutuhan Ngemil Meningkat
Sejak anak-anak sekolah dari rumah, banyak hal yang berubah. Salah satunya adalah pola hidup anak-anak di siang dan malam hari. Sebelum pandemi aktivitas anak di siang hari lebih banyak di sekolah dengan jam belajar dan jam istirahat bermain yang ditentukan secara disiplin. Di malam hari juga tidak boleh tidur larut karena harus bangun pagi untuk bersiap berangkat ke sekolah.
Kebijakan Pemerintah yang mengharuskan anak sekolah dari rumah demi menghindari paparan virus Covid-19 yang tengah merebak, mau tidak mau mengubah kebiasaan tersebut. Anak harus belajar secara daring didampingi orangtua dan mengerjakan tugas dengan tingkat kedisiplinan yang pastinya berbeda dari lingkungan sekolah biasanya. Pengalaman di anak saya nih ya, mereka jadi lebih longgar bahkan bisa bablas main melulu kalau saya tidak ketat mengontrol keseharian mereka. Termasuk dalam hal jam tidur malam.
Untuk memastikan anak-anak betah main di dalam rumah saya harus tetap menyediakan stok makanan dan camilan untuk mereka. Nggak nyaman rasanya meninggalkan anak-anak di rumah saat saya bekerja di kantor tanpa ada camilan yang dapat mereka makan saat merasa lapar. Saya aja kalo lagi kerja dari rumah kerjaannya ngemil melulu biarpun sedang bekerja di depan laptop. Apalagi anak-anak yang aktivitas fisiknya lebih banyak dari saya. Saya juga menghindari memberikan uang untuk mereka jajan sendiri di warung karena saya tidak dapat memastikan kebersihan jajanan yang mereka beli.
Penjelasan dari Dr. Jonathan Pointer membuat saya semakin yakin kalau selama pandemi adalah hal yang wajar kami semua di rumah jadi suka ngemil. Beberapa kali saya melihat anak-anak bolak balik buka lemari dan kulkas sekedar untuk cari makanan yang bisa dijadikan camilan sambil nonton televisi. Sekilas saya jadi senyum-senyum sendiri. Senyum penuh arti, stok camilan nggak boleh kosong di lemari.
Akhirnya saya harus muter otak agar dapat memenuhi kebutuhan camilan anak-anak di rumah. Keliatan gampang sih karena jaman sekarang makanan apapun dapat dipesan melalui aplikasi di smartphone. Tinggal buka aplikasi, pilih makanan yang mau dibeli, dan tak lama kemudian makanan yang dipesan sudah langsung diantar ke depan rumah. Tapi sebagai mamak yang baik, saya harus dapat menjaga kondisi kesehatan, baik kesehatan fisik maupun kesehatan kantong, hehe..
Kebayang nggak sih tiap hari jajan sekedar untuk memenuhi hasrat ngemil tentu saja akan mengganggu kesehatan keuangan bulanan yang mamak kelola? Dari segi kesehatan fisik saya juga harus memperhatikan asupan nutrisi dari camilan yang dikonsumsi suami dan anak-anak.
Kalo saya turutin, tiap malam anak sulung saya akan minta dibelikan martabak manis coklat keju kesukaannya. Si tengah dan bungsu minta dimsum. Nggak ketinggalan si ayah minta kebab. Lah,, mamak kudu tarik nafas dan cari jalan tengah kan supaya cukup dengan satu jenis makanan udah bisa memuaskan keinginan ngemil se-keluarga.
Tentang Ngemil
Ngemil merupakan aktivitas mengkonsumsi camilan dalam porsi kecil di antara waktu makan utama. Ngemil bagi anak yang dalam masa pertumbuhan maupun ibu hamil sangat dibutuhkan untuk mencukup kebutuhan nutrisi tubuh dan pikiran agar tetap seimbang. Kenyataannya, nggak cuma anak-anak dan ibu hamil yang suka ngemil. Ayah, ibu dan kawula muda juga sering melakukannya.
Manfaat Ngemil
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ada beberapa manfaat mengkonsumsi camilan. Apa aja sih manfaatnya? Cuss baca penjelasan di bawah ini.
1. Mencegah Perut Keroncongan
Pada dasarnya perut harus terisi 4-5 jam sekali. Karena ada atau tidak makanan, organ pencernaan akan terus bekerja dan bunyi keroncongan dari perut adalah tanda bahwa perut sedang bekerja walaupun dalam keadaan kosong. Mengkonsumsi cemilan akan membuat perut terisi sehingga dapat mencegah bunyi keroncongan pada perut.
2. Mengontrol nafsu makan
Sering ngemil membuat perut selalu terisi sehingga dapat mengurangi nafsu saat makan utama. Porsi makan menjadi lebih terkendali karena sudah ada makanan yang masuk ke perut sebelumnya. Ngemil sangat baik untuk menjaga agar makan tidak berlebihan.
3. Mencukupi kebutuhan nutrisi
Dengan memakan camilan yang sehat, nutrisi tubuh akan terpenuhi. Misalnya saja ngemil buah yang beragam akan memberikan berbagai asupan vitamin dan mineral yang dapat menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. Cemilan yang kaya protein juga dapat meningkatkan konsentrasi seseorang dalam bekerja.
4. Menjaga kestabilan gula darah
Selama ini banyak yang berpikir kebanyakan ngemil akan mengakibatkan tingginya kolesterol dan gula darah. Bagi orang yang aktivitasnya banyak menguras energi, ngemil akan menjaga agar gula darah tetap normal. Kebiasaan ngemil makanan sehat juga dapat membantu para penderita diabetes untuk menstabilkan kadar gula darahnya. Tapi ingat, harus camilan yang sehat ya.
Ngemil Harus Bijak!
Mengapa banyak orang yang berpikir ngemil itu nggak sehat? Jawabannya adalah karena kebanyakan orang tidak melakukan aktivitas ngemil dengan BIJAK.
Kembali ke prinsip dasar dalam hidup. Sesuatu yang berlebihan, apakah itu dianggap baik apalagi tidak baik, akan menyebabkan masalah pada hidup. Hal ini juga terjadi pada kebiasaan memakan camilan.
Lalu, bagaimana agar seseorang dapat #NgemilBijak?
1. Kenali isyarat tubuh mengapa Anda ingin ngemil
Beberapa alasan yang sering dijadikan alasan untuk ngemil antara lain karena lapar dan perubahan emosi (bosan, tidak mood, kesal, ataupun senang). Pahami mengapa kita ingin ngemil, apakah karena beneran lapar perut atau hanya lapar mata atau hidung saja. Pastikan tubuh memberi isyarat lapar perut agar ngemil kita bermanfaat.
2. Pilih camilan dan porsi yang tepat berdasarkan isyarat tubuh tersebut
Setelah mengenali isyarat tubuh, selanjutnya perhatikan porsi camilan dan waktu ngemil. Udah yakin makanannya sudah tepat dan sesuai kebutuhan? Yakin udah waktunya ngemil? Banyak yang bablas kalo ini mah. Bentar-bentar ngemil, akhirnya nyesek karena badan makin melar kemana-mana, hehe..
3. Perhatikan bagaimana Anda ngemil
Gunakan semua panca indra baik itu pengecap, mata, hidung, peraba dan pendengaran secara maksimal saat ngemil. Hal ini dilakukan agar kita dapat mengenali isyarat tubuh, kapan harus berhenti ngemil dan tidak berlebihan. Pastikan saat mengemil tidak melakukan aktivitas lain seperti main gawai atau menonton. Karena secara otomatis kita akan sulit menyadari sudah seberapa banyak camilan yang kita makan.
Manfaat Memasak Camilan Bersama Keluarga
Nah,, sebagai mamak yang baik saya juga harus membiasakan #NgemilBijak untuk keluarga. Salah satu hal yang bisa saya lakukan adalah menyiapkan camilan sehat untuk suami dan anak-anak di rumah. Harus saya akui bahwa saya makin rajin ke dapur sejak pandemi. Sekali lagi, demi kesehatan keluarga dan pundi ekonomi, hehe..
Dalam memasak camilan saya selalu mengajak suami dan anak-anak untuk ikut berperan. Mulai dari ide camilan, membeli bahan, menyiapkan bahan dan alat memasak, hingga memberikan topping yang disukai.
Dengan melibatkan anak-anak dalam memasak dan menyiapkan camilan, saya merasakan beberapa manfaat yaitu :
1. Meningkatkan bonding
Dengan memasak dan menyiapkan camilan bersama akan terjadi komunikasi antara orangtua dan anak. Waktu ini dapat menjadi momen untuk saling berbicara dan berbagi pengalaman serta pikiran secara luas kepada anak.
2. Mengajarkan anak tentang pola hidup sehat
Memasak bersama memberikan pengetahuan kepada anak tentang pola hidup sehat, baik dari bahan makanan serta kebersihan dalam proses membuat makanan.
3. Mengajarkan hal baru pada anak
Dalam memasak anak dapat belajar mengukur, menghitung, mengenal funsi dan manfaat bahan makanan, serta membaca resep. Hal baru tersebut tentunya didapatkan dengan cara yang menyenangkan dan tidak membosankan.
4. Meningkatkan kepercayaan diri anak
Pengalaman berhasil membuat makanan sendiri menjadikan anak merasa bangga dan lebih percaya diri. Terutama melihat masakan yang dibuat dicicipi oleh seluruh anggota keluarga. Jangan lupa untuk memberikan pujian karena telah membantu membuat makanan yang enak untuk seluruh keluarga.
Ini nih salah satu camilan favorit keluarga yang enak dan cukup sehat untuk semua. Candil Ubi Ungu. Cara membuatnya gampang kok. Dan saya selalu dibantu asisten-asisten cilik dan asisten gede pribadi dongg. Walau cuma bulet-buletin adonan candil tapi senengnya ya masyaAllah sekali.
- Ubi ungu berukuran sedang 2 buah.
- Tepung ketan ½ kg atau secukupnya
- Santan dari setengah butir kelapa
- Gula merah ¼ kg
- Gula putih secukupnya
- Daun pandan
- Air hangat secukupnya
Cara membuat :
- Kupas dan bersihkan ubi, lalu rebus hingga lunak
- Hancurkan ubi (mamak bilangnya di “bejek-bejek”)
- Tambahkan tepung ketan sedikit demi sedikit dan aduk hingga tercampur rata dengan ubi. Tambahkan air hangat jika diperlukan agar adonan dapat dibentuk.
- Bentuk adonan menjadi bulatan-bulatan kecil. Biasanya ini tugasnya ayah dan anak-anak biar mereka senang bantuin mamak di dapur. Namun mereka memakan adonannya dulu sebelum menjadi bulatan yang akan dimasak mamak, hehe..
- Panaskan air dan gula merah. Masukkan daun pandan ke dalamnya agar harum.
- Setelah mendidih masukkan adonan yang telah berbentuk bulat, tunggu hingga adonan naik ke permukaan, lalu matikan api.
- Santan dapat disajikan terpisah atau dimasukkan ke dalam panci dengan gula merah dan adonan. Kalo ingin cantik, mamak akan pisahin santannya. Tapi kalo ingin cepat, cemplungin aja semua ke panci. Biasanya anak2 yang udah nggak sabar.
Buat buibu semua, yuk ah mulai membiasakan diri dan keluarga untuk #NgemilBijak demi kesehatan dan kebaikan keluarga. Minimal mengurangi penyesalan di kemudian hari gara-gara timbangan sendiri geser ke kanan. #eh
“Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Ngemil Bijak yang diadakan oleh Ibu-Ibu Doyan Nulis”
Salam sehat,
Mamak
Sumber bacaan :
- hellosehat
- hellosehat
- cnnindonesia
Kalau ngemil harus bijak dan pilih cemilan yang sehat ya kak. Aku pengen ngemil kalau ngerasa laper banget tapi malas makan hehe.
ReplyDeleteIya kak. Seringnya kita ngemil yang nggak sehat.
DeleteOo.. enaknya Candil ubi ungu buat cemilan sehat keluarga ya Mak Dev.. memang sebaiknya cemilan yang kita nikmati itu yang memiliki manfaat bagi tubuh. Sebaiknya hindari MSG, pewarna dan pemanis buatan.
ReplyDeleteBener makk..
DeleteSaya dan keluarga juga hobi banget nyemil. Kalau lagi niat ya bikin sendiri, kalau mau praktis tinggal ke mpok alpa atau babang indo, hehehe. Tapi nyemil juga memang harus bijak ya, nggak berlebihan dan masih ada gizinya ^^
ReplyDeleteIya, walaupun sedikit tapi berguna bagi tubuh kak.
DeleteMasa pandemi begini sebenarnya merupakan masa yang tepat untuk mengajarkan anak ngemil bijak ya .. bagi emaknya pun saat yang tepat untuk praktik supaya tubuh semakin sehat, walau ngemil tetap sehat.
ReplyDeleteIya mbak. Daripada jajan dan ngemil micin, ini waktunya ngajarin ngemil makanan sehat dari rumah.
DeleteKesehatan keluarga memang paling penting ya, karenanya kudu banget kita ngemil dengan bijak.
ReplyDeleteSaya juga nih, kalau ngemil selalu nggak sadarkan diri, sekali ngemil nggak mau berhenti :D
Ikuti tips dia atas mbak, hehe...
DeleteUntungnya anakku paling suka ngemil buah. Jadi nggak repot nyiapinnya, tinggal cuci, kupas dan potong. Hehehe. Justru bapak ama ibunya nih yang hobi ngemil gorengan.
ReplyDeleteNah lhooo... hehe... Semoga bisa konsisten untuk ngemil sehat anak-anak kita ya mbak.
DeleteYeayyy ada kawan tukang ngemil, ,awq sendiri ngemil udah jadi pengganti makanan pokok makanya, jarang nasi dimasak dirumah, lbh suka roti dkk hahaha tapi bisa bolak-balik makan, untunglah ada abg, loh eh
ReplyDeleteLah,, kalo dv punya suami koki, bakal ngemil tiada henti dv kak,, haha..
DeleteIya ya,, tubuh butuh ngemil karena isyarat tubuh memerlukan asupan gula darah ya. Makanya perlu camilan n ngemilpun mesti bijak yes biar gak tambah lebar ahahaa
ReplyDeleteIya kak,, biar nggak tambah menggembul ni badanm hehe..
DeleteSaya termasuk yg wajib ngemil. Sehari 3 kali diantara waktu makan yg wajib. Cemilan kesukaan sih kue jajanan pasar hehe
ReplyDeleteEmang gak bijak sih karena timbangan geser ke kanan. Mungkin akan di kurangi atau ganti dengan buah dan berolahraga hehe
Kalo daa geser banyak ke kanan, trus langsung ngelengos ya bang, wkwk
Deletekayak anakku kak haha 'Bunda, ada makanan?' :-D
ReplyDeleteSemua mamak kayaknya merasakan kak, wkwk..
DeleteSaya masih sembarangan kalau urusan camilan. Huhu... Jadi malu. Makanan juga sering santan atau goreng.
ReplyDeleteTapi bener deh, timbangan saya tambah nganan.
Harus mulai bijak ngemil nih
auto ngerasa bersalah ya mbak, wkwk
Deletekl saya, kebetulan ga suka ngemil. ya untunglah ga ada anak, ga bisa masak juga 😀 salut dah buat para mamak kreatif
ReplyDeleteLebih suka makanan berat ya mbak? Kudu lebih kreatif kalo gitu, hehe..
DeleteKalo nurutin hasrat makan, emang kepengen banget makan junk food atau makanan yang gak sehat ya Mak.. tapi demi keluarga kita selalu menyajikan cemilan yang sehat.
ReplyDeleteGood luck ya Mak..
Tengkyu makkk
DeleteTerima kasih banget tipsnya, hehehe. Kita di rumah sebisa mungkin ngemil pakai buah atau kalau nggak bikin penganan sendiri.
ReplyDeleteBener mas. Lebih terjamin kebersihan dan bahannya minimal.
DeleteCandil ubi ungu ini memang salah satu jenis makanan yg enak banget buat cooking class bareng anak ya Bun.
ReplyDeleteAkmal belajar motorik halus juga disini
Iya kak sis. Bisa diuntel-untel atau dibentuk sesuai maunya anak.
Deletecandiiil :3 suka kali buat ini dirumah jg. tp kadang mo yg praktis jatuhnya ya buah/ yg digoreng/ bakar gitu kak :)) seru ya masak sm anak, banyak sekali manfaatnya
ReplyDeleteIya els.. seru walaupun sering nge-gemesin, haha..
DeleteGagal fokus ama gambarnya. Pake apa bikinnya ini, Kak? Cakepnyaaa. Suka suka suka :D
ReplyDeleteSoal ngemil, kami pun meningkat pengeluaran untuk cemilan. Jadi sekarang kami bikin sendiri juga biar hemat haha
Pake canva aja kak. Tapi yang pro. Yang gratisan terbatas banget gambarnya.
DeleteMamak2 kudu hemat ya untuk pengeluaran keluarga, hehe..
Pas pandemi ini seringnya khilaf ngemil karbo dan berlebih sekarang agak dijaga cemilannya kalau bisa cemilan buah saja yang aman :)
ReplyDeleteBener banget, kak. Saat pandemi, ngemil jadi meningkat. Hahaha
ReplyDeleteNah di rumah kami cemilannya sama seperti makan biasa. Banyak karbohidrat. Sepertinya kurang sehat ya.
Candil ubi ungu, bagi resepnya dong. Biar dicoba buat di rumah.