Beberapa kali mamak pergi ke
Bandung, sulit untuk menemukan makanan yang nyaman di lidah, mungkin karena
rasa manis yang selalu ada di tiap jenis masakannya. Kecuali bubur ayam bandung
yang menurut mamak belum ada yg mengalahkan, sangat sulit mencari bubur ayam
yang enak seperti yang mamak rasakan saat di kota kembang itu.
Mamak termasuk orang yang suka
mencoba berbagai makanan, namun harus menghindari makanan yang berminyak. Saat
berdiskusi dengan teman, dia menginfokan ada seafood yang harganya relatif
murah, namun cukup terkenal karena rasanya yang mantap.
Seafood Kiloan Bang Bopak
namanya. Mendengar namanya cukup aneh, mungkin nama ini diambil dari nama pemiliknya.
Mamak belum sempat juga bertanya. Sampai di tempat itu, suasananya seperti di
warung pada umumnya. Tidak ada kesan mewah, beberapa orang yang sedang makan di
tempat itu pun sepertinya masih mahasiswa. Melewati meja mereka, mamak harus
menelan ludah karena melihat seporsi seafood yang dihidangkan dalam wadah seperti
nampan yang terbuat dari bahan stainless steel. Cukup menggoda selera. Mamak
yang memang penggemar seafood pun berencana akan memesan seporsi makanan itu
juga. Cukup komplit jenis seafood yang ada di dalamnya.
Duduk agak ke dalam, pelayan
langsung mendatangi kami untuk menanyakan pesanan. Di menu, pilihan seafood
yang tersedia antara lain udang, kepiting, berbagai jenis kerang, baby gurita,
ikan, dan lainnya. Kami dapat memilih porsi seafood per jenis atau paket hemat
yang sudah ada berbagai jenis seafood dan sayur di dalamnya. Kami memutuskan
untuk memilih paket ultimate special combo yang berisi aneka kerang, cumi,
udang, kepiting, baby octopus, 4 nasi dan 1 pitcher lemontea, seharga Rp 250ribu. Karena jumlah kami 5 orang, kami
harus memesan nasi tambahan. Cukup di bawah standar harga seafood biasanya.
Setelah memesan pun, kami ditanya untuk bumbu yang ingin kami pilih. Ada tiga
pilihan, saos padang, saos asam manis, atau saos bopak. Tentu saja kami memilih
saos bopak yang sepertinya tidak akan kami temukan di tempat lain.
credit : pergikuliner.com |
Menunggu pesanan, kami melihat
lagi menu yang ada. Ingin rasanya hati ini mencoba semua menu yang ada, tapi
apa daya kantong tidak mengijinkan. Perut juga sepertinya sudah cukup penuh
dengan menu yang kami pesan. Mamak yang cukup penasaran dengan cara memasak
kokinya, mendekati sang koki yang sedang memasak. Persis chef yang mamak lihat
di tivi, wajan dinaik-turunkan sehingga apinya seakan menyambar ke samping
wajan. Urutan seafood dan sayur yang dimasukkan pun mamak perhatikan. Naluri
emak-emak yang doyan masak muncul, berjanji akan segera mempraktekkan masakan
itu di rumah. Sekitar 20 – 30 menit menunggu, pesanan kami datang. Dan sesuai
prediksi, menu yang dihidangkan membuat kami ingin langsung memakannya.
before we eat.. |
Pertama kali mencicipi, rasa
pedas dari saos bopak langsung menusuk lidah. Mantapppp!!!! Membuat air mata
kami ingin keluar menahan pedasnya. Alih-alih membuat kami berhenti, rasa pedas
tersebut malah membuat kami terus ingin mencoba dan menghabiskan tiap item yang
ada di sajian. Sesekali kami berhenti sejenak untuk menghilangkan pedas yang
menempel di lidah atau melap (maaf) ingus udah meler karena kepedasan. Kami bahkan menambah pesanan nasi 2 porsi lagi.
After we eat.. |
Rasa pedas saos bopak ini berbeda
dari saos lainnya yang pernah mamak coba. Membuat mamak penasaran ingin tau
resepnya. Tapi ya jelas saja, mereka nggak mungkin membaginya ke orang lain.
Selesai makan, masing-masing kami
diam dan ada yang memesan minuman tambahan agar rasa pedas segera hilang.
MasyaAllah.. nikmat sekali rasanya. Saat membayar, total uang yang harus kami
keluarkan pun tidak seperti saat makan di c***y c**b di mal. Recommended sekali
untuk penggemar seafood yang memiliki kesempatan ke Bandung.
Wahhh ngilerrrrr ,
ReplyDeleteenak banget ya makan rame2 di situ tapi harga relatif terjangkau.
Kalo di Medan, makan bareng keluarga di wajir seafood abis duet mamak...
heheheh
Enak banget ini makkk,, dijamin ingus pun meler waktu makannya. Di Medan masih wajir yg punya nama. klo udah ada bopak, eike mah lebih suka bopak makk.
ReplyDeleteEndeusnyaa... Mantap ulasannya, Mak. Cm sayang saya ga bs mkn seafood, ada alergi hiksss... Semoga alergi ni cpt berlalu yaa...
ReplyDeleteKalo alergi susah berlalu nya kak. Masih banyak makanan lain yg enak kok klo nggak bisa makan seafood..
DeleteHiks hiks... Bye" lah seafood nya ye kan kak... Huhuu
DeleteDuh enak kaliii. Dulu prnh makan seafood jg di bdg tp versi rumahan gitu mbak, dan harganya pas dikantong mahasiswa wkwk kalo di medan makan kerang rebus pinggir jalan aja udh alhamdulillah kak haha
ReplyDeleteIni juga cukup ramah di kantong mahasiswa (awal bulan) maksudnya, wkwk.. Tinggal pinter2 pilih menu aja yg sesuai budget kak.
DeleteBopak artis ya kak? Pengen nyobain Udang Peci deh. Namanya unik. Hahahaha
ReplyDeleteSemoga Bopak bisa buka di Medan ya kak... Pengen nyobain juga. Penasaran deh
Nggak artis kayaknya bang, tapi yang punya usaha ini. Belum sempat nanya juga.
DeleteWaduh baca artikel ini di siang hari. cobaan deh. 😆 btw pekanbaru dimana lokasinya mb?
Deletewaktu saya nanya, dia bilang segera buka di pekanbaru mbak. Nggak saya tanya pula di jalan apa.
Delete