Keputusan telah diambil. Ibukota pindah ke daerah Penajam Paser Utara & Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur. Aku cenderung pro terhadap pemindahan ibukota, toh sudah banyak negara yang melakukannya. Malaysia dan Brazil jadi contoh perpindahan dimaksud. Bahkan ada negara yg punya tiga ibukota sesuai dengan wilayah demokrasinya seperti Afrika Selatan yang punya ibukota eksekutif, legislatif, dan yudikatif berbeda. Tapi aku cenderung punya preferensi berbeda. Majalengka misalnya, daerah yang punya bandara paling mutakhir & relatif dekat dengan jakarta, akan memudahkan migrasi dan secara ekonomi juga lebih murah dibanding harus menghabiskan total 446 T yang dianggarkan.
mnc.com : Desain Ibukota Baru |
Pertama, Daerah Khusus Ibukota.
Ada yang mudeng? Yup, Jakarta punya kekhususan dibanding daerah lain. Winner takes all. Kalau jadi gubernur, anda punya peran penuh mengatur walikota yang ada di Jakarta, karena wilayah di Jakarta merupakan wilayah administratif, bukan daerah otonomi yang berhak mengelola sendiri daerahnya.
Dengan satu tongkat komando saat ini saja, sudah banyak pro kontra membangun jakarta. Entah bagaimana nantinya kalau kekhususan itu ditarik, muncul kekhawatiran akan besarnya ego daerah-daerah di Jakarta, yang malah akan menyulitkan pembangunan terintegrasi. Belum lagi cost politik yang membengkak. Maka, aku cenderung menyarankan untuk adanya kekhususan di Jakarta, dengan pola pemerintahan yang sama.
Skynews : Jakarta |
Kedua, Daerah Khusus Ibukota Kalimantan.
Selaras dengan pemindahan ibukota yang kabarnya akan didesain jadi daerah Kota Hijau, maka perlu penanganan khusus untuk provinsi tersebut. Salah satunya dengan membentuk provinsi baru, atau setidaknya menghilangkan kata Timur untuk memberi kesan bahwa lokasi ini ada di "tengah" Indonesia.
Perlu dicamkan bahwa Kalimantan merupakan daerah paru-paru dunia yang menjadi aset oksigen terbesar, maka ancaman berkurangnya lahan hutan harus seminimal mungkin bisa dikurangi. Jangan sampai ketika ibukota berpindah, justru memindahkan masalah urban ke Kalimantan. Ini harus jadi perhatian dan pembahasan serius, karena bukan cuma tuntutan dari WHO atau lembaga lingkungan internasional yg bertindak, tapi lebih menakutkan lagi bakal lebih banyak kerusakan hutan dan habitat yang menghilangkan fauna endemik di Kalimantan.
Nikkei Asian Review : Kalimantan |
Ketiga, migrasi PNS.
Ini muncul dari sudut pandang sebagai PNS, akan banyak sekali PNS Pusat yg mencoba "kabur" dengan mengusulkan mutasi ke kampung halamannya masing-masing, atau paling dekat ke provinsi Jakarta. Jujur saja, ketimpangan penghasilan saja sudah menjadikan Jakarta sebagai daerah yg seksi, apalagi nanti kalau ibukota malah jauh di lain pulau yang secara fasilitas masih baru dibangun, akan banyak yang ogah2an pindah kesana. Harus muncul ketegasan kepada PNS pusat untuk tetap mengabdi di kementerian/lembaga nya masing2.
Merdeka.com |
Ini dulu lah. Pengen denger juga para ahli membahas hal ini dari sudut pandang ekspertis-nya masing2. Tapi kalau dr sudut pandang politis mah males dengernya, mending nikmatin I Love You 3000 nya Stephanie Poetri...😁😊
Binjai, 26082019
*Diedit dari tulisan Rahmad Fauzi Salim