Pendidikan adalah bekal yang
harus dimiliki semua orang sejak masih anak-anak dan merupakan kunci utama
membentuk karakter anak untuk menjadi manusia yang bertanggung jawab dan
berwawasan. Hal ini menjadi tanggung jawab penuh orangtua. Jaman yang semakin
berkembang memiliki dampak terhadap pola pendidikan yang semakin beragam.
Perbedaan sistem dan pola pendidikan yang diterapkan di berbagai sekolah mau
tidak mau mengharuskan orangtua untuk lebih selektif dalam memilih, pendidikan
seperti apa yang akan diterapkan pada buah hati tercinta.
Berdasarkan data dari
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), hingga
saat ini angka partisipasi kasar pendidikan tinggi Indonesia baru mencapai
31,5%. Rendahnya angka ini disebabkan oleh biaya pendidikan yang terus
meningkat setiap tahun.
Data Badan Pusat Statistik
(BPS) juga mencatat, kenaikan biaya pendidikan di Indonesia rata-rata mencapai
10% setiap tahun. Cek artikel selengkapnya disini.
Sumber : https://www.finansialku.com |
Di awal memiliki anak tidak
pernah terpikirkan besar biaya yang akan saya hadapi saat anak mulai memasuki
jenjang pendidikan formal. Mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga kuliah. Baru
terasa sekitar lima tahun kemudian disaat melakukan survei beberapa sekolah
untuk memasukkan anak TK. Biaya awal masuk saja minimal harus membayar 4,5 juta
rupiah. Ada juga yang 6-7 juta rupiah. Belum lagi biaya bulanannya. Kalau anak
pertama saja sudah segini menguras kantong, bagaimana lagi nanti saat anak
kedua dan ketiga mulai masuk fase yang sama? Sebagai menteri keuangan keluarga,
saya bisa membayangkan beberapa tahun ke depan pasti akan lebih dari itu
nilainya.
Saya termasuk orangtua yang
tidak ingin sembarangan memilih jalur pendidikan dan sekolah anak. Harus cari
sekolah yang sevisi dengan pola didik keluarga di rumah. Banyak sekolah yang
sesuai dengan harapan, namun biaya masuk dan bulanannya juga cukup fantastis
harganya. Mau tidak mau, saya dan suami harus mengencangkan ikat pinggang agar
anak kami dapat bersekolah di tempat terbaik yang sesuai dengan bakat dan
minatnya.
Sejak saat itulah saya mulai
memikirkan untuk membuat tabungan pendidikan anak pertama dan kedua yang sudah
mulai memasuki fase sekolah. Beberapa bulan dijalani, mulai tidak konsisten
karena satu dan lain hal. Lagi-lagi, tipikal orang Indonesia harus
"dipaksa" baru bisa konsisten melakukan sesuatu. Hal inilah yang
menyebabkan tabungan pendidikan yang kami buat untuk anak-anak kami seolah
sulit bertambah. Kami butuh "paksaan".
Betapa pentingnya persiapan
keuangan sejak dini, bahkan seharusnya sudah bisa saya lakukan saat anak saya
masih dalam kandungan. Terlambat.. benar-benar terlambat rasanya. Saya harus menyisihkan
nilai yang cukup besar dari penghasilan suami saat ini untuk pendidikan anak
kami, sekaligus menabung untuk jenjang pendidikan selanjutnya.
Kelahiran anak ketiga tepat
disaat si sulung masuk kelas 1 SD, membuat saya mulai memikirkan rencana
tabungan pendidikan si bungsu yang bisa membuat saya lebih konsisten menambah
tabungan tiap bulannya.
Berdasarkan hasil pencarian
google, ada tiga pilihan yang dapat saya lakukan.
1. Tabungan Pendidikan
Pilihan ini adalah yang paling mudah dan sudah saya lakukan
sebelumnya. Untuk saya sudah terbukti kurang efektif karena niat yang kurang
kuat tanpa "paksaan" nyata untuk menabung. Jumlah tabungan
sulit sekali bertambah.
2. Deposito
Menabung di deposito mengharuskan tabungan dengan jumlah yang
ditentukan oleh bank dan penarikan dana deposito hanya bisa dilakukan dalam
jangka waktu tertentu (1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun) sesuai
perjanjian.
3. Asuransi Pendidikan
Asuransi, sesuai dengan namanya, adalah perlindungan (proteksi).
Pemilik asuransi adalah orangtua. Jadi jika orangtua meninggal, pihak asuransi
akan tetap membayarkan dana pendidikan anak sesuai dengan perjanjian akad tanpa
harus membayar premi lagi.
Dari tiga pilihan tersebut,
asuransi pendidikan terlihat lebih menjanjikan dan sesuai untuk saya. Hal ini
karena saya akan merasa "dipaksa" menabung dengan membayar premi dan
jika suami saya sebagai pencari nafkah utama meninggal (ini sama sekali tidak diharapkan yaa..), anak kami tetap
memiliki jaminan untuk memperoleh dana pendidikan hingga ia kuliah nanti.
Beruntung saat itu ada yang
menawarkan asuransi pendidikan dari Sequislife. Cara menabung yang
lebih baik daripada tabungan pendidikan biasa menurutku. 💗💗
Mengapa harus
Sequislife?
PT Asuransi Jiwa Sequis Life (Sequis Life) berdiri tahun 1984 dengan
beberapa kali perubahan nama. Hingga akhir 2018, Sequis Life memiliki total
aset sebesar Rp 18,4 triliun, lebih dari 410.000 jumlah polis serta didukung
lebih dari 15.000 tenaga pemasaran profesional.
PT Asuransi Jiwa Sequis Life juga sudah terdaftar dan diawasi oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lho... Jadi saya tidak perlu khawatir mengenai
keamanan dana pendidikan anak yang saya investasikan.
Asuransi pendidikan yang ditawarkan Sequislife ada empat macam, yaitu :
Ini adalah produk kerjasama antara Sequis dan BRI yang memberikan dana pendidikan terjadwal dan manfaat meninggal dunia. Uang pertanggungan berkisar dari Rp 15 juta - Rp 75 juta dengan metode pembayaran premi bulanan.
SequisEduplan Insurance
Produk ini menyediakan perencanaan keuangan yang optimal untuk dana pendidikan anak sebagai langkah antisipasi kenaikan dan inflasi biaya pendidikan setiap tahun. Semakin baik perencanaan, akan semakin mudah mengatur investasi dana pendidikannya. Uang pertanggungan minimal Rp 20 juta dengan metode pembayaran premi tahunan, semesteran, kuartalan, atau bulanan.
SequisGlobal EduPlan Insurance
Jika ingin menyekolahkan anak hingga ke luar negeri, produk ini dapat menjadi pilihan terbaik. Uang pertanggungan pun dibayar dalam mata uang USD, yaitu minimal sebesar US$ 6,000 dengan metode pembayaran premi tahunan, semesteran, kuartalan, atau bulanan.
TeleproBeasiswa Berjangka
Ini adalah produk asuransi
dwiguna kombinasi yang memberikan manfaat dana pendidikan (dibayar sesuai
dengan jadwal yang ditentukan), dan manfaat perlindungan jiwa yang ditawarkan
khusus bagi nasabah BRI Britama. Uang pertanggungan mulai dari Rp 15 juta - Rp
100 juta dengan metode pembayaran premi bulanan dan tahunan.
Sepertinya Eduplus lebih cocok untuk saya jadikan pilihan karena lebih sesuai dengan budget keluarga.
Wah,,, investasi dapat, proteksi nya juga sekalian ya. Ibarat sekali mendayung, dua pulau terlampaui.
Apapun pilihan kita dalam
merencanakan biaya pendidikan anak, sangat penting untuk memperhatikan kondisi
keuangan keluarga terlebih dahulu. Pengalaman dari beberapa orang yang
sebelumnya ikut produk asuransi, setelah beberapa lama terasa berat untuk
membayar premi bulanannya. Buatlah pilihan setelah menimbang banyak hal,
termasuk pendapatan rutin yang diterima setiap bulan.
Sebagai kesimpulannya, tiga hal
yang harus diperhatikan agar biaya pendidikan anak terjamin yaitu :
1.
Buat rencana terkait biaya pendidikan anak
2.
Strategi yang dilakukan (kapan waktunya, analisa income dan budget
keluarga)
3.
Cara menabung (tabungan, deposito, asuransi, dan lainnya)
Semoga para orangtua dan calon
orangtua tidak melewatkan perencanaan biaya pendidikan yang baik untuk anak.
Ingat,, anak itu investasi sekaligus tanggung jawab kita lho. Jadilah orangtua
bijak yang dapat memikirkan rencana masa depan anak. Takdir memang bukan di
tangan kita, namun kita sebagai manusia wajib berusaha dan berikhtiar agar
dapat memberikan yang terbaik sebagai tanggung jawab kita. Sisanya serahkan
pada takdir Tuhan.
Info selengkapnya terkait asuransi dari Sequislife, bisa cek di web sequis ya...
Saya msh berat memakai jasa asuransi ini, krn yahhh hukumnya masih di zona abu2 mnrt saya... Hehehe
ReplyDeleteSampe skrg ya msh tabungan biasa aja. N seperti mba devi bilang, blom konsisten.
Harus kuatkan hati biar konsisten yak
Dv juga gitu kok kak. Selama kita pake prinsip syariah nya, lebih baik buat tabungan ya. Lebih aman. Ini dv ikut kontes blog, jadi di mix antara pengalaman dv dan orang lain, wkwk
DeleteBiasanya sih ketidakkonsistenan itu dikarenakan ada kebutuhan mendadak. Selebihnya awak cukup konsisten, hehehe
ReplyDeleteSaat ini aku buat tabungan utk masing2 anak sih kak, anak ketiga ikut asuransi syariah t*****l. Yang paling konsisten jadi asuransi syariah nya.
DeleteKami tercemplung di salah satu asuransi dan saat mau ngambil jauh sangat potongannya. Hasilnya pasrah, tunggu seimbang baru dicairkan. Itung-itung buat dana pendidikan juga.
ReplyDeleteUntuk metode nabung biaya pendidikan anak, asuransi adalah salah satu yang belum pernah aq lirik.
ReplyDeletePadahal pas masa kuliah,aq sempet part time di sebuah perusahaan asuransi.
Aku sebagai orang tua memang selalu wanti2 akan kenaikan biaya pendidikan, apalagi anakku sekarang masih kecil2, pastinya kedepan nanti biaya pendidikan akan semakin mahal lagi, dan menjadi perimbangan juga nih untuk dapat memiliki asuransi, jalan yang tepat agar kedepannha meringankan kita sebagai orang tua
ReplyDeleteKalau saya merencanakan biaya pendidikan anak dengan tabungan atau menabung logam mulia. Jadi lebih aman, apalagi biaya pendidikan anak yang semakin lama semakin tinggi. Di sekolahku, biaya pendidikan anak dari tahun ke tahun menyeseuaikan dengan inflasi dll jadi cenderung naik. Makanya tepat banget kita sebagai orangtua merencanakan biaya pendidikan anak dari sekarang.
ReplyDeleteApapun dilakukan orang tua demi mengumpulkan biaya untuk pendidikan terbaik putra/inya. Sequislife juga membantu pada ayah bunda merencanakan tabungan pendidikan anaknya sampai keluar negeri ya
ReplyDeleteIya benar, uang sekolah naik terus, orang tua dituntut mempersiapkan dananya sebaik mungkin, misalnya dengan asuransi
ReplyDeleteIbaratnya musti sedia payung sebelum hujan ya mbak.. Karena kita tidak pernah tahu bagaimana kondisi ke depannya. Tfs...
ReplyDeleteMemang Mbak, semakin tahun, biaya pendidikan anak semakin mahal. Jadi wajib persiapan jauh-jauh hari. Tapi tetap saja kadang meleset. Kita siapkan sekian, ternyata pas waktunya, biayanya sudah jauh naik. Jadi mempersiapkan tabungan pendidikan, deposito dan asuransi pendidikan sangat perlu.
ReplyDeleteSebagai orang tua jaman sekarang mesti tuh melakukan perencanaan masa depan anak terutama pendidikan. Asuransi menjadi salah satu sosialisasi dalam membantu dalam mengatur perncanaan masa depan.
ReplyDeleteini gimana cara pencairannya nanti kak? susah atau mudah? soalnya kalau pihak asuransi biasanya memang janji yg ditawarin itu wangi surga semua kak. hehe
ReplyDeleteBaru tau ada premi asuransi pendidikan yang bisa dibayar tahunan, persemester dll gtu mbak :D
ReplyDeleteMemang ya kudu dipikirkan sedini mungkin ttg dana pendidikan anak2 ini, idealnya sih direncanakan begitu ortunya sudah sah jd suami istri (belum ada anak), tapi kalau gak ya mulai skrng. Ntr mau liat2 web Sequis ah thx
Merencanakan biaya pendidikan anak: bikin anak jadi penerima beasiswa berprestasi terus. Hehe. Canda. Aku pernah menulis kritik, bahwa asuransi pendidikan itu nggak ada. Sebenarnya cuma investasi yang kemudian digunakan untuk biaya pendidikan.
ReplyDeleteSebab terminologi asuransi digunakan pada suatu kejadian nyata yang menjadi dasar pembayaran. Kayak kesehatan. Kejadiannya sakit dirawat di rumah sakit. Biaya yang dikeluarkan terukur karena pihak asuranso mendata semuanya. Sedangkan so called asuransi pendidikan tidak begitu. Dasarnya tetap value of money. Bukan pihak asuransi menganalisis biaya pendidikan yanh ada dan setiap event seperti mau masuk sekolah, maka pihak asuransi membayarkannya.
Memang penting banget ya mom merencanakan pendidikan saat ini karena seperti yg kita tau tiap bulan kan harganya naik kan...
ReplyDeleteBuat perempuan single seperti saya, baca artikel ini seperti penyadaran bahwa apapun harus direncanakan dengan matang, termasuk didalamnya pendidikan si kecil
ReplyDeleteSelain tabungan pendidikan, asuransi pendidikan juga bisa diperhitungkan ya ternyata. Idealnya memang tabungan pendidikan anak dipikirkan sejak suami istri menikah ya hehehe. Walaupun anaknya belum ada
ReplyDeleteIkut asuransi pendidikan penting banget untuk menjamin masa depan anak. Biaya memasuki jenang sekolah dari TK, SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi harus disiapkan betul-betul agat buah hati bis amedapatkan pendidikan tinggi yang terbaik.
ReplyDeleteSaya jugaa baru mulai kepikiran soal Dana pendidikan anak ini pas anak saya masuk TK. Telattttt, tau-tau panik hiks ternyata sekolah anak sekarang mahal yaa
ReplyDeletenah, dari banyak jenis asuransi. Aku paling tertarik dengan asuransi pendidikan ini, karena sifatnya tentu menjadi tabungan masa depan untuk anak kedepannya nanti.
ReplyDeleteAsuransi mungkin memang bisa jadi satu alternatif ya mbak. Tapi yaa, saya lebih memilih tabungan pendidikan aja yang aman. Hehe. Setiap orang punya pilihan kan. Insya Allah, Semoga kita dapat memberikan yang terbaik untuk anakanak-anak yang diamanahkan ke kita
ReplyDeleteDana pendidikan emang penting banget ya disiapkan dari jauh2 hari secara biaya pendidikan sekarang mehong bukan main. Ssya termasuk orang yang telat banget menyediaksn dana pendidikan huhu syeedih.
ReplyDelete