Kuingin marah, melampiaskan
Tapi kuhanyalah, sendiri disini
Ingin kuungkapkan, pada siapa saja yang ada
Bahwa hatiku, KECEWA…..
(BCL mode : on)
Begini nih kalau lagi kecewa.
Jadi inget lagu Kecewa nya Bunga Citra Lestari.
Loh, memangnya mamak bisa kecewa
juga?
Ya bisa dong, namanya juga
manusia. Masih punya hati dan perasaan.
Memangnya ada manusia yang nggak
pernah merasakan kecewa dalam hidupnya?
Sepertinya nggak ada. Kita hidup
dibekali dengan hati. Hati yang bisa merasakan. Perasaan senang, sedih,
berharap, kecewa, itu adalah salah satu fitrah manusia. Sedih, kecewa dan patah
hati berada di sisi bawah. Hampir nggak ada manusia yang ingin merasakan
ketiganya. Tapi ya nggak mungkin juga perasaan itu dihindari, malah harus
dihadapi agar hati semakin kuat.
Banyak hal yang dapat membuat
kecewa, yang sebenarnya tanpa disadari perasaan itu muncul karena hati yang
telah berharap pada sesuatu. Ada yang bilang, jangan berharap kalau kau tak ingin
kecewa. Jalani saja dengan biasa. Namun, bukankah berharap dan berusaha itu
juga hal yang seharusnya dilakukan? Mau jadi apa jika manusia hidup tanpa
harapan?
Itulah perlunya iman dalam hidup.
Percaya kalau semua yang dijalani adalah takdir Sang Ilahi. Nggak ada satupun
yang terjadi tanpa ijin dari Nya.
Apa yang terjadi saat kenyataan
yang kamu hadapi tidak sesuai dengan yang kamu harapkan?
PATAH HATI. Merasa sebagai orang yang paling menderita di dunia.
Pelan-pelan pun syetan mulai berbisik hal yang tidak baik. Mengumpat diri
sendiri dan bahkan orang lain, berbicara seolah-olah dirimu yang paling benar.
Padahal jika menelisik lebih dalam, bisa jadi penyebab patah hati itu adalah
dirimu sendiri. Atas secuil atau mungkin banyak harapan yang tertimbun dalam
hati. Harapan yang digantungkan pada manusia yang tidak lain juga makhluk yang
sama sepertimu. Semua yang kamu usahakan selama ini untuk mencapai harapan dan
mimpimu itu, kandas tiba-tiba karena satu atau lain hal. Dirimu pun mencari
objek untuk disalahkan, hanya untuk menumpahkan kekecewaan karena tak
tercapainya harapan.
Imanpun seketika hilang karena
kecewa dan patah hati mendalam. Menyalahkan orang lain dan kondisi sekitar,
tanpa mencoba untuk bercermin dan menyelami kekurangan dan kelebihan diri
sendiri. Atau malah menyalahkan diri sendiri atas situasi yang terjadi. Depresi. Mengungkapkan kekecewaan pada tiap orang yang ditemui, lupa jika ada tempat mengadu
yang lebih baik dari siapapun. Bisa jadi orang lain bukan memberi solusi, malah
membuat hati semakin sakit lagi.
Lalu apakah kamu rela membiarkan dirimu
terpuruk semakin dalam tanpa mencari solusi? Kemana iman yang ada dalam dirimu
selama ini? Skenario hidup sudah ada yang mengatur. Manusia bisa berharap dan
membuat pilihan, namun ada Dzat yang lebih berkuasa untuk menetapkan skenario terbaik.
Terbaik menurut-Nya, bukan terbaik menurut dirimu. Tak lain dan tak bukan hanya
untuk menguji seberapa besar imanmu dalam menghadapi patah hati dan kekecewaan
di dunia.
Ayo move on ah,, jangan jadi
manusia yang merugi karena lupa ada Allah yang Maha Kuasa atas segalanya.
Terimalah segala kondisi, pasti
ada hikmah di balik semua yang terjadi. Allah sayang padamu, Dia tak mau
dilupakan olehmu. Dia ingin membimbingmu lebih dekat lagi dengan-Nya. Maka
jangan salah langkah, kembalikan segala harapan kepada-Nya. Ikhlas lah atas
semua yang diberikan-Nya padamu, termasuk rasa kecewa dan patah hatimu. Dia
ingin kau berubah agar bisa memberikan nikmat lebih lagi pada hamba yang
disayangi-Nya.
Gimana cara move on nya??? Ntar mamak sambung di cerita lainnya ya.
#BlogChallengeSeptember
#BlogChallenge
No comments
Post a Comment