Embun : Calon Leader Industri Kreatif

Embun yang suci.. itu arti namanya. 

Anak kedua yang cukup membuat kami mengelus dada dengan segala tingkahnya. Kesal dapat menjadi senyum dalam hitungan detik, begitu juga sebaliknya. Embun punya sesuatu yang berbeda dari aku dan ayahnya. Kami adalah tipe manusia yang sampai sekarang masih bingung jika ditanya bakat utama dalam diri kami. Kami bisa semua, bisa menjawab soal-soal dari sekolah tapi tidak punya keahlian menonjol di satu bidang. Kelihatan sekali produk dari sistem belajar yang diikuti di sekolah era 90-an. Sedangkan dia, sejak umur 3 tahun sudah kelihatan kreatifitasnya dari hasil karya menakjubkan yang ada saja dibuatnya. 

Rumah kami dan kamar neneknya adalah media kreatif nya. Maka jangan heran jika melihat kondisi rumah yang jarang rapi dan banyak coretan serta tempelan hasil karyanya,, hmm.. yang sudah mulai menular ke adiknya. Kalau orang lain melihat pelangi setelah hujan reda, kami dan tamu yang datang ke rumah kami akan langsung disuguhi pelangi tepat di ruang tamu yang pertama dimasuki.

Aku yakin jika kami bisa mengarahkan embun ke media belajar yang tepat sesuai dengan minat dan bakatnya, kelak ia akan menjadi pemimpin dari salah satu atau dua industri kreatif di negeri ini. Tak lupa kami selalu mendoktrin pikirannya agar selalu dekat dengan agama Allah dan mudah-mudahan penghafal Al Qur'an juga.

Berikut hasil karyanya yang berhasil kami abadikan dari jepretan kamera hp sederhana.

1. Rumah dari buku Halo Balita dan EBM


2. Sepatu Kertas khusus didesain untuk adiknya



3. Baju Musim Dingin Special for Hijaber


4. Makeup Stylist

5. Wall Painting sebagai Desain Interior Rumah


Semoga kami sebagai orangtua yang dititipi amanah si embun sebagai anak kami, dapat memberikan didikan terbaik semampu kami. Agar embun, sesuai dengan doa kami, dapat menjadi penyejuk orang-orang di sekitarnya dan memberikan manfaat bagi semuanya. Allah Sang Pemilik Hati, biarkan kami mencintainya segala kekurangan dan kelebihannya, beri kami kesabaran dalam mendidiknya, dan jaga hatinya agar selalu mencintai-Mu dan ajaran-Mu. Amin.

5 comments

  1. Wal painting sepertinya sudah lumrah pada anak-anak. Sukanya coret-coret dinding. Tapi ya biarin sajalah, asal anak senang demi menyalurkan kebakatannya.
    Sepatu kertasnya itu lo, unik sekali.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas. Asal anak senang walaupun mamak harus ngelus dada. Mamaknya aja nggak habis pikir dia punya ide darimana bisa buat sepatu kayak gitu.. Gemesin ni anak.

      Delete
  2. Kata psikolog anak, anak² yg suka menggambar di dinding biasanya lebih berbahagia drpd yg menggambar di kertas. Sebab bidang gambar yg luas membuat anak seperti masuk ke dunia yg digambarnya. Jd lbh asyik hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Psikolognya lupa bilang satu lagi mbak.. Ortu yang punya anak2 yang suka menggambar di dinding, biasanya lebih sering ngelus dada dan senyum sepet melihat warna warni si anak di dinding, hehe..

      Delete