Perjalanan selama empat
hari ke Padang Sidempuan dan Pandan diakhiri dengan berangkat pulang ke Medan
sekitar pukul 6 pagi. Masih ada satu agenda silaturahmi lagi yang ingin kami
lakukan dengan singgah di Kota Siantar. Biasa lah ya, bawa tiga anak masih
dalam kondisi tidur, pengen bangun juga mata masih berat. Alhamdulillah mamak
udah mandi sebelum berangkat dan packing barang sejak malam hari, jadi pagi
tinggal menyiapkan sedikit bekal sarapan anak di jalan.
Udara yang masih sejuk,
melewati perbukitan dan ibukota baru Kabupaten Tapanuli Selatan di Sipirok yang
ditata cantik di atas bukit, membuat mamak tak ingin tidur melewati pemandangan
indahnya. Matahari yang masih malu-malu dan anak-anak berjalan menuju sekolah
dengan udara yang cukup dingin seperti itu, menambah sedikit semangat walaupun perjalanan ke Medan masih sekitar 10 jam ke depan..
Masuk ke daerah Aek
Latong, jalan yang dulu cukup berbahaya, ternyata sudah dipindah ke sebelah atas dan
aman dilewati. Sebelum dipindah, melihat jalan yang menanjak/menurun dengan
kemiringan 45 derajat saja sudah deg-degan. Lewat dari Aek Latong, kami harus
menghadapi medan jalan di desa Batu Jomba yang jalannya sangat sempit untuk
dilewati mobil. Dengan kondisi masih berkabut, kami harus ekstra berhati-hati melewatinya.
Kami berhenti sejenak tidak
lama setelah memasuki Kabupaten Tapanuli Utara. Masuk ke rumah makan yang di
sebelahnya ada kamar mandi yang air nya hangat, asli dari perbukitan. Keluarga
suami sejak dulu memang sering singgah di tempat itu. Pas sekali, anak-anak bisa
langsung mandi air hangat setelah perut terisi makanan.
Perjalanan dilanjutkan
ke arah Tarutung. Hingga tiba di Balige, sepupu menawarkan untuk singgah
sebentar di Museum TB Silalahi yang bertempat di Jl.
Pagar Batu No. 88.
Jujur, mamak belum pernah mendengar ada museum
di kota sekecil itu. Kalau pun ada, pasti tidak terawat karena jarang
dikunjungi orang. Tapi karena sekalian jalan-jalan, anak-anak pun setuju dengan
ide dari tulang nya.
Hingga tiba kami di
museum dimaksud, ternyata penampakan museum sangat jauh berbeda dari yang mamak
pikirkan. Kesan museum yang tidak terawat terbantahkan seketika.
|
Gerbang Depan Museum |
Masuk pintu gerbang, kami
membeli tiket masuk seharga Rp. 10 ribu per orang. Disambut dengan patung
Jendral TB Silalahi bersama macan nya, kami mulai terkesima dengan tempat itu.
Ada meriam yang juga dipajang di lapangan depannya.
|
Patung Jendral TB Silalahi dan macan penjaganya |
|
Tank dipajang di lapangan depan museum |
|
Mamak sukaaaa quote nya, bisa diganti "Man" menjadi "Woman", hehe.. |
Kami lalu masuk ke
gedung. Ruangan pertama yang kami masuki adalah ruangan yang diisi dengan foto
Presiden Indonesia mulai dari Presidean Soekarno hingga Presiden Jokowi serta barang-barang milik Sang
Jendral TB Silalahi. Mulai ijazah sekolah dasar, masuk militer, dan menjalani tugas di negara
lain. Semua barang ditata dengan apik dan menggambarkan betapa keras perjuangan
seorang anak kampung dari bapak penggembala kerbau, bisa tumbuh menjadi seorang
Jendral yang cukup dikenal.
|
Foto Presiden Indonesia |
|
Sang Jendral TB Silalahi |
|
Salah dua dari Bintang Penghargaan |
Ruangan selanjutnya
diisi dengan peralatan yang pernah digunakan oleh Sang Jendral, mulai dari
senjata senapan, pistol, pakaian dinas, cenderamata dari negara-negara lain, hingga mobil
dinas kenegaraan. Tak lupa replika siswa siswi SMA Plus Soposurung yang ada di
Tarutung sebagai tanda salah satu kontribusi yang dilakukan beliau untuk
memajukan pendidikan anak-anak Tapanuli, kampung halamannya; serta film-film
yang dibuat atau disponsori oleh Yayasan TB Silalahi Center. Ahhh,,, ada poster
film Toba Dreams yang lagunya mamak suka banget.
|
Senjata yang pernah digunakan |
|
Mobil dan Pakaian Dinas Kenegaraan |
|
Baret dan Cenderamata yang pernah diterima |
|
Kendaraan Dinas |
|
Seragam yang pernah dipakai Jendral TB Silalahi |
|
Siapa yang udah pernah nonton film ini??😊 |
Saat sedang asyik
berfoto, anak mamak tiba-tiba pengen pup. Akkkk,,, mamak udah membayangkan
toilet nya yang bakal membuat mamak pengen tahan nafas maksimal untuk masuk ke
dalam. Tapi apa daya,, nggak mungkin kan anak mamak pup di celana??
Akhirnya kami mencari
toilet terdekat. Lagi-lagi mamak kaget karena toilet nya bersih, harum dan
sangat layak untuk dipakai. Urusan pup anak aman dan mamak pun tenang. Nggak
nyangka pengelola museum ini sangat amat memperhatikan kebersihan, baik di luar
maupun di dalam gedung.
Museum yang outdoor
sebenernya ada. Namun mamak udah terkesima duluan dengan gedung yang tidak
ditutupi dinding di sisi-sisinya, dan tepat di belakangnya langsung terlihat Danau
Toba yang sangat memanjakan mata. Di lantainya ada dibuat mural ular tangga.
|
Gedung dengan banyak patung di dalamnya |
|
Salah satu Museum Outdoor yang kelihatan dari Gedung |
Di atas lantai satu ada jalan
menuju ruangan ke lantai dua yang berisi sejarah letusan gunung yang
menyebabkan terjadinya Danau Toba. Lengkap sekaligus gambar-gambarnya. Saat
membaca sejarahnya, di depan kami terhampar danau yang dimaksud dan menunjukkan
betapa besar kuasa Allah atas ciptaan-Nya.
|
Sejarah terjadinya Danau Toba |
|
Pemandangan Danau Toba dari Lantai 2 |
Ruangan terakhir berisi
replika suasana peperangan. Dan di sebelahnya bisa dilihat sejarah suku Batak,
tidak hanya Batak Toba, Karo, Mandailing, dan beberapa ras Batak lainnya. Suamiku
yang orang Mandailing saja nggak pernah tau selengkap itu. This is the Real Bataknese!!!!!
Selesai sudah kami
berkeliling museum. Banyak hal yang kami pelajari dan nikmati di tempat ini.
Terutama anak-anak kami. Saatnya untuk melanjutkan perjalanan menuju Siantar
dan Medan.
Jika kalian berkunjung
ke Tapanuli, yuukk singgah sebentar ke museum ini. Sangat mamak rekomendasikan pokoknya.
Wah jalan aek latong udah oke ya kak, mantaaab 😍 sepi ya kak pengunjungnya tapi dengan di review gini jadi rame yah
ReplyDeleteAlhamdulillah udah kak. Tapi Batu Jomba jadi tantangan baru pengganti Aek Latong, hix.. Mudah2an kalo tol ke Danau Toba udah jadi, wisata museum ini bisa makin rame.
DeleteDuh, nanti kalo pas ada kesempatan pulang kampung ke kampung suami mau minta mlipir dulu lah kemari. Penasaran juga lihat view yang cantik langsung pemandangan danau tiba ♥
ReplyDeletePasti jatuh cinta kak, hehe..
DeleteKeren sekali ini, bisa ke museum yang dekat juga dengan Danau legendaris Danau Toba. Bicara soal museum, sekarang pemerintah maupun pegelola banyak yang benar benar peduli untuk menjaga kebersihan dan kerapian museum. jadi kita para pengunjung bisa betah berlama-lama.
ReplyDeleteBener mas, memang betah lho berlama-lama disitu. Apalagi kalo kantin nya buka, bisa sekalian makan siang juga.
DeletePaling suka baca-baca tentang musium gini, saya lumayan suka ama sejarah, mungkin karena saya pengen cocokin, buku sejarah ama bukti-bukti peninggalannya hehehe.
ReplyDeleteTapi kadang, kalau liat dari luar tuh rasanya males buat mampir di musium, namun kalau udah dibahas kayak gini kan jadi mupeng untuk mampir :)
Mudah2an setelah tol Medan - Danau Toba rampung, lebih cepat untuk sampai ke museum itu mbak.
DeleteTerawat ya kak museumnya. Belum sempatnya kami mengunjungi museum di luar medan, semoga suatu saat bisa ke sini. enaknya wisata ke museum, selain refrehing juga bisa mengedukasi anak-anak
ReplyDeleteTerawat banget kak, aku aja takjub lho ama pengelolanya, hehe..
DeletePaling suka pergi ke museum, suka sambil membayangkan barang-barang yang dipajang itu di masanya...wah, luar biasa! apalagi museumnya bersih dan terawat, makin betah deh!
ReplyDeleteBeberapa x ke Balige slalu gak sempat mampir ke sini. Insyaallah kl ke Bali (ge) lagi, harus sampelah, hehe... Tfs yaa Mak Dev.
ReplyDeleteBalige ya kak, mirip2 Bali lah dikit, hehe..
DeleteIni penting bgt buat generasi millenials nih
ReplyDeleteJASMERAH Jangan sesekali lupakan sejarah
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Sepakat mbak, JAS MERAH,, hihi..
DeleteSaat kuliah di Bali tahun 1994, aku satu kos dengan anak Balige dan dia sangat bangga dengan tokoh ini, TB Silalahi Beliau punya Sekolah unggulan juga di Balige. Kalau museum, aku gak tau apa tahun 2002 waktu singgah ke Balige sudah ada atau belum. Yang jelas waktu itu aku sampai Balige jelang senja jadi cuma singgah makan dan lewati kotanya aja. Karena keluarga temanku itu sudah di Jakarta semua.
ReplyDeleteSemoga jika berkesempatan ke Sumut bisa singgah juga ke museum keren ini.
Aku suka kalau ada yang menceritakan / membuat tulisan mengenai museum atau sejarah...karena tanpa kita kesana kita bisa mengetahuinya . Seperti tulisan kakak ini... semoga kalau umur panjang dan ada reseki bisa ke medan dan ke museum TB Silalahi.
ReplyDeleteSeru sekali ceritanya Mbak. Saya makin berharao, bisa ngebolang ke Sumatera Utara. Apalagi selain keindahan alamnya, juga banyak tempat wisata menarik. Dan saya pun suka berkunjung ke museum, Mbak.
ReplyDeleteAyo mas kunjungi daerah kita
DeleteWah saya baru tahu kalo ada Meseum TB Silalahi di Medan. Tempatnya luas yac dan ramah anak, jadi anak-anak ga jenuh atau bosan kalo di ajak ke museum TB Silalahi
ReplyDeleteMeski kota kecil, tapi disana terdapat museum yang dapat di banggakan, ada museum yang masih terawat rapi, kalau aku disana, mau ku ajak anak2ku ke museum itu.
ReplyDeleteIni tb silalahi yang bikin film toba dreams bukan ya atau yang lain?
ReplyDeleteBaru tahu ada museumnya juga di sana
Saya malah baru tau ada film ttg tb silalahi.
DeleteTaunta film ttg jamin ginting ajah
Aq belom pernah maen ke museum TB Silalahi, aq jg orang Padangsidempuan tp belom pernah jalan maen kesini
ReplyDeleteWah aku belum pernah nih ajak anak2 ke museum, padahal bagus ya buat menambah pengetahuannya, hrs diagendakan nih
ReplyDeletebaca kata silalahi malah keinget presenter Rosy Silalahi aku, tapi asyik juga menyusuri museum. Selalu ada kisah dibalik sejarah yang menarik untuk diulas
ReplyDeleteSepertinya waktu menuju ke Tebing Tinggi, aku pernah melewati museum ini. Tapi, belum pernah mampir.
ReplyDeleteMuseumnya sepertinya ramah anak nih. Bisa edukasi sejarah juga buat penerus generasi bangsa*
Bagus kalii ya kak. Kabarnya ada pesawat jg disana, benerkah? Ehe
ReplyDelete2 tahun yg lalu mampir ke sini, musiumnya memang bagus dan lengkap sekali, gak sangka di kota Balige ada musium sebagus ini, dan maaf saja di kota Medan aja gak seluas dan sebagus ini ya hohoho
ReplyDeleteBelum pernah mampir disini, ,lagian ke sidempuan ngapain ya, ,gada teman ato sodara disana haha
ReplyDeleteMengagumkan daya dan upaya untuk menjaga musium pribadi TB Silalahi jadi obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi
ReplyDeletebelum pernah kemusium ini lah?? keren liatnya..
ReplyDeleteWah seru juga yaaa mbak. Apalagi museumnya bersih, rapi Dan terawat banget gitu. BTW, asal usual Danau toba samakah dengan legenda2 yang sudah tersebar itu?
ReplyDelete