Demam seperti menjadi momok bagi hampir semua orangtua yang mempunyai anak bayi dan balita. Padahal demam itu punya jasa lho sebagai warning kalau tubuh anak kita sedang melawan kuman penyakit yang masuk ke dalamnya. Jadi sebagai orangtua cerdas, kita harus bijak dalam menghadapi demam yang terjadi pada anak kita tercinta.
Berikut tips yang dapat dilakukan ayah dan bunda agar tetap waras dalam menghadapi buah hatinya yang sedang demam.
1. Gunakan termometer untuk mengukur suhu tubuh anak
Kebiasaan kita untuk mengecek apakah anak demam atau tidak adalah dengan menempelkan telapak tangan ke dahi anak. Padahal cara yang lebih tepat adalah menggunakan alat pengukur panas, dalam hal ini termometer. Dikatakan demam secara medis adalah suhu diatas 37,5 derajat celcius. Jadi jika di bawah itu belum masuk ke kategori demam. Apalagi anak masih cenderung lincah beraktivitas.
2. Berikan obat penurun demam untuk menurunkan suhu tubuh
Jika memang demam, dapat langsung diberikan obat penurun demam sesuai dosis masing2. Obat yang bebas dijual antara lain yang mengandung paracetamol dan ibuprofen. Namun yang aman dikonsumsi dalam kondisi perut kosong adalah paracetamol. Bagi beberapa anak, ibuprofen dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Jika memang demam, dapat langsung diberikan obat penurun demam sesuai dosis masing2. Obat yang bebas dijual antara lain yang mengandung paracetamol dan ibuprofen. Namun yang aman dikonsumsi dalam kondisi perut kosong adalah paracetamol. Bagi beberapa anak, ibuprofen dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
3. Perbanyak cairan yang masuk ke tubuh
Saat demam, tubuh membutuhkan cairan untuk mencegah dehidrasi akibat suhu tubuh yang meningkat. Dengan banyak minum (air putih, susu, jus, air kurma, madu, dll) akan membantu tubuh dalam menstabilkan suhu. Bagi bayi yang masih ASI, perbanyak asupan cairan melalui ASI yang juga dapat meningkatkan imunitas dalam melawan penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
Saat demam, tubuh membutuhkan cairan untuk mencegah dehidrasi akibat suhu tubuh yang meningkat. Dengan banyak minum (air putih, susu, jus, air kurma, madu, dll) akan membantu tubuh dalam menstabilkan suhu. Bagi bayi yang masih ASI, perbanyak asupan cairan melalui ASI yang juga dapat meningkatkan imunitas dalam melawan penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
4. Hindari pakaian yang tebal dan menutup seluruh badan anak
Panas yang ada dalam tubuh anak perlu keluar melalui pori-pori kulit dan buang air kecil. Pakaian yang tipis dapat melancarkan keluarnya suhu panas dari tubuh agar tidak mengendap. Sebaliknya pakaian yang tebal seperti jaket atau sweater malah akan menyebabkan panas sulit keluar dan dapat menimbulkan risiko kejang demam/step pada anak.
Panas yang ada dalam tubuh anak perlu keluar melalui pori-pori kulit dan buang air kecil. Pakaian yang tipis dapat melancarkan keluarnya suhu panas dari tubuh agar tidak mengendap. Sebaliknya pakaian yang tebal seperti jaket atau sweater malah akan menyebabkan panas sulit keluar dan dapat menimbulkan risiko kejang demam/step pada anak.
5. Kontrol demam anak yang berlanjut
Demam yang berlanjut lebih dari sehari, harus dikontrol suhunya setiap beberapa jam sekali. Jika demam naik turun selama lebih dari 3 hari, sebaiknya segera cek ke dokter untuk mengetahui diagnosa yang tepat atas penyebab demam.
Demam yang berlanjut lebih dari sehari, harus dikontrol suhunya setiap beberapa jam sekali. Jika demam naik turun selama lebih dari 3 hari, sebaiknya segera cek ke dokter untuk mengetahui diagnosa yang tepat atas penyebab demam.
6. Stok sabar dan berpikir positif
Nah… ini yang utama. Siapa sih yang nggak panik kalau anaknya demam? Apalagi baru pertama kali punya anak. Wajar kalau panik, tapi apakah dengan panik kita jadi bisa dapat solusi? Belum tentu kan… Makanya stok sabar sangat dibutuhkan dalam hal ini. Agar bisa berpikir langkah-langkah apa yang akan kita berikan ke anak. Berpikir positif kalau kita dan anak kita bisa melewati kondisi ini dengan baik. Kayak lagu itu… “Demammmmmm… pasti berlaluuuuu…”
Nah… ini yang utama. Siapa sih yang nggak panik kalau anaknya demam? Apalagi baru pertama kali punya anak. Wajar kalau panik, tapi apakah dengan panik kita jadi bisa dapat solusi? Belum tentu kan… Makanya stok sabar sangat dibutuhkan dalam hal ini. Agar bisa berpikir langkah-langkah apa yang akan kita berikan ke anak. Berpikir positif kalau kita dan anak kita bisa melewati kondisi ini dengan baik. Kayak lagu itu… “Demammmmmm… pasti berlaluuuuu…”
Sekian tips dari saya. Semoga kita para orangtua nggak panik lagi ya menghadapi demam anak. Kita boleh menganggap demam itu monster, tapi monster juga diciptakan pasti ada manfaatnya untuk kita.
Credit photo : health.clevelandclinic.org
No comments
Post a Comment