Awalnya mamak berpikir kalau
daerah Sumatera Utara hanya diisi oleh perkebunan kelapa sawit dan karet saja. Namun
saat ditugaskan mengaudit salah satu perusahaan perkebunan di Medan di tahun
2009, mamak baru tahu kalau Sumatera Utara juga punya perkebunan teh yang pemandangannya
tidak kalah jauh dengan yang ada di Pulau Jawa.
Tidak jauh dari kota Siantar,
belok ke kanan ke arah Desa Sidamanik. Jalan ke dalamnya relatif kecil dan
kurang terawat karena banyak jalan yang berlubang. Sepanjang jalan kita akan
berselisih dengan truk-truk pengangkut buah kelapa sawit yang akan dikirim ke
pabrik dan teh jadi yang akan dikirim ke pembeli. Kok tau mak? Ya iya lah,
mamak dulu auditor perusahaan itu.
Dua puluh menit perjalanan dari
simpang jalan besar Siantar - Parapat, mamak mulai disuguhkan dengan
pemandangan hijau di kanan dan kiri jalan. Masuk ke kantor perkebunan yang
tidak jauh di dekatnya ada pabrik pengolahan teh. Sejak di gerbang masuknya,
harum bubuk teh yang cukup menyengat di hidung membuat mamak tertarik ingin
masuk ke dalam pabriknya. Keinginan mamak yang sampai saat ini belum tercapai,
masuk ke pabrik dan melihat pengolahan daun teh basah menjadi bubuk teh kualitas
tinggi yang siap dijual dan dicampur pembeli dengan ampas teh kualitas paling
rendah sebelum dijual dengan merk tertentu. Ahh,, suatu saat mamak pasti bisa
masuk ke sana. Seandainya bisa seperti pabrik the walini di Bandung yang dapat
menjual teh kemasan secara bebas, pasti teh produksi pabrik ini akan sangat
disukai.
Mamak juga pernah mengajak
anak-anak mamak kesana saat kami masih tinggal di dekat Siantar. Suasananya
cukup enak untuk foto-foto dan menikmati udara sejuk di sekitarnya. Ternyata
kebun teh disana ada tiga, Sidamanik, Bah Butong dan Tobasari. Sayangnya di
sekitar tempat ini tidak ada tempat untuk bersantai bagi keluarga. Mungkin
karena ini milik perusahaan yang tidak ditujukan sebagai tempat wisata. Jadi
setelah berfoto ria, mamak pun bergegas mencari tempat makan yang agak jauh
dari daerah perkebunannya.
Dari kantor Sidamanik, mamak
menuju ke arah Bah Butong dan Tobasari, sekitar 3-4 kilometer terbentang
pemandangan hijau bak permadani di sepanjang jalan. MasyaAllah,, mamak yang
punya jiwa petualang merasa senang sekali dengan perjalanan ini. Ingin sekali
rasanya mamak berjalan dan berlari ke tengah pepohonan teh, bak film india
dengan adegan slow motion.
Wah kalo ke sana lagi bisa mampir di pemandian juga mbak, bagus2 loh.
ReplyDeleteBelum pernah ke pemandian Bah Damanik nya mbak, ke pemandian Bah Butong yang udah.
DeleteKami juga pernah ke sana, pas masih anak 3. Tapi sayangnya gak kesampaian ke air manik nya.
ReplyDeleteKatanya bagus banget
iya,, next trip kayaknya wajib kesana
DeleteWii pengen kesini? 😀😀
ReplyDeletehayuukkk...
DeleteIya mak pemandangan kebub teh sidamanik mang cantik kali, sayang hanya sebentar kesana pas lagi hujan cuacanya
ReplyDeleteBelum pernah huhuhu
ReplyDeleteKemarin pernah direncanain sekalian menghadiri kawinan teman disana, eh sudah tiba mau berangkat ada halangan gak jadi kondangan. Cuma bisa envy pas temen-temen yg berangkat pulang kondangan mampir ke sidamanik