Ramadhan 2020, Apa Targetmu?

Nggak terasa udah masuk hari ke 18 Ramadhan tahun ini. Tahun 2020 atau 1441 Hijriah yang jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.


Ya, berbeda. Suasana setelah sahur dan menjelang berbuka yang biasa ramai nggak ada. Banyak masjid yang nggak mengadakan shalat tarawih berjama’ah dan tadarusan. Pedagang menu berbuka bisa dihitung dengan jari. Mal dan tempat makan yang biasa dipenuhi orang yang bukber alias berbuka puasa bareng, sepi. Jalanan yang biasa padat terlihat lengang. Orang lebih memilih untuk berbuka puasa di rumah bersama keluarga.


Perbedaan ini tak lain disebabkan wabah virus covid-19 yang masih belum usai. Masuk bulan ke-3 sejak diumumkannya pandemi virus ini di seluruh dunia dan Pemerintah Indonesia menghimbau seluruh masyarakat untuk karantina diri di rumah. Gerak terbatas, tempat wisata ditutup, kantor pindah ke rumah, dan berbagai usaha lain dilakukan untuk menekan masifnya penularan virus ini.


Siapa yang nggak sedih menjalani kondisi seperti ini. Apalagi banyak mata pencaharian seolah-olah menghilang. Banyak masyarakat yang semakin sulit mencari uang untuk makan sehari-hari.


Tapi hidup harus terus berjalan bukan? Mengeluh tidak akan dapat menyelesaikan masalah. Alih-alih hati akan semakin resah dan berujung stres yang tentunya tidak diinginkan semua orang. Lebih baik memutar otak agar tetap produktif dalam menghadapi situasi sulit ini.


Kembali lagi ke topik Ramadhan.


Dengan kondisi yang cukup berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, saya juga mencoba untuk membuat perubahan pada rutinitas harian saya. Saya merasa ingin membuat Ramadhan kali ini lebih bermakna untuk ibadah saya. Sholat, puasa, tilawah, sedekah dan ibadah sunnah lainnya ingin sekali saya terapkan lebih maksimal di bulan ini.


Harus saya akui, Ramadhan yang saya lalui sebelumnya minim ibadah. Padahal harusnya saya lebih semangat. InsyaAllah dengan niat tulus, saya ingin lebih menyayangi bulan ini agar dapat mengecap kenikmatan ibadah dan lebih dekat dengan Allah.


Saya berusaha untuk membuat target ibadah harian.




1.    Sholat Dhuha

Dari dulu udah coba cari tau tentang keutamaan sholat Dhuha. Sering juga diajak untuk dhuha di kantor. Tapi kayaknya saya terlalu sibuk menyelesaikan pekerjaan sehingga hati saya tidak terketuk sedikit pun. Belakangan saya sudah mulai merutinkan ibadah sunnah satu ini sih. Biar lebih konsisten, saya coba untuk menjadikannya target selama bulan Ramadhan ini.

2.    Sholat Tarawih

Sejak kecil saya pahamnya sholat tarawih itu harus berbondong-bondong ke mesjid. Walaupun biasanya seluruh saf mesjid penuh di minggu pertama saja dan semakin menciut di akhir Ramadhan menjadi hanya 1 saf terdepan. Saya salah satu tim yang hanya minggu pertama, wkwk. Di Ramadhan kali ini, sholat tarawih saya jadikan target tidak ada bolong sedikit pun kecuali sedang datang tamu bulanan. Sholatnya pun di rumah aja. Karena selain masih masa pandemi, dari yang saya baca sunnahnya perempuan itu ya sholat di rumah.

3.    Tilawah

Awalnya saya merasa terlalu muluk-muluk untuk bisa mencapai target yang saya buat. Terutama untuk tilawah minimal 1 juz per hari. Tapi saya memberanikan diri untuk membuat target ini semata-mata hanya untuk men-challenge diri saya pribadi. Kalaupun tidak tercapai, minimal saya dapat setengah juz per hari.

Dulu merutinkan diri untuk tilawah itu adalah hal paling sulit bagi saya. Tilawah Al Qur’an satu halaman atau satu lembar per hari saja jarang. Ada aja yang menghalangi. Alhamdulillah sejak akhir Ramadhan tahun lalu saya coba ikut grup whatsapp One Day Half Juz yang merupakan salah satu program dari One Day One Juz. Masih terseok-seok untuk mencapai target setengah juz per hari walaupun sudah setahun dijalani. Tapi perubahan dalam diri sudah mulai saya rasakan jika sehari saja saya melewatkan tilawah. Seperti ada yang kurang aja gitu.

4.    Sedekah

Sedekah secara teori sangat lah mudah. Cukup dengan tersenyum, ya kan? Namun kalau nggak ada niat ya tetap aja susah. Target sedekah saya di bulan Ramadhan kali ini sih pengennya bisa berbagi sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Apalagi akibat pandemi, banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Tidak ada uang untuk membeli kebutuhan. Minimal saya bisa berbagi makanan berbuka untuk tetangga sekitar saya.

5.    Menulis

Haduh, pengennya kemaren tu menulis rutin tiap hari selama Ramadhan. Tapi kayaknya target nya blas… Nggak apa-apa lah ya saya tetap jadiin target. Minimal tahun depan saya bisa ngaca ama target tahun ini.

Itu dulu deh cerita target Ramadhan saya tahun ini. Telat banget sebenernya buat ditulis. Tapi minimal nanti di akhir Ramadhan saya bisa cek sendiri berapa persen target saya bisa tercapai tahun ini. Mudah-mudahan saya masih dikasi umur untuk ketemu Ramadhan tahun depan supaya bisa mencapai target lebih baik dari tahun ini. Amin.

Kalau kamu, apa target mu? ^_^

No comments

Post a Comment