Gulai Asam Ikan Lemeduk


Minggu lalu saya berkunjung ke rumah mama di sekitar Binjai yang jaraknya sekitar 20 kilometer dari kota Medan. Seperti biasa mama selalu belanja cukup banyak jika mengetahui saya akan menginap disana. Maklum, dua cucunya yang doyan makan dan anak tercintanya ini selalu bingung kalau tidak ada cemilan atau makanan yang bisa disantap.


Kalaupun mama belum berbelanja, saya akan berinisiatif untuk memasak sesuatu yang seru dan enak untuk disantap bersama. Lengkap dengan keluarga adik saya yang kami minta juga turut serta. Setidaknya bisa sejenak menghilangkan kesepian mama papa yang anaknya sudah pada berkeluarga. Masih ada satu sih adik yang belum menikah, tapi tetap aja kadang terasa sepi tanpa kehadiran cucu-cucu mereka yang pastinya membuat rumah riweuh dan lebih semarak.


Saya suka memasak. Hal inilah yang menjadikan mama hampir selalu menyerahkan tugas memasak makanan ke saya yang selama ini lebih punya ide memasak makanan kesukaan bersama. Sering juga membuat masakan berbeda untuk anak-anak saya sekaligus.


Dari beberapa masakan yang sering saya eksekusi, saya selalu menyerah dengan masakan tradisional Aceh atau berbahan dasar ikan sungai (air tawar). Nggak tau kenapa, saya merasa belum pede aja memasaknya. Langsung kebayang banyak duri yang mesti dihadapi waktu memakannya. Pas banget waktu itu mama membeli ikan air tawar. Ikan lemeduk namanya. Langsung saya angkat tangan dan minta mama memasaknya sendiri, hehe..

Sumber : Pertanianku

Ikan Lemeduk (Barbonymus Schwanenfeldii) adalah ikan air tawar yang biasanya hidup di aliran sungai yang berada di kawasan pedalaman, terutama di sungai pedalaman Aceh. Bentuknya menyerupai ikan bawal air tawar namun sisiknya mirip seperti ikan bandeng.


Ikan ini sudah jarang ditemui di pasaran. Hanya sesekali saja tampak dijual, jumlahnya pun tidak terlalu banyak sehingga mama saya jarang kedapatan. Papa yang notabene suka dengan ikan air tawar bisa berkali-kali menambah nasi jika disajikan ikan tersebut. Nggak hanya ikan lemeduk, jurung dan gurami adalah kesukaannya.


Kembali ke si ikan lemeduk. Mama berencana memasak gulai asam ikan lemeduk. Bahan dan cara memasaknya cukup sederhana.


Cuci ikan lemeduk dan potong sesuai selera. Hati-hati dengan empedunya yang jika pecah karena salah memotong/membersihkan bisa menyebabkan rasa pahit pada daging ikan.


Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, jahe, lengkuas, dan cabe merah.


Tumis bumbu halus, masukkan daun kunyit, daun salam, daun jeruk, cabe hijau yang dibelah, asam cikala, dan sereh ke dalamnya. Aduk hingga harum lalu masukkan santan dan daun kemangi. Santan bisa di-skip ya.


Setelah mendidih, masukkan ikan dan aduk kembali hingga ikan matang. Koreksi rasa dengan menambahkan gula, garam atau sedikit penyedap. Gulai asam ikan lemeduk siap disantap.


Ikan Lemeduk
Sumber : dokumen pribadi

Rasanya?? Segar lho.. Ada sedikit pahit di masakan mama saya karena daging ikan mungkin terkena cairan empedu saat dipotong. Namun tak apa, papa dan suami saya tetap menikmati karena sensasi asam dan manisnya ikan dapat menetralisir rasa pahit tersebut.


Mengolah ikan sungai atau ikan air tawar susah-susah gampang. Gampangnya bisa digoreng kering dan disajikan dengan sambal kecap. Sudah mantap rasanya. Susahnya mengolah dengan bumbu tertentu dan risiko cairan empedu yang membuat rasa daging ikan berubah menjadi sedikit pahit seperti yang dialami mama saya.


Banyak juga orang yang kurang menyukai ikan sungai walaupun rasanya cukup manis. Hal ini disebabkan ikan sungai biasanya memiliki duri yang banyak di dalam dagingnya sehingga memakannya harus sangat hati-hati jika tidak ingin tersangkut atau tersedak duri ikan, hehe.. Wajar sih ya, high risk high return, wkwk.


Kalau kamu suka juga dengan ikan sungai nggak sih?

2 comments

  1. Replies
    1. Kalo saya dibuang mbak. Tapi ada juga yang nggak. Mana sukanya aja. Yang penting hati-hati kena empedunya waktu membersihkan.

      Delete