Sedekah dan Interaksi Al Qur’an Harus Dibiasakan



Pernahkah kita merasa ada yang kurang jika kita tidak melakukan sesuatu dalam sehari? Misalkan, kita nggak buka handphone, nggak baca pesan whatsapp, nggak liat postingan orang di facebook, instagram, twitter, dan lainnya. Mamak salah satunya. Di zaman yang apa-apa serba smartphone sekarang ini, rasanya seperti ada saja yang kurang jika dalam sehari kita nggak pegang handphone. Hampir semua informasi ada di benda kecil berbentuk persegi panjang itu, termasuk jualan bagi para pedagang online.

Namun, pernah juga nggak kita merasa ada yang kurang kalo kita nggak sedekah atau membaca Al Qur’an? Mamak sih merasa biasa-biasa aja ya. Dan mamak pengen berubah. Mamak pengen bisa ngerasain ada yang kurang kalo mamak nggak sedekah atau tilawah dalam sehari. Masa’ cuma handphone aja yang bisa mamak gituin, sementara handphone nggak bisa bantu mamak nanti di hari Kiamat tiba. Seolah hati ini udah nggak peduli ama dua amalan utama itu.

“Sedekah akan menghapus dosa sebagaimana air dapat mematikan api” (HR. Ibnu Majah No. 4200)

Dari Sa’id bin Sulaim ra, Rasulullah saw bersabda, “Tiada penolong yang lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat daripada Al-Quran. Bukan nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya.” (Abdul Malik bin Habib, Syarah Ihya)

Bagaimana caranya ya agar bisa seperti itu?
Membiasakan diri untuk sedekah dan berinteraksi dengan Al Qur’an adalah kuncinya. Untuk menjadikan sesuatu itu kebiasaan biasanya diawali dengan memaksa diri sendiri untuk rutin melakukannya. Selain itu kita juga harus membuat diri kita merasa butuh kedua hal tersebut. Mamak kalo lagi ada masalah atau beban hidup yang berat, hal yang paling bisa membantu mamak adalah Allah semata. Baru deh mamak mengiba dan menangis lewat shalat tahajud, dhuha dan perbanyak membaca Al Qur’ an yang biasanya nggak pernah mamak lakukan. Alhamdulillah memang hati mamak bisa lebih tenang setelah melakukannya. Jadi seperti pas ada maunya aja ya deket-deketin Allah lewat amalan, pas hidup lagi senang dan nggak ada masalah, ibadahnya yang standar-standar aja. Hiksss.. mamak jadi malu.

Padahal sedekah dan interaksi Al Qur’an (membaca, mentadabburi arti, atau hanya sekedar mendengar murottal) dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Tidak perlu menunggu rezeki berbentuk uang datang untuk disedekahkan, senyuman ikhlas ke orang lain dari kita juga bisa kok. Atau uang lima ratus rupiah atau seribu rupiah sehari jika rutin kita keluarkan untuk sedekah, itu juga dihitung lho pahalanya. Intinya konsistensi. Hmm,, malah itu pula yang paling sulit ya.

Kalo merasa sulit saat menjalani sendiri, mungkin kita perlu bergabung dengan orang-orang yang berkeinginan sama dengan kita. Untuk sedekah misalnya, kita bisa bergabung dengan komunitas terkait. Kalo bingung carinya, bisa ke rumah yatim atau di mesjid-mesjid biasanya ada kok. Untuk merutinkan diri interaksi Al Qur’an, kita bisa sering ikut kajian atau bergabung di grup One Day One Juz (ODOJ) yang sudah lama ada. Nggak harus satu juz per hari, komunitas ini juga menyediakan target yang lebih ringan per hari sesuai kemampuan kita, setengah juz juga bisa.

Yakin deh, kalo memang niat kita baik dan sungguh-sungguh, pasti Allah kasi jalan. Saat awal-awal mamak bergabung di salah satu grup, si leader bilang, kalo mentor atau grup itu jalan dari Tuhan. Tergantung kita komitmen dan konsisten nggak menjalani kegiatan di dalamnya.

InsyaAllah kalo sedekah dan interaksi ke Al Qur’an sudah menjadi kebiasaan dalam diri kita, sehari aja kita nggak melakukannya, hati kita pasti nggak bisa tenang. Rasanya ada yang kurang aja, sama kayak kita nggak pegang handphone seharian, 🙂

6 comments

  1. Wah member ODOJ juga ya Mak. Sama kitaa... Tp sayang sy gak aktif lg. Pasang target hariannya sendiri aja sekarang. Tetap semangat ya Mak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baru gabung kak, dari dulu takut masuk ODOJ karena khawatir nggak bisa mencapai target. Ini juga masih keseret2 menyesuaikan jadwal kerja di kantor dan ngurus anak di rumah, hix.. Tapi coba tetap semangat!!! Mudah2an nggak dikeluarkan dari grup dlm waktu dekat.. wkwk..

      Delete
  2. Kuncinya konsisten ya kak. Mau hidup sehat kalo makan gorengan trs ya ga bs wkwk

    ReplyDelete