Reminder Semangat September


Nggak terasa ya. Hari ini sudah masuk bulan September, sudah delapan bulan dilalui di tahun 2019. Sebentar lagi peringatan  G30S/PKI
Seperti kata pepatah, kemarin adalah kenangan, hari ini adalah kesempatan dan esok adalah harapan. Saat ini masih menjalani hari ke-4 September. Udah ngapain aja aku selama empat hari ini? Apa harapan aku di sisa 26 hari ke depan lagi?

Pertanyaan yang buat aku bingung menjawabnya. Loh, kok bingung?
Aku bukan orang yang terbiasa membuat rencana. Hidupku berjalan mengalir begitu saja. Rencana-rencana kecil kadang dibuat dengan target, terutama yang terkait pekerjaan di luar rumah karena nggak mau melebihi deadline yang diberikan. Selebihnya, aku lebih suka melakukan sesuatu yang idenya baru muncul begitu saja dalam benakku. Dan sering terjadi yang direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya, malah nggak terealisasi. Tapi yang spontan dengan niat tertentu malah terealisasi. Kelihatan sekali ya aku orangnya "deadliner" alias harus ada deadline baru bisa disiplin melakukan sesuatu.

Di bulan ini aku ingin lebih sering menulis. Mengingat dreambook 2019 yang pernah aku tulis di awal tahun. (bisa dibaca disini..), dimana poin ketiga nya aku ingin bisa menulis lima hari dalam seminggu. Selama delapan bulan berlalu, cuma satu bulan secara konsisten aku lakukan. Sisa nya? Paling seminggu cuma satu tulisan.

Baiklah, kembali lagi ke harapan. Di bulan September ini aku ingin membangkitkan memori beberapa dreambook yang pernah aku buat.


Pertama, menulis di blog
Aku mencoba ikut tantangan menulis lagi. Target nya lebih sedikit daripada tantangan menulis di bulan Ramadhan sebelumnya. Namun mudah-mudahan bisa membuat aku semangat dan mengingatkan kalau bulan ini aku punya target menulis blog.

Mencoba meluruskan niat menulis dan membuat blog yang awalnya memang untuk berbagi hal positif ke orang lain dan sebagai terapi diri yang sering lalai dan baperan.

Kedua, menyelesaikan hafalan Juz 30.
Malu banget kalau terkait hal yang satu ini. Kayaknya nggak tambah-tambah hafalannya. Kurang greget aku mah karena cuma diri sendiri yang mengecek. Tau sendiri kan, kalo diri sendiri akan membuat seribu alasan sebagai pembelaan jika target nggak terpenuhi. Padahal alasan utama nya adalah terlalu terlena ama kondisi tanpa mau memaksa diri. Memaksa dalam arti positif ya. 

Ketiga, lebih semangat belajar jualan 
Niat berjualan juga coba aku luruskan. Bukan untuk mencari uang tambahan semata, tapi yang utama adalah ingin membantu orang lain. Mungkin belum dikasi kesempatan untuk membantu banyak orang. Dimulai aja dulu dari membantu saudara dengan memberikan lapangan pekerjaan walaupun masih kecil-kecilan. InsyaAllah niat berjualan akan lebih dimudahkan Allah. Rejeki nggak akan tertukar, dari berjualan pelan-pelan aku belajar konsep matematika Allah. Harus berpikir untuk banyak berbagi, bukan hanya penambahan dan perkalian.

Ayok Mak!!!!! Poinnya cuma tiga, tapi aslinya kondisi di lapangan banyak sekali yang harus dilakukan. Memaksa diri sendiri di tengah kondisi dan situasi tertentu (baca : mamak tiga anak dan status karyawan) adalah tantangan terbesar yang harus dihadapi.

Semoga bulan September ini bisa lebih baik lagi dalam tiga hal tersebut.💪💪


4 comments

  1. Wah mba udah tiga anaknya tp semangat semakin membarah, duh aq jadi iri, smngt yah mba 😊

    ReplyDelete
  2. Yuk, kita muraja'ah quran Mak Dev.saya jadiin hafal quran sebagai salah satu resolusi dalam hidup. Nenek²usia 80 tahun aja bs kok masa' kita gak. Semoga dipermudah Allah yaa aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuk Kak Mia.. Muroja'ah paling waktu jalan ke dan pulang kantor kk. Tiap malem bantu muroja'ah anak juga, jadi ada yg "memaksa" dikit lah. Tapi ya itu, belum konsisten.

      Delete