Jika Sakit di Masa Pandemi


Kemarin di grup whatsapp SNC yang saya ikuti ada sharing dari salah satu anggota grup yang berprofesi sebagai dokter. Namanya dr. Intan Tia Andita. Kebetulan topik yang dibahas adalah bagaimana jika sakit di masa pandemi ini. 

Kebayang dong dulu kalo sakit kita bisa langsung konsultasi ke dokter di rumah sakit atau praktek dokter yang kita mau. Tapi sejak pandemi di awal Maret lalu dan semakin banyaknya pasien dan dokter yang menjadi korban covid-19, kita tentu khawatir jika ingin ke dokter atau ke rumah sakit. Ngerasa nggak enak badan dikit aja saya langsung parno. Takut virus covid-19 sudah menginfeksi tubuh saya.

Terlebih setelah dokter spesialis anak yang biasanya menangani anak-anak saya saat sakit juga telah menjadi korban keganasan virus tersebut. Tambah bingung saya mau bawa anak ke dokter mana kalo mereka ternyata jatuh sakit. 

Pengalaman saya selama pandemi sudah mengalami dua kali sakit tenggorokan. Radang saya kambuh. Bisa jadi karena makanan yang kurang sehat, alergi dingin/debu atau perubahan cuaca yang disertai kondisi tubuh saya yang lelah dan tidak fit. Virus atau bakteri di sekitar bisa langsung membuat tenggorokan saya meradang dan harus diberi obat.

Saat obat yang diminum selama beberapa hari ternyata tidak ampuh membuat sakit saya mereda, disitu saya merasa harus periksa ke dokter. Ahhh,, tambah galau.

Maka itu sebisa mungkin saya harus berusaha untuk tetap menjaga kesehatan dengan selalu menerapkan protokol kesehatan saat keluar rumah atau sebisa mungkin di rumah aja jika tidak ada keperluan.

Salah satu cara menjaga kesehatan dan sebagai pertahanan tubuh awal terhadap virus penyakit yang masuk ke tubuh adalah dengan menerapkan kebiasaan Food Combining (FC)

Apa itu Food Combining? 

Pada prinsipnya tubuh kita memiliki metabolisme yang berfungsi sebagai mesin. Namanya mesin harus dirawat dong, minimal ganti oli beberapa bulan sekali. Kalo kurang dirawat akan muncul gejala penyakit. 

Obat-obatan sebagai langkah perlawanan hanya bersifat menghilangkan/menurunkan gejala, padahal tubuh juga capek harus menyaring obat-obatan tersebut. Food Combining adalah cara alami untuk menjaga dan atau memperbaiki metabolisme dalam tubuh agar tetap sehat dengan mengatur pola asupan makanan.

Lalu gimana cara merawat "mesin" di tubuh kita ala Food Combining?

1. Minum air putih

Hal ini hukumnya WAJIB. Air putih yang diminum adalah air putih kosong dengan suhu normal, tanpa tambahan apapun dengan aturan :

- 1 gelas tiap selesai sholat Subuh

- 1 gelas tiap 2 jam sekali mulai jam 8 pagi hingga jam 8 malam

2. Buah

Buah baik dimakan sebagai sarapan. Waktu yang paling baik memakan buah yaitu antara jam 8 pagi hingga jam 11 siang setiap 1 jam sekali. Jadi ada 4x makan. Tapi kalo dirasa berat, boleh 1x saja. Semua jenis buah dapat dimakan, namun lebih baik lagi bervariasi. Cara memakannya pun bisa dipotong, dimakan langsung, atau di jus. Kalau dijus, dlm waktu 1 jam harus dihabiskan. Jangan disimpan karena sudah mengandung racun.

Jika perlu rasa manis, jangan tambah gula. Lebih baik ditambahkan kurma / madu.  

3. Sayur

Porsi sayur yang dimakan harus sama banyaknya dengan makanan lain

Makan nasi / protein hewani dilakukan 1/2 jam setelah sarapan buah tadi.

Enaknya FC adalah kita boleh makan karbo & ptotein hewani, hanya harus dipisah aja waktu makannya.

Contoh :

*Makan siang :

Nasi + sayur + tahu/tempe/jamur (harus sama banyaknya)

*Makan Malam :

Ayam 3 potong + sayur sama banyak dengan ayam

Catatan : 1 jenis protein hewan, boleh dimakan hingga kenyang dengan sayur saja. Boleh nambah tapi jenisnya sama. Misalnya kalau ayam, tambah nya ayam lagi + sayur.

Jarak waktu makan dalam FC juga harus diperhatikan.

• Buah : 15 menit sudah pergi dari lambung, makanya kita boleh makan nasi/protein hewani 1/2 jam setelah makan buah

• Nasi : 3 - 4 jam baru pergi dari lambung, jadi kalo mau makan buah setelah makan nasi, tunggu 3 -4 jam dulu

• Protein Hewan : 6 - 8 jam baru pergi dari lambung

Makan buah sebaiknya sebelum makan karbohidrat. Buah itu mengandung gula tinggi yang dapat membusukkan nasi & protein hewani, jadi perut kita malah bermasalah kalo buahnya masih jadi "pencuci mulut".

Karbo dengan protein hewani berbeda waktu cerna nya, begitu juga enzim nya. Maka itu lebih baik terpisah saat memakan kedua jenis zat makanan tersebut.

Jika dapat menerapkan Food Combining dengan baik, alergi pun bisa hilang dan berat badan dapat menjadi lebih ideal.

Haduh,,, mikirin tiap hari harus FC kok rasanya ribet ya?

Sebenernya bukan ribet sih, tapi karena menerapkan kebiasaan baru itu memang berat. Tapi nggak bisa cuma si Dilan aja yang kita harapkan berubah, kita harus berusaha demi kesehatan diri sendiri.

Persediaan Obat

Mau pandemi atau nggak biasanya tiap keluarga sudah memiliki persediaan obat untuk sakit yang biasa. Obat yang tidak memerlukan resep dokter perlu disediakan di rumah, seperti obat penghilang rasa sakit (misalnya paracetamol atau ibuprofen), obat sakit perut, obat batuk dan pilek, cairan elektrolit, serta vitamin. Upayakan obat tersebut jangan dobel-dobel isinya. Misalnya paracetamol cukup dari sanmol aja, jangan dari obat flu yang kandungannya ada paracetamol juga.

Di rumah saya juga selalu tersedia madu dan habbatussauda sebagai obat alami untuk menjaga stamina tubuh agar tetap fit.

Jika Masih Sakit Setelah Mengatur Pola Makan Sehat dan Konsumsi Obat?

Lalu gimana jika kita atau anggota keluarga kita sakit atau masih tetap sakit setelah mengatur pola makan sehat dan konsumsi persediaan obat?

Tetap harus konsultasi ke dokter jawabannya. Saya pribadi sebisa mungkin akan menelepon atau chat pribadi teman/saudara yang berprofesi dokter untuk konsultasi awal. Jika perlu diperiksa dokter secara langsung mereka akan mengarahkan saya agar ke dokter di fasilitas kesehatan tertentu. 

Beberapa langkah yang perlu diperhatikan jika harus berobat ke fasilitas kesehatan antara lain :

1. Jika ke praktek dokter, sebaiknya buat janji terlebih dahulu dengan dokter langganan agar kita dapat datang di waktu yang disepakati dan tidak menunggu terlalu lama.

2. Kalo ke RS/ Puskesmas, BPJS sudah memiliki fasilitas daftar secara online buat pasien. 

3. Kalo memungkinkan, gunakan kendaraan pribadi. Tapi kalo harus menggunakan transportasi umum, hindari jam sibuk untuk menghindari kepadatan penumpang.

4. Tetap pake masker & sedia hand sanitizer.

5. Jawab pertanyaan screening di fasilitas kesehatan (FasKes) dengan jujur, agar petugas medis bisa memberikan tindakan medis yang tepat

6. Tetap jaga jarak aman

7. Sebisa mungkin hindari bicara dengan pasien lain

8. Sebisa mungkin tidak memegang benda-benda di Faskes

9. Cuci tangan dengan sabun & air mengalir, saat datang & keluar dari Faskes. Sekarang disediakan tuh wastafel + sabun di luar Faskes


Dokter umum di Rumah Sakit Pondok Indah, Felix Samuel menyarankan konsultasi secara tatap muka dengan dokter sebaiknya tetap dilakukan pasien yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

"Ada beberapa kelompok tertentu yang sebaiknya tidak menunda pemeriksaan kesehatan pada masa new normal. Mereka yang memiliki gangguan kesehatan metabolik seperti diabetes, kolesterol, hipertensi, mereka yang memiliki masalah jantung dan kardiovaskular, ibu hamil, dan anak-anak yang membutuhkan vaksinasi."

Jadi tetap pahami kondisi penyakit yang harus segera ke dokter atau yang masih bisa ditunda ya. Untuk penyakit yang biasa dialami anak-anak, disarankan untuk menunda sebisa mungkin kunjungan ke dokter. Kecuali untuk kondisi darurat. 

Sekian tulisan saya kali ini. Semoga bermanfaat dan kita selalu sehat dan terlindungi dari penyakit berbahaya.

Salam cinta, 

Mamak

14 comments

  1. Air putih, buah dan sayur itu memang jadi hal wajib dirumah kami, Mak.

    Sehari bisa habis sekitar 1 galon air isi ulang yang direbus kembali.
    Dan buah juga jadi cemilan buat anak-anak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah.. pola hidup keluarga kk udah sehat banget. Saya masih proses kak. Nggak Tau kapan bisa oke begitu. Doakan yaaa..

      Delete
  2. Food combining begini bisa juga dibuat untuk menu diet kan Mak?
    Aaah aku semenjak menyusui gak bisa hidup tanpa Nasi.. wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa mak.. FC itu bikin berat badan jadi lebih ideal. Itu dari banyak testimoni yang saya tau. Yang overweight jadi turun, yang kurang BB jadi naik. Dv juga masih belajar lho,, rasanya nggak bisa hidup tanpa nasi, wkwk

      Delete
  3. Devii... kk sekitar tahun 2014 akhir sampai 2015 menerapkan pola makan Food Combining ini lho, FC-er lah kk ceritanya. Memang enak banget rasa badan trus BAB kita juga baunya sayuran/buah lho hehe... tp sayang setelah itu kk mencoba lagi polmak yg lain, gegara penasaran. Padahal BB pun stabil waktu itum gak gemuk n gak kurus.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayok dicoba lagi kak. Dv juga masih maju mundur utk FC ini, wkwk

      Delete
  4. Baru tahu kalau BPJS sekarang sudah ada daftar onlinenya. Jadi kita lebih terbantu menerapkan protokol kesehatan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Infonya gitu kak. Tapi saya pribadi belum pernah coba. Mudah2an masyarakat semakin dimudahkan untuk pelayanan kesehatan di negara ini ya kak.

      Delete
  5. Benar banget kak, hampir 90 persen sistem imun ada di pencernaan, krn itu penting banget menjaga pola makan agar senantiasa sehat ❤️

    ReplyDelete
  6. Pengen de menjalankan fc.
    Entah mengapa susah menerapkannya di diriku..
    Beli buah agak jauh. Sayur sih deket

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini hal utama yg bikin maju mundur fc saya kak. Semoga dimudahkan.

      Delete
  7. Sebagai orang yg sering bolak balik ke dokter karna sakit, kayaknya harus nerapin food combining nih, Mak.

    ReplyDelete