Keluarga dan Masyarakat sebagai Penggerak Literasi



Pengertian Literasi

Belakangan ini gerakan literasi mulai sering digaungkan di berbagai kesempatan. Apa sih sebenarnya literasi itu?
Secara etimologi, literasi berasal dari bahasa Latin literastus yang artinya orang yang belajar.
Literasi secara umum diartikan sebagai kemampuan individu mengolah dan memahami informasi saat membaca atau menulis. Sesuai dengan perkembangan zaman, pengertian literasi tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca dan menulis saja, namun lebih kepada bagaimana kemampuan seseorang berkomunikasi sosial di masyarakat.

National Institute for Literacy, mendefinisikan literasi sebagai kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh World's Most Literate Nations pada bulan Maret 2016, peringkat literasi Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara lho.

Begitu rendahnya minat masyarakat Indonesia terhadap literasi. Mungkin hal ini juga yang menyebabkan begitu banyak berita hoax yang gampang menyebar luas di negara ini. Saat ada suatu berita yang belum jelas kebenarannya, tanpa membaca isi berita, sudah langsung dikomentari negatif bahkan membagikannya ke orang lain.

Membudayakan Minat Baca di Keluarga

Membaca tentang literasi, yang saya ingat adalah suami saya. Ia, yang berasal dari kampung di daerah Tapanuli Selatan, sangat menyukai aktivitas membaca. Tiada hari tanpa membaca. Novel Harry Potter setebal 600-an halaman habis “diganyang” hanya dalam waktu sehari semalam. 
Dulu saat awal kami membina rumah tangga, sedikit uang yang ia miliki pun rela dibelikan koran Bola yang saat ini sudah tidak dicetak lagi. Hanya demi bisa membaca tentang hobi olahraganya. Beberapa kali ia menyetor tulisan ke web Koran Bola, dan selalu ditampilkan baik di web maupun di cetakannya.

Sepertinya budaya membaca benar-benar sudah mengakar di dirinya.

Saya pernah bertanya, “Kok ayah bisa sih membaca novel yang tebal dalam waktu singkat?”

Dan ia menjawab karena sudah terbiasa. Dulu waktu kecil, setiap hari Minggu ia selalu diajak ke pasar oleh ayah dan omaknya. Saat omaknya berbelanja, ia selalu dibawa ayahnya ke toko buku kecil yang ada di sekitar pasar itu.
Ia tidak pernah meminta dibelikan apapun selain buku. Jangan harap ia akan bergerak dari toko buku jika tidak dibelikan buku yang ia mau. Buku kesukaannya adalah Legenda Kho Ping Ho. Katanya bukunya kecil dan tipis. Jika saat ini masih ada yang menjual, ia ingin membelinya lagi.

Dari hobi membacanya, wawasannya pun menjadi luas. Ia tau kota-kota yang ada di Eropa, klub sepakbola di tiap kotanya dan hal-hal lain yang saya tidak tahu sebelumnya.
Benar kata pepatah, Buku adalah Jendela Dunia. Ia jadi tahu dunia karena hobi membacanya.

Saat awal kami menikah pun, kami punya satu cita-cita. Kami ingin membuat taman bacaan yang bisa didatangi anak-anak di sekitar rumah. Hingga saat ini cita-cita itu belum tercapai, tapi insyaAllah suatu saat kami yakin kami bisa merealisasikannya.

Kami sadar membiasakan sesuatu harus dari keluarga. Termasuk membaca. Keluarga adalah madrasah pertama dan utama untuk anak-anak. Dengan mengenalkan budaya membaca di rumah, maka anak akan terbiasa dengan aktivitas literasi lainnya. Tugas orangtua adalah menyiapkan bahan bacaan dan membimbing anak-anak untuk menumbuhkan minat baca mereka. Terlebih di jaman serba gadget saat ini.

Jadi apa saja yang bisa dilakukan di keluarga untuk menumbuhkan minat baca tersebut?

1. Membiasakan anak berteman dengan buku
Hal ini dapat dilakukan sejak anak masih dalam kandungan. Ibu yang aktif membacakan buku saat hamil terbukti akan membuat anaknya terbiasa dengan buku setelah anaknya lahir. Untuk anak saya yang lebih suka berkreasi, buku biasanya digunakan sebagai "mainan" atau media kreativitasnya. Tak apa lah, yang penting bisa belajar dekat dengan buku.


Nada Bermain dengan Buku

Kreasi Buku

2. Meminimalisir penggunaan gadget pada anak
Gadget adalah suatu hal yang mendominasi aktivitas manusia saat ini. Penggunaan gadget pada anak dapat menyebabkan kecanduan dan berpengaruh negatif pada kesehatan. Mengganti gadget dengan buku adalah cara efektif untuk membiasakan anak membaca buku.

3. Melakukan aktivitas membaca bersama anak-anak
Orangtua adalah contoh terbaik untuk anak. Orangtua dapat membacakan buku dan berdiskusi dengan anak-anak tentang buku yang dibaca. Hal ini akan mendorong anak untuk lebih aktif dalam memahami buku yang dibaca.


4. Membuat jadwal rutin ke toko buku
Dengan rutin ke toko buku, anak akan melihat berbagai jenis buku dan memilih jenis buku yang disukai. Tidak perlu tiap minggu, sebulan sekali juga sudah cukup untuk membiasakan anak untuk cinta buku.



5. Memberikan reward jika anak menyelesaikan target bacaan
Anak mana sih yang tidak suka diberi reward (hadiah)? Mendorong anak membaca dengan menjanjikan reward setelah targetnya tercapai akan membuat anak tertantang dan menikmati aktivitas membacanya.

Membudayakan Minat Baca di Masyarakat
Saya yakin masyarakat Indonesia pada dasarnya suka membaca. Hanya saja perlu fasilitas yang dapat mendorong minat baca tersebut. Dalam hal ini, peran Pemerintah dan seluruh masyarakat sangat diperlukan.

1. Membuat taman bacaan di fasilitas umum yang gampang dijangkau
Di setiap daerah biasanya ada alun-alun atau taman yang sering dikunjungi oleh warga. Untuk mendorong minat baca, Pemerintah dapat menyediakan spot membaca yang buku-bukunya juga sudah tersedia di sekitar tempat tersebut. Di kota kecil saya, Binjai – Sumatera Utara, tempat ini sudah disediakan dan memang ada saja yang selalu singgah untuk membaca. Tinggal menambah referensi buku yang menarik saja untuk anak maupun remaja.

Tempat Baca di Taman Balita Binjai

2. Menyalurkan buku-buku gratis ke daerah terpencil
Anak-anak yang tinggal di daerah terpencil sebenarnya sangat tertarik dengan buku. Hanya saja jenis buku yang sering mereka lihat sangat terbatas. Alangkah baiknya jika Pemerintah dan masyarakat mau memberikan buku-buku yang menarik yang akan mendorong mereka untuk penasaran dan membaca buku tersebut.
Panitia bazar buku terbesar Big Bad Wolf (BBW) sudah melakukan ini. Saya sempat melihat mereka menawarkan pengunjung untuk berdonasi buku yang dibeli di BBW Medan untuk disalurkan ke sekolah-sekolah di daerah Langkat, Sumatera Utara. Terbayang senangnya anak-anak mendapatkan buku-buku baru yang jarang mereka lihat sebelumnya.

Foto : Palapanews.com
Pemerintah sendiri sudah mencanangkan berbagai program untuk meningkatkan minat baca dan literasi masyarakat dalam Gerakan Literasi Nasional


Salah satunya adalah Gerakan Nasional Orangtua Membacakan Buku (GERNAS BAKU) yang mendukung inisiatif dan peran keluarga dalam meningkatkan minat baca anak melalui pembiasaan di rumah, PAUD, dan di masyarakat.


Donasi buku melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun dapat dilakukan melalui situs terkait.

Jika minat baca sudah tinggi, maka aktivitas literasi lainnya akan lebih berkembang di masyarakat Indonesia. Ke depan juga akan terwujud generasi penerus bangsa yang lebih baik dalam berkomunikasi sosial di masyarakat.


#SahabatKeluarga
#LiterasiKeluarga

44 comments

  1. Tulisan yang keren nih tentang literasi. Saya dan istri berkomitmen untuk tidak memberikan gadget ke anak. Agar minat anak terhadap buku tumbuh, saya sering membacakan cerita ke anak. Buat perpustakaan di rumah. Cuma saya masih pegang gadget di rumah, soalnya kerjaannya kudu pegang gadget.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Diminimalisir aja kita pegang gadget di rumah mas. Kalopun harus, again menyingkir dari pandangan anak2 waktu kita harus beraktivitas dgn gadget.

      Delete
  2. Terima kasih banyak tipsnya Kak, ini sangat penting buat keluarga jaman now yang sudah terpapar dunia digital supaya kembali ke buku.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget mas, gadget dapat berguna saat usia anak Kita sudah bisa memahami mana yg baik dan mana yg nggak baik dan bisa mengontrol waktu memakai gadget.

      Delete
  3. Mengupas tentang literasi. Penting banget ini, di zaman anak² kebanyakan main gadget mulu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, padahal banyak Hal selain gadget yang bisa dimanfaatkan utk melatih motorik halus dan kasar anak.

      Delete
  4. Pastinya beragam cara dan terobosan harus dilakukan semua pihak utk meningkatkan minat baca ya Mak
    Semoga anak2 kita gemar membaca
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    ReplyDelete
  5. Setuju sekali sekarang budaya membaca sudah dikalahkan gadget.Karena itu minat baca anak Indonesia menurun banget.Orangtua berperan penting menarik minat baca anak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, memang tanggung jawab orangtua melakukannya.

      Delete
  6. Rasanya bahagia banget ya kalo punya anak jauh dari gadget trus hobinya membaca. Jadi senangis sekali. Beli buku pun jadi semangat. Trus kalo udah siap baca, reward nya buku lagi, hehehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Buku buku buku ya kak.. dv masih berjuang untuk itu.

      Delete
  7. saya keknya mau nerapin yang kasi reward de kalo bisa khatam satu buku.
    biar anak-anak tambah rajin baca buku

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ngefek banget lho kak vi, jadi semangat anak2 dv bacanya.

      Delete
  8. Sip mantul, yuk kita budayakan literasi dari keluarga dan masyarakat. Agar terbentuk masyarakat yg literat dan berperadaban tinggi.

    ReplyDelete
  9. Aku juga suka bgt membaca. Dan nanti kelak punya anak juga pengen menularkan virus membaca hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa dikumpulin ilmunya dari sekarang mbak, hehe..

      Delete
  10. Dulu itu saya taunya Literasi ya baca tulis saja, Mbak. ternyata cakupannya sangat luas. Dan memang harus diakui, anak zaman now minat bacanya kurang, karena pengaruh gadget. Makanya memang perlu diminimkan main gadget. Dan peran orang tua mendekatkan buku pada anak. Dan ulasannya keren sekali, Mbak. Dari buku dan banyak membaca, akan membawa banyak manfaat bagi anak-anak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasi mas bambang. Peran orangtua penting lho utk membudayakan cinta buku ke anak2.

      Delete
  11. Suaminya Potterhead bukan mbak? saya Potterhead nih, semua serinya dilalap seminggu aja, sehari satu wkwkwk
    Selain Harry Potter juga suka baca yang lain, kok. Tapi anak saya kok gak terlalu suka baca, ya? Dia lebih suka didongengin...

    ReplyDelete
  12. Jadi inget pernah suatu waktu keponakan ygsaat ngerjakan tugas sering kesusahan menemukan jawaban, yah pasalnya emang belum dibaca bacaannya gimana bisa dapatin jawaban. Walaupun di satu buku hheee
    Aku awalnya juga nggak terlalu bersemangat tiap baca buku mbak. pilah pilih buku. Begitu kenal mamas ehh dengan sendirinya hasrat suka baca buku itu timbul hehe

    ReplyDelete
  13. Mengenalkan literasi pada anak sejak dini emang penting banget yah bunda... Jadi kita membudayakan agar anak mencintai buku bukan sekedar hanya "membaca buku" saja 😍

    ReplyDelete
  14. Bermain dengan buku ternyata cukup efektif membuat anak suka dengan buku terutama avnak saya pada saat umur 1-2 tahun. Sekaarang dia tidak akan mau pergi tanpa membawa buku

    ReplyDelete
  15. Sepakat saya bila minat baca sudah tinggi, maka aktivitas literasi lainnya akan lebih berkembang dan ke depan juga akan terwujud generasi penerus bangsa yang lebih baik dalam berkomunikasi sosial di masyarakat. Semoga makin maju tingkat literasi di negeri ini

    ReplyDelete
  16. anaknya pintar sekali berkreasi dengan bukunya, smart kids. Aku setuju membiasakan diri anak mengenal dengan buku. Klop untuk anak menyukai buku tanpa paksaan

    ReplyDelete
  17. Bahagia sekali menjadi bagian dari masyarakat penggerak literasi. Apalagi jika menular ke anak. Keren, Mbak. Salut.

    ReplyDelete
  18. Semoga anak2 di masa depan semakin banyak yang cinta sama buku. Memang kalau mengajarkan cinta buku itu harus ditunjukan,bukan cuma disuruh. Pengalaman pribadiku banget ��

    ReplyDelete
  19. Tips-tipsnya keren banget mbak. Para orang tua harus baca artikel mbak ini nih sebagai salah satu cara mengalihkan anak dari gadget.

    ReplyDelete
  20. Dimulai dari ruang lingkup terdekat seperti keluarga,
    kita bisa jadi pegiat literasi yang cerdas ya, Mak*

    ReplyDelete
  21. penting banget literasi di keluarga, ap[alagi tentang literasi digital. Karena penting banget

    ReplyDelete
  22. Asyiknya.. Semakin banyak keluarga dan masyarakat yang sadar dengan pentingnya Literasi, semakin gemilang juga masa depan para penerus bangsa.

    ReplyDelete
  23. Tersentil membaca ini Mak. Saya sebenarnya kasihan melihat anak saya yang belum tiga tahun sukanya nonton youtube via hape. Itu karena kami jarang bisa menemaninya bermain. Dan saya tidak bisa lepas dari gadget karena selain ngeblog, saya juga jualan online.

    ReplyDelete
  24. Good luck ya kak hihi smogaaa ttp rajin mmbacaaa. Minat baca anaknya nular dr ayahnya wkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Doakan ya kak elsa. Doa dv juga gitu, suka bacanya nurun dari ayahnya, jangan dari mamaknya. Nanti baca sinopsis drakor melulu,,wkwk

      Delete
  25. Walau belum punya anak, saya miris liat kebanyakan anak jaman skrg tuh jarang pegang buku. Masing2 ortu juga punya cara sendiri untuk mengenalkan buku ke si buah hatinya. Saya komitmen, nanti punya anak mau disuruh temenan sama buku aja. 😅

    ReplyDelete
  26. Kebiasaan membaca itu memang harus dari kecil kak, sama kek suami kakak, Una juga mengalami dulu setiap malam Minggu ke Gramedia GM, bebas beli buku apa saja, buku anak pastinya, cerita rakyat dulu Una suka sampe cita-cita banget keliling Indonesia tuh haha sampe sekarang pun Una merasa beli buku mahal sekalipun it's okay dibandingkan skincare mahal wkwk

    ReplyDelete
  27. Besarnya tanggungjawab orangtua ya kak.. Semoga menularkan kebiasaan yang baik ke anak2nya.

    ReplyDelete
  28. Tersentil nih bacanya, saya sendiri belum bisa sepenuhnya membuat anak suka sama buku masih bergantung tv dan gadget, TFS ya kak :)

    ReplyDelete
  29. ya allah .. hebat kak..tulisan sepanjang ini ..semuanya bermanfaat..sejujurnya dimasa depan gk tau apakah minat baca buku bisa dilestarikan apa tidak..berharap generasi jaman now juga berpartisipasi dalam hal ini ya kak.. seriusan dika aja klau disuruh ngumpulin buku dulu sama skrg udah hilang krn dipinjam dan pindah2 repot bawanya huhu

    ReplyDelete
  30. Masya Allah. Betul betul. Saya sendiri adalah produk dari didekatkan dengan buku sejak kecil, jadinya emang suka buku sejak kecil. Semangatttt

    ReplyDelete
  31. Saya jugaa sedang menerapkan tips-tips ini di keluarga kami, agar dia terbiasa dengan buku sejak masih bayi Dan menularkan hobi baca kepada anak

    ReplyDelete
  32. Benar banget deh, kalau mau anak kita doyan baca, sebaiknya di mulai dari rumah, dan fasilitas yang mendukung minat baca tersebut

    ReplyDelete
  33. Setuju dengan idenya, Kak. Memang literasi harus dikenalkan kepada anak sejak dini. Terima kasih tips-tipsnya, kak.

    ReplyDelete