Masih
cukup jelas dalam ingatan saya saat beberapa minggu lalu dokter mengatakan ada
kemungkinan anak saya mengidap leukemia. Serasa disambar petir, saya pun harus
menahan tangis yang hampir pecah di hadapan dokter dan anak saya yang sudah
dirawat di rumah sakit selama beberapa hari. Hasil tes darah menunjukkan
lonjakan jumlah sel darah putih yang mencapai 54 ribu, sedangkan normalnya 5 –
10 ribu.
Walaupun
pada akhirnya anak saya dapat dipastikan negatif leukemia, pengalaman itu
takkan pernah bisa saya lupakan. Leukemia, atau yang biasa disebut kanker
darah. Kebanyakan orang awam ya tahu nya kalau sudah mengidap kanker, maka
sedang berada di gerbang kematian. Sebelum melewati gerbang tersebut, berbagai
rasa sakit dan proses pengobatan yang mahal dan jangka panjang pun harus
dilalui.
Perjuangan
melawan kanker dengan jelas saya lihat pada almarhumah nenek saya. Beliau mengidap
kanker leher rahim (serviks) saat usianya memasuki 60 tahun. Berobat hingga ke
rumah sakit di Penang dan Jakarta, dari medis hingga alternatif, terapi batu
bata di rumah, obat herbal dan berbagai pengobatan lain pernah dijalani hingga
akhirnya beliau menghembuskan nafas terakhirnya. Beberapa kali menjalani
kemoterapi, rambut nenek juga sempat mengalami kerontokan dan tubuhnya semakin
kurus.
Apa itu Kanker?
Kanker
adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel tidak normal yang
berkembang secara tidak terkendali. Sel ini dapat menembus dan masuk ke dalam
jaringan normal dalam tubuh dan merusaknya. Sel kanker juga dapat menyebar ke
bagian tubuh lainnya.
Kanker
didata menjadi penyebab kematian kedua terbanyak di seluruh dunia. Bahkan di
negara maju penyakit ini menjadi penyebab kematian pertama paling banyak. Sementara di
Indonesia, kanker berada di urutan keempat penyebab kematian terbanyak setelah
penyakit stroke, hipertensi, dan diabetes. Hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas), pada tahun 2018 diperkirakan 475 ribu-an orang mengidap kanker
dari total hampir 264 juta populasi di Indonesia. Dan dari jumlah tersebut,
diperkirakan 207 ribu-an orang meninggal akibat kanker tersebut.
Penyebab dan Gejala Kanker
Kanker
merupakan penyakit tidak menular yang menjadi masalah utama di Indonesia.
Penyebab utama munculnya sel kanker adalah perubahan (mutasi) genetik yang
membuat sel menjadi tidak normal. Pada dasarnya tubuh memiliki sistem
imunitas/kekebalan sendiri untuk melawan dan menghancurkan sel tidak
normal ini. Namun jika sistem kekebalan tubuh kalah, sel kanker akan berkembang
secara tidak terkendali.
Beberapa
hal yang dapat memicu mutasi sel menjadi tidak normal antara lain :
-
Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit kanker
-
Merokok
-
Infeksi virus, misalnya hepatitis dan HPV
-
Terapi hormon dalam jangka panjang atau dosis tidak tepat
-
Terpapar radiasi, zat kimia atau sinar matahari
-
Menurunnya sistem kekebalan tubuh
Kanker
pada awal kemunculannya di dalam tubuh biasanya tidak menimbulkan gejala yang
langsung dapat dikenali. Malah kebanyakan orang baru mengetahui mengidap
penyakit kanker setelah berada pada stadium lanjut. Gejala yang biasa muncul pada
penyakit ini antara lain munculnya benjolan, menurunnya daya tahan tubuh, mudah
lelah, gangguan saat buang air besar/buang air kecil, ataupun munculnya memar
dan pendarahan secara spontan.
Jenis Kanker
Karena
kanker adalah sel yang bermutasi, maka kanker dapat berkembang dan menyebar ke seluruh
bagian tubuh dengan cepat. Maka itu kanker yang sering didengar selalu diiringi dengan kata
lokasi sel kanker pertama berkembang. Misalnya kanker payudara, kanker usus,
kanker leher rahim, dan lainnya. Hingga saat ini telah terdeteksi lebih dari
250 jenis kanker yang ada di dunia.
Sumber : kalahkankanker.com |
Dari
banyaknya kasus kanker yang ada di Indonesia, jenis kanker payudara diikuti
kanker serviks (leher rahim), kanker paru dan kanker usus (kolorektal)
menempati empat posisi terbanyak dalam jumlah pengidapnya. Banyaknya kasus yang
terjadi menuntut kita untuk lebih menjaga pola hidup dan menjauhi faktor pemicu
munculnya sel kanker.
Pengobatan Kanker
Kanker
merupakan penyakit yang selalu berkembang dan karena kondisinya yang kompleks
memerlukan penanganan dengan inovasi untuk tes pendukung diagnosis. Pengobatan
dan terapi penyembuhan untuk tiap jenis kanker juga bisa saja berbeda. Berbeda
dengan di zaman dahulu dimana semua pasien kanker memperoleh terapi pengobatan
yang sama.
Perkembangan Terapi Pengobatan Kanker (roche.co.id) |
Sejak
akhir abad ke-19 hingga saat ini, berbagai terapi pengobatan telah dilakukan
untuk mengobati penyakit kanker. Terapi tersebut antara lain :
Operasi
Tindakan
ini dilakukan dengan memotong dan mengangkat jaringan kanker yang ditemukan.
Setelah operasi dilakukan, pasien biasanya tetap memerlukan terapi obat untuk
memastikan sel kanker sudah tidak ada lagi.
Radioterapi
Tindakan
radioterapi dilakukan dengan menggunakan paparan radiasi untuk membunuh sel-sel
kanker. Radioterapi terdiri dari dua jenis, yaitu radiasi dari mesin di luar
tubuh (eksternal) dan radiasi dari alat yang dipasang di dalam tubuh
(brakiterapi). Terapi ini tidak hanya membunuh sel kanker, tapi juga sel-sel yang
normal sehingga memiliki efek samping pada tubuh pasien.
Kemoterapi
Kemoterapi
dilakukan dengan memberikan obat-obatan yang dapat merusak sel kanker. Sama
halnya dengan radioterapi, penggunaan obat-obatan tidak hanya membunuh sel
kanker. Banyak pasien yang menjalani kemoterapi mengalami kerontokan rambut dan
efek lain dari obat yang diberikan.
Transplantasi
Transplantasi
dilakukan dengan mengganti sumsum tulang dari pendonor sebagai penghasil sel
baru yang dapat menghasilkan sel normal dan bebas dari kanker.
Imunoterapi
Pengobatan
dengan imunoterapi adalah inovasi terbaru yang mengaktifkan kinerja imun dalam
tubuh untuk mendeteksi kanker dan menghancurkan sel kanker yang ada.
Imunoterapi, Inovasi Pengobatan
Kanker dari Sistem Imun
Kemoterapi
yang selama ini terbukti dapat menyembuhkan kanker ternyata banyak menimbulkan
efek samping pada tubuh pasien, seperti rambut rontok, mual dan muntah, tubuh
melemah, dan berbagai efek lainnya. Oleh karena itu para ahli mencari
alternatif pengobatan kanker yang lebih ramah untuk tubuh pasien.
Tubuh
manusia pada dasarnya memiliki sistem pertahanan sendiri yang disebut sistem
imun atau kekebalan tubuh. Sistem imun akan merespon dan bekerja melindungi tubuh
jika mendeteksi suatu patogen seperti bakteri dan virus yang menyebabkan penyakit
dan menghancurkannya. Konsep imunoterapi merangsang sistem imun untuk secara spesifik melawan dan membunuh sel kanker yang ada dalam tubuh. Jadi tidak akan
menghancurkan sel normal yang ada.
Sebelum imunoterapi
untuk kanker ditemukan, sistem imun mengalami kesulitan dalam mengenali sel
kanker karena adanya protein PD-L1 (programmed
death-ligand 1) yang membuat sel kanker dapat berkamuflase dan mengelabui sistem imun. Selanjutnya sel kanker dapat terus tumbuh dan menyebar. Imunoterapi bertujuan agar sistem imun dapat mengenali sel kanker sejak dini
sebelum berkembang dengan cepat, baik dengan cara menghilangkan penghalang deteksi
dini (protein PD-L1) atau merangsang respon imun lebih baik lagi untuk selanjutnya menghancurkan sel kanker.
Sumber : roche.co.id |
Penelitian membuktikan pengobatan imunoterapi pada penyakit kanker lebih efektif dari kemoterapi dan meminimalisir efek samping pengobatan pada tubuh pasien. Jika kemoterapi dapat meningkatkan harapan hidup pasien kanker selama 16,7 bulan, maka imunoterapi dapat meningkatkan harapan hidup hingga mencapai 30 bulan. Begitu juga minimalnya efek samping dari imunoterapi dapat membuat pasien kanker lebih nyaman dalam menjalani pengobatan.
Nah, sekarang udah pada tau kan tentang Imunoterapi, Inovasi Kalahkan Kanker dengan Perkuat Imun. Untuk yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang hal ini dapat langsung berkonsultasi dengan dokter yang lebih ahli.
Semoga bermanfaat dan kita semua sehat selalu.
Sumber
bacaan :
https://www.roche.co.id/id/sekilas_tentang_roche/lingkup_usaha/farmasi/onkologi/imunoterapikanker/Mengenal-Imunoterapi-Kanker.html
https://kalahkankanker.com/imunoterapikanker/
https://nova.grid.id/read/051987936/diklaim-lebih-efektif-dari-kemoterapi-yuk-kenalan-dengan-pengobatan-imunoterapi-secercah-harapan-bagi-penyintas-kanker?page=all
https://www.alodokter.com/penyakit-kanker
https://lifestyle.bisnis.com/read/20190726/106/1129311/imunoterapi-inilah-obat-kanker-terbaru-di-indonesia-
Imunoterapi ini aku baru tau. Semoga aja minim resiko ya. Keingetan pengalaman waktu Mamah didiagnosa kanker getah bening. Lokasinya di pikang. Dan selama dikemoterapi bener-bener bikin sedihh liat kondisinya. Tapi alhamdulillah allah masih kasih Mamah panjang umur. Sekarang udah sehat. Meski pasien kanker ga bisa dibilang sembuh total ya. Tapi, udah ga ada kondisi kanker di tubuh mamah.
ReplyDeleteSetidaknya untuk saat ini, imunoterapi adalah pengobatan kanker yang risikonya paling minimal dan ramah di tubuh pasien. Kalo sudah dinyatakan sembuh, seseorang harus lebih menjaga pola hidupnya lagi mbak.
Delete