Menjalin Silaturahmi dengan Tetangga


Lebaran tahun ini nyaris nggak keliling ke rumah saudara dan teman. Demi menerapkan social distancing di masa pandemi yang belum jelas kapan berakhir, kunjungan di hari lebaran difokuskan ke rumah mertua dan orangtua saja.

Tak disangka, warga komplek tempat tinggal saya ternyata melaksanakan roadshow sendiri. Roadshow nya nggak jauh-jauh. Keliling rumah dalam komplek secara bergantian. 

Tak tanggung, kegiatan ini dilaksanakan sejak H+3 lebaran hingga tanggal 15 Juni 2020. Rumah saya juga dapat giliran.

Kan masih masa social distancing? Nggak takut pada kumpul rame-rame?

InsyaAllah bapak dan ibu yang ikut memakai masker. Yang sakit juga biasanya nggak ikut. Yang nggak mau berjabat tangan juga nggak apa-apa. Tujuan dari kegiatan ini juga agar sesama tetangga satu komplek saling mengenal. Manatau ketemu di luar komplek kan bisa bertegur sapa. Yang nggak mau juga nggak dipaksa.

Kalo dipikir-pikir banyak hal positif yang dapat diambil dari kegiatan silaturahmi seperti ini. Bagaimanapun kami tinggal di komplek dengan banyak orang. Tetangga adalah orang yang paling dekat dan bisa dimintai tolong jika ada kesulitan. Jadi mau tidak mau harus saling mengenal tetangga sekitar.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berbuat baik pada tetangganya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Kenapa harus menjalin silaturahmi dengan tetangga?

Pertama, saling mengenal.
Saya pernah mengikuti acara komunitas blogger. Di acara tersebut saya berkenalan dengan seorang ibu. Saling bertanya nama dan tempat tinggal. Ndilalah... Ternyata rumah kami satu komplek tapi nggak pernah ketemu. Kami tertawa bersama menyadari betapa apatisnya diri kami. Itu gara-gara kami jarang silaturahmi antar tetangga, wkwk.

Kedua, menjaga kerukunan.
Namanya hidup bersosial, pasti ada aja yang bisa jadi perselisihan. Wajar sih karena tiap manusia berbeda. Belum lagi kadang ada tetangga yang dianggap menyebalkan gara-gara hewan peliharaan atau saluran pembuangannya yang mengganggu. Dengan menjaga silaturahmi akan terjalin komunikasi yang dapat menyelesaikan perselisihan yang terjadi. Atau minimal masing-masing orang bisa saling menghargai pendapat yang lainnya. Jadi rukun deh.

Ketiga, menumbuhkan semangat berbagi dan tolong menolong.
Siapa orang pertama dan terdekat yang bisa membantu jika terjadi sesuatu di rumah kita? Pasti tetangga dong. Apalagi yang tinggal jauh dari sanak keluarga. Tetangga adalah yang harus kita pererat silaturahmi nya. Saya pribadi suka berbagi makanan dengan tetangga, walau hanya buat mie goreng atau bubur yang mungkin terkesan biasa. Tapi perasaan yang menerima bisa jadi luar biasa.

Keempat, jalan masuk surga.
Salah satu hadis mengatakan : 
"Dari Ibnu Umar RA dan Aisyah berkata, Rasulullah saw bersabda; “Malaikat Jibril senantiasa berpesan kepadaku untuk selalu berbuat baik terhadap tetangga, sehingga aku menyangka bahwa tetangga itu akan ikut mewarisi." (HR Bukhari dan Muslim).
Menjalin hubungan baik dengan tetangga bisa jadi jalan untuk menuju surga. 
Loh, kok bisa? Bisa dong. Siapa tau secuil kebaikan yang kita beri ke tetangga malah menjadikan ia mendoakan kesehatan dan keselamatan kita? Apalagi tetangga kita termasuk orang yang sholeh yang doanya dapat diijabah oleh Allah. Bergaul dengan orang sholeh minimal kita akan sedikit terciprat kebaikannya.

Hayo siapa yang selama ini cuek ama tetangga dan lingkungan sekitar? Bisa nih mulai kenalan dan mempererat silaturahmi ama tetangga sekitar. InsyaAllah banyak kebaikan yang akan diperoleh. 

Bagi yang berada di daerah episentrum pandemi seperti Jakarta, hampir tidak mungkin bersilaturahmi seperti yang dilakukan di komplek tempat tinggal saya. Namun bukan berarti tidak bisa. Mempererat silaturahmi bisa dilakukan dengan saling mengirim makanan yang dapat diletakkan di depan pintu rumah tetangga dan memberitahu mereka untuk mengambilnya. 

Sweet banget nggak sih punya tetangga yang kirim makanan ke kita? Paling nggak kita juga jadi pengen membalas kebaikan mereka.





 

4 comments

  1. Tahun ini kami menjalankan silaturahim seperti biasa ke tetangga. Tapi sayangnya ini kalo terakhir tinggal di situ. Sekarang kami sudah pindah. Sedih juga karena tetangga di sana baik semua.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga dapet tetangga2 baru yg lebih baik lagi ya mak.

      Delete
  2. Nah iya nih, kl yg paham hadits bahwa tetangga itu mestinya dihormati insyaallah ga akan ada tuh cekcok ama tetangganya yaa Devi

    ReplyDelete